Bab 5

655 48 33
                                    

"Sebentar, sebentar Mbak, otak aku lagi ngelag ini," kata Ratu meminta izin untuk ia menyesap minuman segarnya dulu.

Apa yang ditawarkan perempuan di hadapannya ini sungguh membuat kepala Ratu pening. Lima miliar? Serius ada orang yang berani membayarnya semahal itu untuk sebuah misi yang menurut Ratu sangat cetek. Rasanya gadis itu masih sulit mempercayainya, apa jangan-jangan Surya sedang berusaha menjualnya?

"Kenapa, kurang ya?" tanya wanita itu karena melihat lawan bicaranya temenung cukup lama.

"Ah, enggak, enggak, itu udah gede banget Mbak. Aku cuma lagi heran aja, masa Mbak rela bayar aku semahal itu cuma buat menggoda pria."

Wanita anggun berwajah tegas di hadapannya ini adalah klien yang diceritakan Surya semalam. Mereka mengatur janji temu di sebuah ruang privasi salah satu restoran guna mendiskusikan kerja sama di antara mereka. Wanita itu meminta Ratu melakukan sesuatu yang aneh, benar kata Surya, misi yang diembankan padanya kali ini sungguh berbeda dari misi-misi yang selalu Ratu jalankan selama tiga tahun terakhir.

"Masalahnya pria yang bakal kamu goda bukan pria biasa, Ratu. Dia adalah definisi dari manusia super nyebelin yang pernah ada di muka bumi. Tugasmu enggak akan mudah buat menaklukkan dia, itulah mengapa aku menjanjikan bonus yang besar buat kamu. Kalau kamu setuju, sebagai uang muka aku bakal ngasih 500 juta dulu ke kamu."

Ratu dan Surya saling pandang dengan kelopak mata mengerjap beberapa kali. Mereka tidak mimpi, kan?

"Saya harap kamu setuju, berdasarkan informasi yang saya dapat dari teman saya dan juga mas Surya, katanya kamu ahli dalam bidang ini," ungkap wanita itu penuh harap, tangannya menggenggam tangan Ratu yang tadi tersimpan di atas meja.

"Ah, iya Mbak, saya setuju. Mbak tenang aja, pokoknya serahin masalah pria itu sama saya."

Sesilia mengembangkan senyum puas.

"Ini, data diri dan backround pria yang akan jadi target kamu. Pelajari betul-betul semua informasi yang ada di sana. Kalau kamu butuh apa-apa hubungi saya saja, nomor kontak saya ada di mas Surya."

Ratu menerima amplop itu dengan gesit, ia bahkan tak membiarkan Surya mengintip isinya meski sedikit.

"Berarti sekarang kita sudah bisa memulai proses tanda tangannya kan sebagai tanda sahnya kerja sama ini?" kata Surya yang disetujui oleh Sesilia dan Ratu.

Masing-masing pihak membaca tiap pasal dan poin yang ada di lembar kerja sama, setelah paham dan sepakat dengan isinya, kedua orang itu pun membubuhkan tanda tangan mereka di sana. Surya pun ikut menandatangani sebagai saksi.

"Baik, saya rasa pertemuan kita cukup untuk hari ini. Saya akan segera mengirim uang mukanya, tolong kamu kirim nomor rekening kamu ke kontak ini, ya."

"Ah, iya Mbak, terima kasih."

Sesilia berdiri kemudian diikuti Ratu dan Surya. Mereka saling berjabat tangan dan bertukar senyum.

"Semoga berhasil ya, Ratu. Saya menaruh harapan besar sama kamu."

"Iya, Mbak, terima kasih atas kepercayaannya. Saya janji akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan misi ini."

Selepas kepergian Sesilia, Ratu termenung agak lama, ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri untuk memastikan apakah ini benar-benar nyata atau hanya imajinasinya.

"Lo enggak mimpi, Tu, si Mbaknya aja yang kelewat gila mau bayar semahal itu buat hal yang enggak jelas kayak gini," jelas Surya yang mulai jengah melihat ekspresi keterkejutan Ratu yang berlebihan.

"Astaga, mujur banget hidup gue, ngebayangin dapat duit 5 miliar bikin otak gue beku. Lo kenal dari mana sih Ya sama mbak Sesil?"

"Dia kenalan teman gue, jadi ceritanya gini ... mbak Sesil itu lagi ada problem sama adeknya yang katanya super bermasalah. Dia seorang dokter, usianya sudah 34 tahun tapi masih jomlo. Nah, si mbak Sesil mau adeknya itu segera nikah Cuma semua rencana perjodohan yang dia atur selalu berbuah kegagalan. Padahal cewek-cewek yang dikenalin ke adeknya itu kelas wahid semua."

Sexy Romance (Ready on Goodnovel only) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt