PJ • Lima belas

1.1K 208 43
                                    

Happy Reading ....


   Pagi ini keadaan Arin tampak berantakan, mata cewek itu bengkak karena semalaman menangisi Asahi.

Sejujurnya dia sangat marah dan kecewa. Ingin sekali memblokir nomor cowok itu, tetapi setelah ia kembali membaca obrolan mereka ia malah menangis karena masih ingin menyimpan nomor cowok itu di ponselnya.

Bodoh memang dan Arin mengakuinya.

Sebelum berangkat sekolah, ia sempat mengompres matanya dengan air dingin.

"Mata adek kenapa bisa bengkak gitu?"

"Oh, ini semalem habis nonton drama sedih jadinya nangis, Ma."

"Yang bener? Bukan karena ada masalah, kan?" tanya Mamanya dengan khawatir.

Arin tersenyum, berusaha meyakinkan Mamanya. "Iya, Arin gapapa, kok."

"Ma, Arin mau bawa bekal ke sekolah."

"Kenapa kok tiba-tiba?"

"Gapapa, mau ngirit aja."

Ahra memandang putrinya dengan heran, tidak biasanya Arin begini.

"Mama kok natepnya begitu? Emang Arin keliatan aneh kalo bawa bekel ke sekolah?"

"Ya enggak, mama heran aja. Kamu, kan, gak suka bawa bekel ke sekolah. Biasanya kalo mama tawarin alesannya gak mau karna mau makan di kantin bareng pacarmu."

Arin tersenyum kikuk, berusaha menutupi kenyataan bahwa ia sudah putus dengan Asahi.

"Pengen aja, soalnya Somi ngajakin bawa bekel."

"Oh, yaudah nanti mama siapin."

Arin bernapas lega, dirinya lalu memilih naik ke atas menuju kamarnya untuk bersiap-siap berangkat sekolah.

****

  Sampai sekolah, Arin harus siap mental karena pasti ia akan melihat Asahi dan pacar barunya itu.

Hyunsuk yang melihat adiknya menarik nafas tampak bingung.

"Lo hari ini aneh banget."

"Iyakah?" tanyanya kikuk.

"Lo semalem habis nangis, kan? Kenapa? Lagi ada masalah sama Asahi?"

Arin kesal kalau sudah mendengar Hyunsuk yang mengintrogasinya begini. Mau berbohong sekeras apapun, Hyunsuk akan tetap tidak percaya padanya. Kakaknya itu terlalu peka dengan dirinya.

"Nanti aja, sekarang gue gak mau bahas. Kalo gitu gue masuk dulu. Abang hati-hati di jalan." Cewek itu pun langsung berlalu pergi begitu saja.

Hyunsuk menghela nafas, kalau adiknya sudah menggunakan gue-elo itu berarti Arin memang tidak mau membahas sesuatu yang membuatnya kesal.

Walau penasaran Hyunsuk memilih menunggu adiknya bercerita sendiri kepadanya.

****

   Saat istirahat tiba, Arin memilih tidak pergi ke kantin sesuai ucapannya tadi pagi kepada Mamanya bahwa ia memilih makan bekal di kelas bersama Somi.

"Aduh, gua lupa bawa minum. Bentar Rin, gue ke kantin dulu beli minum. Lo mau nitip apa?"

"Gak deh, Som." Somi menghela nafas ketika mendengar nada suara Arin yang begitu lesu seakan tidak ada semangat hidup.

"Oke, gue tinggal bentar, ya."

Kini, hanya ada Arin yang berada di kelas. Bukannya segera memakan bekalnya ia malah merebahkan kepalanya di atas meja. Matanya menatap keluar jendela kelas, mengamati cuaca cerah.

Pacar Judes || ASAHI TREASUREWhere stories live. Discover now