Author pov
Karin berjalan memasuki club yang terlihat ramai. Memang jam sudah menunjukan jam 12 tepat tengah malam.
Ini adalah club yang sering di katakan oleh Audy. Club yang sering di datanginya. Dan sekarang Karin ingin mencoba masuk ke dalam. Rasa penasarannya lebih besar dari pada akal sehatnya.
Setelah seharian dia mencari alasan apa yang harus dia berikan kepada Aldo supaya dia bisa sedikit keluar dari pengawasan Aldo. Dan untungnya satu alasan logis tercipta. Tugas! Tugas adalah alasan yang selalu dapat diterima oleh Aldo. Karin mengatakan dia akan mengerjakan tugas di rumah salah satu teman kampusnya dan kemungkinan akan pulang malam, jadi Karin menyuruh kakaknya tidur duluan dan jangan menunggunya pulang.
"Maaf nona. Anda tidak boleh masuk." Seorang scurity menahannya saat Karin ingin masuk.
"Kenapa? Aku sudah cukup umur!" Karin nampak bingung. Kalau Audy bisa masuk, kenapa dirinya tidak boleh? Audy lebih muda dari pada karin. Walaupun hanya beberapa bulan.
"Maaf nona, di dalam adalah club. Bukan pesta formal. Baju anda terlalu formal." Ucap scurity itu dengan wajah datar. Mendengar itu Karin semakin tidak mengerti. Dia memperhatikan penampilan terutama bajunya. Tapi Karin yakin bahwa yang dia kenakan sudah masuk kategori sopan dan normal.
Tiba-tiba saja seorang wanita berjalan masuk melewatinya setelah menyapa security yang menahannya, kemudian melanjutkan langkahnya masuk kedalam club. Karin memandangnya dengan horor.
Bajunya yang sangat ketat melekat si tubuhnya yang ramping. Dengan make up yang sangat menor! Rok mini yang benar-benar mini! Mungkin 15cm diatas lutut?
Apa aku harus seperti itu? Karin tidak bisa membayangkan jika dia harus berpakaian seperti itu hanya untuk bisa masuk kedalam!
Tanpa di suruh 2 kali, Karin berjalan meninggalkan pintu masuk club malam itu dan berjalan menuju parkiran.
Mungkin malam ini dia harus menelan kekecewaan dan menekan rasa penasarannya untuk dapat mengetahui apa itu dunia malam. Karena buktinya dirinya sudah ditolak mentah-mentah padahal dia baru saja akan mencobanya.
"Karin?" Panggil suara yang sangat di kenal Karin. Dengan cepat Karin menoleh ke arah sumber suara.
"What are you doing here?" Tanya Audy yang sebelumnya langsung bercipika-cipiki dengan Karin.
"Nothing." Karin terlihat kikuk.
"Wait a minute! Kamu mau masuk kedalam?" Tanya Audy yang sekarang menatapnya seakan akan Karin memiliki 2 kepala. "Aku memang agak bingung pas kamu nanya tentang club yang sering aku kunjungi. Ternyata..." Audy tidak melanjutkan kata-katanya. Membiarkan Karin yang menebaknya sendiri.
Wajah Karin mulai bersemu. Seperti maling yang tertangkap rasanya!
"Come on dy. I'm just..." Karin bingung apa yang ingin dia ucapkan setelahnya. Seakan semua kata-kata yang tepat untuk membalas ucapan Audy hilang tanpa bekas dari kepalanya.
"Oke oke aku ga bakalan nanya-nanya lagi. Kamu mau masuk?"tanya Audy menatap nya dengan tatapannya yang masih sama seperti tadi.
"Jangan menatapku seakan-akan aku punya bisul di wajah dy!" Karin mulai kesal. Terdengar Audy tertawa sebelum berkata.
YOU ARE READING
Posesif Bro! (Cetak!)
RomanceSeperti kakak pada umumnya. Dia melarangku dekat dengan laki-laki. Tapi larangannya sangat berlebihan! Sedangkan aku? Aku hanya remaja yang punya rasa penasaran yang berlebihan juga! Apa lagi tentang sesuatu yg erotis! Demi Tuhan ini salah Audy! ...
