:: O5

782 133 11
                                    

— bagian kelima : lebih bahagia.

(a.n : mohon kalo ada kesalahan kalimat,  kata, atupun nama tokoh tolong ingetin dengan cara komen ya! )

semalam yeona diantar sama nenek kakeknya, sekali bandel susah ilangnya apalagi ini yeona baru dibilangin satu menit kemudian udah lupa.

kakek nenek dari sang papa maupun kakek nenek sang mama sangat-sangat sabar juga sayang banget sama yeona tapi ya yeonanya yang susah buat diatur, kali ini sih jatuh ketika turun tangga dengan berlari untung cuma luka kecil aja.

sekarang sudah pagi, yeona udah jalan-jalan keliling rumah sambil meminum jus jambu.

“mama, yeona mau jebur ke kolam koi boleh?!” tanya yeona sambil berteriak.

yeonji yang sibuk mengiris tomat langsung menoleh ke sumber suara. “masih dingin yeona, jangan nanti bisa bikin pilek.” larang yeonji.

“papa mana?” tanyanya dengan menghampiri yeonji.

“masih diatas, siap-siap kan mau berangkat kerja.” jawab yeonji yang masih fokus memasak.

“maaa, yeona minta gendong kaki yeona sakit.” ujar yeona sembari menangis setelahnya yeonji gendong dan mematikan kompornya.

“kamu duduk di sini ya, kasian papanya kalo ga sarapan.” ujar yeonji lalu mendudukkan yeona di kursi yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

yeona mengagguk. “siap,” ujarnya lalu mengusap sisa air mata yang ada di pipinya.

“nih makan ini biar ga bosen.” yeonji meletakkan permen jelly di dekat yeona.

yeonji kembali ke aktivitasnya, satu pembantunya udah pulang sih tapi ya soal masak ya yeonji yang ngerjain.

yoshi menghampiri yeona lalu melihat kondisi kaki sang putri. “papa ganti plasternya ya.” tawar yoshi.

yeona menggeleng. “tadi sehabis mandi udah mama ganti.” tolaknya.

yoshi melihat ke arah yeonji lalu menghampirinya. “sini biar ku bantu.” tawar yoshi.

yeonji langsung memberikan pengaduk kayu pada yoshi. “makasih sayang.” ucap yeonji lalu mengecup pipi yoshi.

“ini udah ga nambahin apa-apa lagi kan?” tanya yoshi.

“enggak, itu kalo airnya udah tinggal sedikit artinya udah matang trus nanti di matiin kompornya, ga usah diaduk terus gapapa kok.” jelas yeonji sembari menghampiri yeona.

“temenin sini dong, aku mana paham.” pinta yoshi sembari menarik tangan yeonji.

“api-nya jangan dikecilin, lah nanti matangnya kapan?” yeonji menepuk jidatnya sembari menggeleng keheranan, yoshi bahkan tak sekali dua kali membantunya dalam urusan memasak akan tetapi ya selalu begini perlu ia temani agar tak menjadi berantakan. pelupa.

“yeona ga sama mama gapapa kan?” tanya yoshi memastikan.

“eumm gapapa yeona malah suka liat mama sama papa akur begitu.” jawabannya diakhiri tawa.

𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐟𝐥𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang