30. first dance

6K 1K 55
                                    

30. Dansa pertama

[Seperti biasa sebelum baca, biasakan buat vote, comment dan share ceritanya klo kalian suka yah🥰]

Duke Arden Linux Raphael, berdiri dengan menunjukkan wajah yang terlihat bosan. Pesta bangsawan seperti ini bukan hanya satu dua kali dia hadiri. Tidak ada hal spesial apapun dalam pesta ini, kecuali pasangannya saat ini adalah calon istri barunya.

Leticia millord adalah calon istri yang dipilihnya begitu saja. Mengingat hubungannya dengan keluarga marquess millord cukup baik. Menikahi wanita yang terlihat biasa seperti ini sebenarnya tidak cukup untuk dirinya.
Tetapi dikarenakan calon istri arden sebelumnya terlibat kasus pengunaan opium, arden tidak memiliki pilihan lain selain menikahi Leticia.

Setelah selesai menyapa marquess millord, arden berbincang sejenak dengan para bangsawan yang mendekatinya dan menyapanya seperti anjing.  Ini adalah pemandangan yang selalu dilihatnya disetiap pesta yang dikunjungi olehnya.

Tidak pernah ada wanita yang menolaknya.

Karena itu, dirinya sekarang merasa sangat bosan dengan keadaan disekitarnya yang berulang-ulang.

"Menjauhlah dariku! Bukankah anda yang tidak mengerti situasi?" Suara keras dari seorang wanita terdengar di telinganya. Nada suara itu cukup tinggi hingga membuat arden sedikit terganggu.

'Jalang mana lagi yang membuat keributan di dalam pesta seperti ini?'

Pupil Mata hitamnya dengan alami bergerak mencari asal suara yang terdengar ditelinganya.

Tidak jauh darinya, seorang wanita berambut perak terlihat sangat terganggu dengan kehadiran seorang bangsawan tua didekatnya.

Sosok wanita itu adalah sosok yang sempat mencuri perhatiannya.

'Rambut perak itu...'

Rambut perak yang berkilau dengan indah dibawah lampu gantung yang menyinari lantai dansa, tidak dapat dilupakan olehnya ketika pertama kali Arden melihatnya.

Wanita bermata merah seperti ruby, dengan wajah yang tidak cukup jika digambarkan dengan kata 'cantik'

Sejak pertama kali arden melihatnya didalam ballroom istana, wanita misterius itu terus menggangu pikirannya. Tubuh wanita itu bergerak sehingga gaun yang dikenakannya menunjukkan lekuk tubuh indahnya yang seperti ukiran patung lilin. Bibir cantiknya yang merah alami seperti buah cherry, membuat mata semua orang yang melihatnya menjadi ingin segera melumatnya.

'Aku ingin memakannya utuh! Semua bagian dari wanita ini.'

Keinginan yang mulai menyala didalam hatinya, membuat arden tidak dapat mengontrol emosinya. Wanita di depannya adalah wanita yang membuatnya seperti itu.

Indah, sempurna dan berbahaya. Entah mengapa, rasanya semua ini adalah kesan yang ditunjukkan oleh wanita misterius itu.

Sebelumnya arden selalu menunggu, wanita itu untuk menghampirinya. Karena selama ini, semua wanita di Kerajaan ini selalu menghampirinya.

Menurutnya, wanita hanya ada 2 jenis. Wanita yang menunjukkan keinginannya dengan jelas dan wanita yang malu untuk menunjukkan keinginannya.

Dan keinginan semua wanita yang pernah melihatnya hanya ada 1. Yaitu, ingin memiliki hati arden.

Setidaknya itu yang dipercayai olehnya selama ini.

Namun wanita yang pertama kali dilihatnya di pesta dansa istana ini, hanya bertemu pandang dengannya sekali diatas lantai dansa.

Sekali, jelas hanya sekali. Setelah itu, wanita itu sama sekali tidak melihat kearahnya. Tidak ada keinginan yang terlihat didalam mata merah itu, tidak ada juga perasaan untuk menarik perhatiannya.

The villainess partner in crimeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt