"Eh kamu jangan seperti itu dong! Sini! Kamu ikut saya ya!"

Hinata sedikit mengagguk setidaknya laki laki bersurai abu abu ini telah menyelamatkanya.

Laki laki itu tersenyum, lalu menuntun hinata menuju uks. "Kamu nggak papa? Mereka melakukan apa terhadap kamu?" Tanya laki laki itu lembut.

Hinata menggeleng kecil. Ia tersenyum lembut kepada laki laki itu.

Laki laki itu membalas senyumanya. "Kalau ada apa apa bilang ke saya yah! Ah ya saya kakak kelas kamu, nama saya sugawara koushi, kamu hinata shoyo yah? Salam kenal ya?"

Hinata mengagguk kecil.

"Kalau ada apa apa bilang loh jangan ragu ragu oke?".

•••

Sugawara menatap terkejut saat melihat memar biruh dipunggung hinata, ia tadi menyuruh hinata untuk membuka bajunya, karena baju hinata kotor karena ulah temanya tadi.

"Ini kenapa?" Tanya sugawara pelan.

Hinata menggeleng kecil.

"Ini luka baru yah? Siapa yang nyakitin kamu sampai seperti ini hinata?". Sugawara mengelus pelan seluruh memar biruh dipunggung hinata bahkan ada beberapa luka basah ditengkuk dan ditulang selangka nya.

Hinata lagi lagi menggeleng, ia sama sekali tidak ingin bercerita tentang luka itu kepada siapapun.

Sugawara menghela nafas pasrah. "Saya obatin ya?"

Hinata mengagguk. Ia mengucapkan terimakasih dengan bahasa isyaratnya.

•••

Hinata berjalan pelan menuju salah satu pedagang dikantin, ia ingin sekali memberi makan perutnya yang lapar.

Hinata menatap bingung makanan yang ada dihadapanya, semuanya terlihat menyelerakan dirinya.

"Mau beli makanan apa?" Tanya ibu kantin itu kepada hinata.

Hinata menunjuk salah satu makanan yang masih berada dalam open.

"Oh ingin kroket?!".

Hinata mengagguk kecil.

"Tunggu ya!".

"Wah lihat! Sibisu berada disini!" Laki laki berkaca mata itu merangkul hinata, lalu mendorongnya hingga membentur tembok putih yang berada didepanya.

"Wah lemah banget!" Laki laki itu atas nama tsukishima key menumpahkan jus ditanganya keatas kepala hinata. "Mandi dong haha, tanaka san! Ayo buang sampah pada tempatnya!" Teriaknya ria.

Laki laki botak yang bersama tsukishima ikut membuang beberapa sampah dan makanan keatas kepala hinata, bahkan ia menumpahkan ramen panas kekepala hinata membuat snag empu meringsi sebal.

Hinata ingin berdiri namun perutnya diinjak oleh tsukishima. Hinata menepuk nepuk kasar kaki tsukishima, ia tidak tahan menahan panas dan pedas dikepalanya saat ini.

"Tunggu bisu! Kita punya serangan kejutan buat lo!".

Kemudian seorang perempuan bersurai kuning memberikan sekantuk plastik berisi pasir kemudian tsukishima menaburkanya keatas kepala hinata. "Udah nggak panas lagi kan hm?" Ia tertawa licik. Namun tawanya terhenti saat seseorang menarik bahunya kasar

"STOP ANJING! LO KENAPA SIALAN? STRESS?" laki laki itu mendorong tsukishima kasar.

"Wah ou-sama kita tercinta ingin membela kuman kecil ini."

Kageyama menarik kasar kaca mata tsukishima kemudian melemparnya kebawah membuat kacamata itu pecah. "HE ANJING!! LO ITU NGGAK COCOK PAKAI KACA MATA!, KARENA YANG MINUS ITU AKHLAK LO BUKAN MATA LO!!" .Teriak kageyama kuat.

tsukishima tertawa kecil. Ia mengangkat kakinya yang berada diperut hinata. "Hinata!!. ou-sama bela lo masa!! Nggak seru deh.. yauda deh, sampai ketemu besok ya!" Lalu tsukishima melangkah pergi.

Hinata berusaha berdiri, kemudian kageyama membantunya, kageyama membersihkan seluruh pasir yang berada dibaju dan kepala hinata.

"Ayo gue temenin bersihin badan lo!"

Hinata mengangguk kecil, mengiyakan ajakan kageyama.

•••

"Ini baju gue pake aja!".

Hinata mengagguk , ia tersenyum kecil dan mengucapkan terimakasih dengan bahasa isyaratnya.

Kageyama tersenyum lebar. "Kalau ada apa apa bilang aja ke gue! Mulai sekarang gue temen lo!".





























______________________________________
TBC

Alurnya sedikit beda kan? Aku revisi alurnya sedikit beda😅💓

Jangan lupa vote dan komen❤

SufferingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora