19

16.7K 2.2K 87
                                    

Tok! Tok! Tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok! Tok! Tok!

"Ra bangun!" suara ketukan disusul suara teriakan membuat Tara terusik dari tidurnya.

Dengan ogah-ogahan Tara bangun, turun dari ranjang berjalan ke arah pintu dengan sempoyongan.

"BANGUN RA!! GAK BANGUN GW DOBRAK NI--"

Kriet

Brakk

Selatan terjatuh kedepan dengan tidak elitnya. "Asu sakit anying jidat gw!" ujarnya sambil mengaduh kesakitan karena jidat mulusnya mencium lantai kamar Tara.

"Ngapain?" tanya Tara menatap kembarannya yang masih tengkurap di atas lantai.

"Renang ra udah tau jatuh malah nanya!" ketus Selatan bangkit dari tengkurapnya.

"Oh."

"Untung sayang." batin Selatan.

"Kebawah makan." ucap Selatan kemudian melengang meningalkan Tara.

Tara berjalan memasuki kamar mandi untuk mencuci wajah, nggak mandi? Enggak hemat air.

Selesai mencuci wajah, Tara berjalan keluar kamar menuju ruang makan untuk makan malam bersama.

"Tara mana sih lama banget!" kesal Ilham karena sedaritadi Tara belum juga turun padahal ia sudah lapar.

"Sabar ham, bentar lagi Tara turun kok." ucap Tasya menenangkan Ilham yang terlihat kesal.

"Malam." sapa Tara sambil mendudukan bokongnya di kursi dekat Gio.

"Lama banget sih! Gak ngerti apa kalau kita udah lapar!!" ketus Kevin.

"Siapa suruh nungguin gw." sahut Tara santai sambil mengambil sup.

"Lo?!"

"Apa? Mau ribut? Pending dulu gw lagi ga mood." jawab Tara acuh.

"Makan." ucap Angkasa datar. Setelah itu mereka makan dengan tenang dan khidmat.

"Enak." gumam Tara saat memakan ayam.

"Jelas lah yang masak aja Tasya sam Leta." sahut Kevin menatap Tara sengit.

Dahi Tara mengernyit kemudian dia tersenyum penuh arti. "Widihh pinter banget masaknya, bisa dong ajarin gw masak besok." seru Tara sambil menatap ke arah Tasya dan Leta yang pucat.

"Cih, ngajarin lo? Bukannya masak malah ngerusuh." sinis Kevin.

"Ada masalah apa sih lo sama gw heh?!"

"Masalah ya?" Kevin terkekeh kemudian menatap Tara sinis.

"Banyak sampai gak bisa kehitung." lanjutnya.

"Yaudah gausah dihitung kalau banyak." sahut Ilham sambil memakan paha ayam.

"Iya juga ya! Ngapain gw hitung tuh masalah gabakal ada habisnya." Kevin terkekeh pelan.

"Gimana sya? Bisa kan besok ajarin gw masak?" tanya Tara sekali lagi.

Tasya menunduk sambil mengigit bibirnya agar tidak memaki Tara. "Bisa kok ra." balasnya sambil tersenyum manis.

"Kamu beneran sya? Mau ngajarin dia?" Angkasa menatap pacarnya meminta penjelasan.

Tasya mengangguk. "Gak ada salahnya kan bantuin Tara." ucapnya sambil tersenyum manis.

Angkasa mengangguk kemudian diusapnya rambut Tasya dengan sayang.

"Ehem, disini masih ada orang oy!" sindir Ilham menatap kesal dua sejoli yang asik bercengkrama didepannya itu.

"Dunia serasa milik berdua, kita mah apa atuh?" celetuk Kevin.

Tasya langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Angkasa karena malu sedangkan Angkasa menatap dingin kedua sahabatnya.

Selesai makan mereka semua kumpul di ruang tengah.

"Mereka nginep sini." Selatan menatap wajah Tara.

"Terus?" tanya Tara.

"Tasya sama Leta tidur bareng dikamar lo!" titah Angkasa.

"Loh nggk bisa dong! Kamar tamu kan banyak?!" protes Tara dengan wajah kesal.

"Tapi mereka nggk mau tidur di kamar tamu."

"Yaudah tidur di kamar bareng lo aja!" ketus Tara tanpa melihat wajah Angkasa yang merah padam.

"Apa?" tanya Tara saat dipelototi Bara dan Gio. Mereka berdua kemudian menggeleng.

"Cuma tidur doang ribut!" ketus Kevin sembari mengupas kulit kuaci.

"Udah lah aku tidur di kamar tamu aja gapapa kok, ya kan ta?" ucap Tasya dan diangguki oleh Leta.

"Tapi sya--"

"Ck drama, fine lo berdua tidur di kamar gw. Awas lo sampai megang barang-barang berharga gw! Gw gorok tuh leher biar mampus." ucap Tara kemudian berlalu meningalkan ruang tengah menuju kamar diikuti Tasya dan Leta dibelakang. Berasa punya babu.

"Lo berdua tidur ranjang!" ucap Tara sambil menonton mv idolanya di sofa.

"Terus kamu tidur dimana ra?" tanya Tasya.

"Tenang gw bisa tidur dimana aja, udah sana tidur!"

Setelah itu mereka berdua menaiki ranjang Tara dan memulai tidur. "Ck nyusahin!" decak Tara sambil menyelimuti badan Leta dan Tasya.

"Haus, tapi airnya habis." gumam Tara mengambil gelas kosong kemudian keluar menuju dapur.

Dibukanya kulkas lalu menuangkan air dingin di gelas.

"Belum tidur?" tanya seseorang dari arah belakang membuat Tara berjengit kaget.

"Buta mata lo heh!"

"Basa-basi doang elah sensi banget dah." ucapnya sambil mengaruk tengkuk.

"Gw gasuka basa-basi."

"Terus sukanya apa dong?"

"Apa aja suka kecuali lo!"

Jederr

"Sumpah ra nge-jleb banget sampai jantung." Gio menusap dadanya dramatis. Belum confes eh malah udah ditolak duluan, nasib nasib.

Tara menatap geli kearah Gio. "Udahlah gw mau bobok dulu."

"Ra?"

Alis Tara naik satu.

"Night." ucap Gio pelan. Tara mengangguk seraya tersenyum kemudian berlalu meningalkan Gio di dapur sendirian.

UTARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang