Repeat the Memories 🔞

907 5 2
                                    

Hari ini seluruh keluarga besar Park berkumpul dikediaman sang kakak tertua dalam rangka merayakan hari ulang tahun Tuan besar Park malam ini, Park Jimin si sulung dari anak kedua Tuan Park turut hadir dalam acara malam ini dengan setelan jas rapih yang ia kenakan.
Kedua bola mata terbelalak kagum saat ia melihat kehadiran seseorang yang ia nanti sedari tadi Bae Irene kakak sepupunya yang merupakan anak dari kakak perempuan sang ayah tampil dengan begitu menawan mengenakan gaun pendek yang sangat pas ditubuh indahnya membuat Jimin tak sekalipun mengedipkan mata memandangnya, Jimin pun bergegas menghampiri Irene yang kini sedang berdiri disudut ruangan acara "Hmmm nuna, kulihat kau semakin cantik saja" ucap Jimin membuka pembicaraan ketika sampai dihadapan Irene, dengan wajah bersemu Irene menjawab pujian Jimin dengan terkekeh " Bisa saja kamu dik, kamu juga semakin tampan. Sudah berapa lama kita tidak berjumpa?" tanya Irene kepada Jimin dengan tatapan Irene yang seakan ingin menelanjangi Jimin dari ujung kaki hingga kepala.
Irene dan Jimin sama sama anak pertama dalam keluarga mereka, akan tetapi ada sesuatu rahasia yang mereka sembunyikan selama Irene mulai sibuk dengan pekerjaannya yang berada di luar negeri. Jimin pun tersenyum dengan manisnya kearah Irene " Hmm mungkin sekitar 2 tahun, nuna aku ingin bertanya kepadamu apa kamu mau mengulang malam sebelum kepergianmu ke luar negri?" tanya Jimin tanpa basa-basi kepada Irene dengan suara setengah berbisik. Irene pun terkejut dengan pertanyaan Jimin yang begitu to the point, pasalnya kegiatan yang mereka lakukan pada malam itu adalah kegiatan yang tabu untuk dilakukan sebagai saudara. Ya mereka melakukan hubungan intim selama 2 malam berturut sebelum kepergian Irene ke Amerika untuk berkerja disana dan malam ini mungkin hal itu akan terulang kembali.

*WARNING 🔞🔞🔞🔞🔞*

Waktu menunjukkan pukul 10 malam kini Jimin dan Irene audah berada didalam kamar apartment milik Jimin ditengah kota Seoul, Irene menerima ajakkan Jimin diacara tadi tanpa perlu berfikir panjang karena dirinya sudah merindukan belaian hangat seorang Park Jimin yang notabene adalah adik sepupunya. Perseran dengan norma sosial bagi Irene kepuasan yang ia dapatkan dati kegiatannya bercumbu dengan Jimin adalah hal yang berharga, Jimin dapat memperlakukannya layak seorang Ratu atau Bahkan seroang pelacur.
Kini Irene tengah sibuk membasuh dirinya sebelum ia akan memuaskan dirinya dan juga Jimin, ditengah kegiatannya mandi Jimin masuk tanpa aba-aba tanpa mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya. Jimin pun memeluk Irene dari belakang punggungnya dan menciumin pundak Irene dengan sensual " Nuna lama sekali, aku sudah tidak sabar" ucapnya sambil terus mengecup bahu Irene, bibirnyapun ia gerakkan menuju ke daun telinga milik Irene dengan perlahan tapi pasi Jimin menjulurkan lidahnya menjilat daun telinga milik Irene dengan lembut "mau coba disini nuna?" bisiknya lagi dan dijawab dengan sebuah lenguhan pelan dari Irene karena stimulasi yang Jimin berikan berhasil membuatnya masuk dalam kabut nafsu "mhhhh Jim.. apa tidak bisa diranjang saja?" jawab Irene seraya menggeliat nikmat oleh karena sentuhan sentuhan lidah Jimin pada leher dan daun telinganya "baiklah kalau begitu nuna, your wish is my command Queen" jawab Jimin dengan tangan miliknya yang mulai bergrilya mengusap lembut kedua gundukan payudara milik Irene yang berhasil meloloskan desahan dari bibir ranum milik Irene " ahh sepertinya nunaku sudah tidak sabar hmm?" lagi Jimin memainkan jemarinya diatas puting milik Irene menekan dan memelintirnya sesekali tanpa Jimin tahu bahwa cairan senggama milik Irene sudah membasahi vaginanya "mhhh Jim, pindah sekarang please??" pinta Irene karena ia rasa kedua kakinya sudah tak mampu lagi menopang tubuhnya.

Tanpa aba-aba Jimin pun menggendong Irene dengan gaya bridal menuju kedalam kamar seraya bibirnya bergrilya dileher jenjang milik Irene menjilat dan menghisapnya tanpa henti, setibanya di kamar Jimin pun mengerikan tubuh mereka berdua terlebih dahulu sebelum perlahan menurunkan tubuh Irene diatas ranjangnya. "cantik, kamu selalu cantik nuna" puji Jimin kepada Irene dengan tangannya yang mulai meremas lembut payudara milik Irene, Ia pun merangkak naik keatas tubuh Irene dan memposisikan kepalanya tepat dihadapan payudara kenyal Irene lalu Ia kulum puting milik Irene dengan nafsu membara. Ia gigit pelan puting milik Irene yang berhasil membuat Irene mendesah dan meremat pelan rambut miliknya "ahhhh Jim, lagi.." mohon Irene kepada Jimin yang dihadiahi oleh Jimin sebuah hisapan kencang dan jilatan pada puting miliknya.
Basah itu yang Irene rasakan pada vagina miliknya, rangsangan yang Jimin berikan berhasil membuat cairan senggama miliknya membasahi lubang vaginanya. Jimin pun mulai menurunkan telapak tangannya yang semula berada di payudara milik Irene dengan perlahan ia turun mengusap perut Irene dan membuat gerakan memutar dengan telunjuknya pada pusar milik Irene dan disambut dengan desahan merdu oleh Irene "hhhh Jim" lenguh Irene, Jimin pun tersenyum penuh kemenangan pasalnya Ia tahu bahwa Irene sudah sepenuhnya dikuasai oleh nafsu. Jarinya pun ia gerakkan menuju vagina milik Irene dan mengusap lembut klitorisnya dengan lembut "nuna sudah becek ternyata, sudah tidak sabar hmm?" ledeknya kepada Irene saat mendapati vagina sang kakak sudah sepenuhnya basah. Lalu ia masukkan dua jari tangannya kedalam vagina sang kakak untuk membiasakan lubang kenikmatan tersebut pada benda asing sebelum penisnya yang akan masuk kedalam sana "Akhhh! Jim!" teriak Irene terkaget saat vaginanya dimasukkan dua jari milik sang adik secara tiba tiba dan kemudia mendesah sensual saat Jimin menggerakkan jari miliknya maju dan mundur secara teratur, sesekali Jimin melakukan gaya menggunting didalam liang vagina Irene demi mempermudah penetrasinya nanti yang disambut dengan desahan dan juga jambakan pada helai rambutnya.
Setelah dirasa cukup, Jimin pun menarik keluar jari miliknya dan melepaskan hisapannya pada puting sang kakak lalu ia turunkan kepalanya kearah vagina sang kakak. Kini kepalanya tepat berada diantara kedua kaki Irene yang ia renggangkan untuk mempermudah dirinya melihat vagina milik Irene yang nampak indah saat basah seperti ini, tanpa ragu Jimin melesakkan lidah miliknya kedalam vagina sang kakak dan memutar lidahnya didalam liang kenikmatan tersebut berhasil membuat Irene menggila karena nikmat. Irene menggigit bibir bawahnya kencang guna menahan desahannya lolos karena ia tak ingin terlihat mudah puas oleh setiap permainan Jimin padahal nyatanya dirinya sudah terlarut dalam nafsu dan kesadarannya hampir menghilang karena gerakkan lidah Jimin didalam vaginanya.

Setelah puas bermain dengan lidahnya Jimin pun mengeluarkan lidahnya dari dalam liang vagina milik sang kakak lalu mengecupnya lembut, ia pun bangun dari posisinya dan memposisikan dirinya tepat diantar- kedua kakinya. Jimin pun mengurut pelan penis miliknya diatas perut sang kakak untuk mempersiapkannya sebelum masuk kedalam liang vagina milik Irene, muka Irene pun memerah karena malu melihat milik Jimin yang tegang dan membesar seingatnya dulu penis milik sang adik tidak sebesar ini. Irene pun memejamkan matanya saat ia lihat Jimin sudah mulai mengarahkan penisnya kearah liang vaginannya dan dengan sekali hentakkan penis besar tersebut berhasil tenggelam dalam liang senggama miliknya, hangat itu yang Jimin rasakan saat seluruh penis miliknya berhasil masuk seutuhnya dalam sekali hentakkan lebih tepatanya sempit dan hangat "ahhh nuna, milikmu sempit sekali" ucap Jimin memuji vagina sang kakak "sudah boleh gerak belum nuna?" tanyanya kepada Irene dan dijawab dengan anggukan kecil diserati cicitan sang kakak "pelan Jim, milikku masih menyesuaikan dengan penismu yang besar" Jimin pun mengerti dan menggerakkan pinggulnya maju mundur secara perlahan "shit nun.. penisku serasa dipijat oleh miss V milikmu" cuap Jimin sambil tetap menggerakan pinggulnya dan sesekali menghentakkannya agar kepala penis miliknya menyentuh dinding rahim Irene.
"Akhhh Jim, more pleaseee.. move faster" racau Irene saat vagina miliknya terasa penuh dan nikmat oleh gerakan dari penis sang adik, mendengar permintaan sang kakak Jiminpun menaikkan tempo gerakan miliknya, Jimin pun menarik tubuh sang kakak hingga terduduk dan menaikkannya keatas pangkuan dengan penis yang masih tertanam didalam liang senggama milik Irene " aku mau sambil nenen nuna" ucapnya lantang lalu langsung menghisap puting milkik Irene dengan penuh nafsu tanpa menghentikan hentakan penisnya kedalam liang senggama sang kakak.
Irene pun kewalahan dengan perlakuan sang adik hingga membuat dirinya tenggelam dalam rasa nafsu, ia menggerakkan pinggulnya naik turun berlawan arah dengan Jimin tanpa henti dan semakin liar setiap menitnya. Jimin pun menahan pinggul sang kakak agar berhenti bergerak karena dirinya belum ingin menyudahi permainan ini, ia lepaskan hisapan pada puting sang kakak dan beralih kepada bibir ranum milik Irene.
"mphhh Jim" lenguh Irene saat bibirnya dilumat dan dihisap secara bergantian oleh sang adik, ia pun meremat kencang rambut Jimin guna melampiaskan nafsu yang ia miliki. "nun im close" bisik Jimin ditelinga Irene setelah melepas tautan dibibir mereka berdua, "cum inside me Jim" perintah Irene yang sudah kewalahan karena dirinya pun sudah ingin sampai dititik putihnya. Jimin pun bergerak semakin cepat dan kuat menumbuk berkali kali dinding rahim milik Irene dan pada hentakkan terakhirnya Jimin menyemburkan spermanya pada rahim sang kakak "im cuming nun" lirih Jimin setelahnya ia sandarkan kepalanya dibahu sang kakak, penuh itu yang Irene rasakan saat ini liang senggamanya penuh oleh cairan miliknya dan Jimin bersamaan dan terasa hangat Irene sangat menyukai sensasi seperti ini beruntung ia tidak lupa meminum pill kontrasepsinya setiap bulan atau ia akan melewatkan kesempatan emas miliknya saat ini.
Irene pun mengusap kepala Jimin yang berada di pundaknya dengan lembut "sudah lelah?" tanyanya dan di jawab dengan angggukan oleh jimin akhirnya Irene pun mengangkat pinggulnya dan turun dari pangkuan Jimin setelahnya ia menarik Jimin kedalam pelukkannya dan menyelimuti kedua tubuh mereka dibawah selimut hangat untuk tertidur lelap menyambut hari yang akan lebih melelahkan sekaligus menagihkan.

Picture credit : Pinterest.
Yellowdusk-27 July 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under The Blanket 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang