" Awak tertinggal krim ini atas meja. " Krim di dalam tangan beralih tempat . Hafine menatap krim di tangannya kini .

" Terima kasih . " Suara Dellia Jasmien berbaur ikhlas menggamit perhatian. Tatapan pada krim bertukar arah kepada Dellia Jasmien . Kening terangkat sebelah, tertanya-tanya dengan maksud Dellia Jasmien .

Tiba-tiba ucap terima kasih. Apa dia dah buat ? Bangun daripada tidur, memang otaknya tidak dapat berfungsi dengan baik.

" Awak sapukan krim ni dekat atas perut saya , kan ? Saya dapat cam pun sebab bau krim dekat perut saya sama dengan bau krim yang awak pegang ."

" Sama-sama . " Ucap Hafine pendek . Dalam hati , dia memarahkan dirinya sendiri kerana terlupa menyorokkan krim ini terlebih dahulu daripada diketahui Dellia Jasmien .

Dellia Jasmien pula tidak henti-henti senyum . Mulutnya dibuka . Dia bersuara lagi .

" Awak . Awak dah maafkan saya ? Awak dah boleh terima saya ? "

" Bagi aku masa. "

Tiga patah perkataan itu pun sudah melebarkan lagi senyuman Dellia Jasmien . Yes! Ada lagi peluang !

Tiada apa-apa lagi ungkapan daripada Dellia Jasmien , Hafine lekas melangkah namun terhenti untuk kesekian kalinya apabila teringat akan sesuatu perkara . Kepalanya berpaling .

" Kalau kena kacau or kena buli , bagitahu . Bukan pendam seorang diri . You're still my wife . My responsibility . " Akhiri Hafine sebelum dia benar-benar keluar daripada bilik Dellia Jasmien .

My responsibility .

My responsibility .

My responsibility .

Automatik bibir mengulas senyuman apabila ayat terakhir Hafine masih jelas terngiang-ngiang di kotak fikiran . Hampir membuat dia gila dengan keprihatinan Hafine biarpun sedingin air batu .





•♕•♕•






Sedang elok Rayshen Darl dan Yeff Arziq berborak , satu suara nyaring menerpa di pendengaran telinga. Tidak perlu menoleh , mereka sudah tahu siapa tetamu yang tidak diundang .

" Hye guys ! Nampak Irfan tak ? I cari Irfan dekat kelas , dia tak ada . " Sapa Zahira dengan senyum tipis .

Namun , kedua-dua mereka menjeling tajam , Senyuman Zahira termati . Mungkin sedar kedatangannya tidak disukai mereka berdua, dia senyun ala kadar sahaja.

" Itu Irfan di dalam kolam renang . Buta ke ? " Yeff Arziq bersuara dingin sambil mulutnya muncung ke sesuatu arah .

Zahira terus berpaling .

Terkaku seketika dengan gelagat Irfan yang sedang berenang dan masih tidak perasan dengan kehadirannya .

Tatkala Irfan timbul ke atas , titisan air laju menuruni ke bawah . Sesekali Irfan meraup rambut ke belakang . Terasa dirinya diperhati , Irfan mendongak ke hadapan Zahira .

Lekas Irfan berenang ke tepi . Dia naik ke atas lalu berjalan ke arah Zahira tanpa menghiraukan Yeff Arziq dan Rayshen Darl yang kekal merenungnya .

Jantung Zahira berdegup tidak sekata saat Irfan berdiri di hadapan . Kenapa tiba-tiba dia berdebar ini ?

Sebelum dengan Irfan , dia pernah menjalinkan hubungan dengan mana-mana lelaki lain namun jantungnya tidaklah sekencang bersama dengan Irfan walaupun dia dengan Irfan tiada apa-apa hubungan yang istimewa lagi .

" Ada apa kau datang sini ? "

" I... I actually n-nak ajak You temankan I beli dress untuk prom night . You free ke ? "

My Mate , That's Diavolo CriminaleWhere stories live. Discover now