21 Agustus ( bersepeda )

929 155 17
                                    

~ selamat membaca~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~ selamat membaca~






- a g u s t u s -






Jaemin lagi-lagi tidak bisa tertidur dengan nyenyak, kali ini bukan hanya soal orang tua nya yang dia pikirkan, tapi tentang sahabatnya juga.

Menghela nafas beberapa kali, Jaemin tiba di ruang tengah, membanting tubuhnya sendiri di sofa. Untung saja sofa nya empuk, jadi tidak akan menyakiti bokongnya.

Ia bingung sekarang mau melakukan apa, waktu sudah menunjukkan pagi hari pukul setengah tujuh. Dan Jaemin terbangun dari pukul tiga subuh.

Atensi pria itu beralih menatap pintu kala suara klonteng dari pagar besi rumah nya terdengar nyaring, seseorang baru saja memukulnya.

Dengan langkah yang malas, Jaemin berjalan mendekati pintu utama rumahnya, mengintip pada jendela samping pintu. Di sana tukang koran melemparkan plastik hitam dekat dengan mobil yang terparkir. Tadi malam Jaemin lupa memasukan mobilnya ke garasi.

Mendengus pelan, Jaemin membuka pintu rumahnya, berniat mengambil plastik tersebut.

Rupanya itu hanya koran dan majalah, ya Jaemin memang berlangganan dengan pemilik toko koran di ujung jalan rumahnya.

Mengingat saat ini sudah menginjak Minggu terakhir di bulan Agustus. Koran dan majalah selalu di antar setiap Minggu akhir bulan. Berita terbaru.

Jaemin membaca judul koran bulan ini. Lagi-lagi ia di buat merinding, kasus pembunuhan lagi, ah tapi ini motifnya karena pembegalan. Dia jadi takut sendiri untuk keluar malam-malam.

"Pembunuhan lagi, huh.." bisiknya.

Tidak enak membaca sambil berdiri, dengan begitu Jaemin melipat kembali korannya, berniat membaca di dalam rumah. Tapi pandangan di depan matanya membuat dia terdiam.

Orang-orang yang tengah bersepeda melintas, seketika itu membuat Jaemin ingin bersepeda juga.

"Udah lama juga gak sepedaan." Katanya.

Tanpa berkata-kata lagi, Jaemin setengah berlari memasuki kembali rumahnya, ia melempar plastik hitam ke meja di ruang tengah.

"Ajak Jeno aja kali ya?," Tanyanya pada diri sendiri. Namun niatnya urung saat tak sengaja menatap jam dinding. "Tapi jam segini?, Ah dia pasti ngeluarin seribu alasan buat nutupin sifat magernya," Jaemin gedeg-gedeg, ia lalu melanjutkan langkah nya untuk mengganti pakaian.

Sudah sangat lama Jaemin tak bersepeda, kebetulan juga pikirannya sedang suntuk. Bersepeda pasti akan membuat mood nya menjadi baik.

AGUSTUS | na jaemin •end• Where stories live. Discover now