17 Agustus ( HUT RI )

1K 178 19
                                    

~ selamat membaca ~

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

~ selamat membaca ~









- a g u s t u s -








Panggung seni sudah berdiri kokoh di tengah lapangan sekolah. Beberapa siswa yang siap tampil sudah memakai kostum lengkap dan rapih.

Aku, Chenle dan Jisung duduk berdampingan di ruang tunggu yang sudah di sediakan khusus untuk siswa yang siap meramaikan acara.

Kami panik bukan main, karena tiba-tiba ada perubahan susunan acara. Di mana kami akan tampil awal sebagai pembukaan.

"Santai aja," kata Chenle.

"Tapi Le, aku takut." Bisik ku.

Jisung menghela nafasnya. "Gak apa-apa santai aja Nazma," katanya.

Aku meramalkan doa sejak tadi, agar semuanya berjalan lancar. Perlu kalian ketahui jika aku demam panggung. Untuk itu aku merasa cemas sejak tadi.

"Kalau pembukaan biasanya belum pada fokus ke acara, jadi tenang aja. Semuanya pasti akan berjalan dengan lancar." Sekali lagi Chenle meyakinkan ku.

"Udah siap?," Tanya Shotaro selaku ketua OSIS. Dia berdiri di depan kami.

Dengan senyuman kami bertiga mengangguk, tak lama setelahnya Sungchan datang membawa beberapa lembar kertas.

"Udah mau di mulai, gue naik panggung buka acara, nanti abis itu kalian bertiga." Kata Sungchan selaku MC acara.

"Lah kepala sekolah biasanya duluan buat kata sambutan," sela Chenle.

"Enggak, kepala sekolah gak ada naik panggung. Kan gue udah bilang susunan acaranya di ubah." Jawab Sungchan.

Shotaro tersenyum ke arah kami bertiga. "Ayo kalian bertiga tunggu di belakang panggung, biar nanti pas Sungchan turun kalian langsung naik." Katanya ramah.

Kami lalu bersama-sama keluar ruang tunggu menuju panggung. Di lapangan sana atau bawah panggung sudah ramai siswa hadir untuk menyaksikan pertunjukkan kami.

Sungchan naik panggung duluan, dia berdua dengan seorang siswi yang tak ku tau namanya siapa. Mereka membuka acara dengan kata sambutan, ataupun sekedar bertutur sapa pada penonton.

Ku lihat Bunga duduk dekat Haechan, di belakang nya ada Jeno dan Jaemin. Mereka duduk dekat sekali dengan panggung.

Tanpa sengaja mataku bertemu mata Jaemin, pria itu tersenyum seolah mengatakan semuanya akan berjalan lancar.

AGUSTUS | na jaemin •end• Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin