Bab 11

1.2K 198 9
                                    

"Jika ada tamu yang datang minta persetujuan dahulu dariku sebelum membawanya masuk."

Begitu titah Jungkook beberapa menit lalu kepada sekretarisnya sembari tungkai panjangnya melangkah memasuki ruangan, Shin Junghwa hanya mengangguk mematuhi sebelum bibirnya yang merah itu tersenyum manis ke arah Jia yang mengekor di belakang dengan kepala menunduk, tetapi Jia tetap membalasnya dengan membungkuk hormat sebelum memasuki ruangan dengan terburu-buru dan menutup pintu.

Junghwa masih belum mendapatkan jawaban perihal siapa gadis itu, bahkan namanya saja tidak tahu. Ia tak ingin mencampuri urusan atasannya, tetapi sedikitnya ia perlu tahu, sebab para pegawai sering bergosip yang tidak-tidak bahkan beberapa dari mereka sampai menanyakan siapa gadis yang sudah dua kali bosnya bawa ke kantor tersebut.

Sementara itu, Jia yang usai menutup pintu memilih untuk menduduki sofa hitam, membiarkan Jungkook disibukkan dengan pekerjaan sementara dirinya memainkan ponsel, sudah ada pesan dari Hera dan Lara yang menanyakan bagaimana reaksi Jungkook dengan nilainya yang bagus dan ia menjawab seadanya dengan raut wajah kecewa.

"Kamu sudah makan?"

Jia agak terkejut, seketika tatapan matanya mengarah pada Jungkook yang masih disibukkan dengan kertas-kertas di atas meja. "Sudah tadi sama teman-teman."

"Kamu mau camilan?"

Jia menggeleng pelan. "Nanti saja."

Lalu ruangan itu kembali senyap, hanya diisi dengan gaduhnya lembaran kertas ulah Jungkook sesekali diisi dengan detak jam dinding di atas pintu serta suara pendingin ruangan.

Dalam diam Jia berusaha untuk mengusir bayangan yang terus memenuhi isi kepalanya, Jungkook, lift serta perdebatan tentang Seo Taehyung. Ia benci jika harus mengingat bagaimana akhir dari perdebatan itu, tetapi bahkan hal tersebut jua yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri layaknya orang gila.

Ia tak ingin terlalu berharap atau larut dalam angan semu, tetapi mungkin Jungkook cemburu. Ah, benar, Jungkook pasti cemburu.

Akan tetapi, ketika Jia mulai tenggelam dalam isi kepalanya perihal Jungkook dan peristiwa di lift beberapa saat yang lalu, ia dikejutkan dengan suara pintu ruangan Jungkook yang tiba-tiba saja terbuka dan terhempas lumayan kuat, lalu dari sana muncul seorang perempuan berpakaian modis yang ia yakini untuk membeli secara terpisah harus mengorek kantung begitu dalam.

Ah, ia bahkan tak pernah membeli pakaian dari merek-merek terkenal, ayahnya juga melarang untuk hal-hal yang membuang-buang uang. Pernah satu kali Jia meminta untuk dibelikan sepatu saat ayah berkunjung ke Paris untuk urusan pekerjaan, ayah membelikannya tetapi harus dimarahi dahulu, dan setelahnya ia tak pernah meminta barang-barang mahal lagi sebab ibu dan Soora sendiri juga mengenakan barang-barang yang biasa saja, pada akhirnya ia hanya membeli pakaian biasa namun kualitasnya cukup jika barang tersebut digunakan berkali-kali.

"Kwon Jungkook, kamuㅡ oh? Siapa gadis itu?" perhatian perempuan itu teralihkan oleh keberadaan Jia yang masih menyematkan ekspresi terkejut akibat hempasan pintu. "Wah, jadi kamu menolakku karena gadis kecil ini, ya?"

Woo Chaeri beralih, memberikan sepenuhnya perhatian pada Jia yang masih terduduk di sofa dengan pandangan sulit sementara Jungkook terdiam di tempat, mengamati apa yang akan Chaeri lakukan agar ia bisa segera bertindak jika nantinya gadis sedikit tak waras itu melakukan hal yang berbahaya.

Chaeri menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu, kenapa mau dengan dia? Apa karena dia kaya dan bisa membelikan apa pun yang kamu mau? Berapa yang dia berikan dalam satu kali kencan?"

Tak ayal penuturan tersebut membuat Jia mengerutkan kening, tak mengerti kenapa perempuan asing itu berkata seperti menghina dirinya. Ia yang menunjukkan wajah kesal tak terima atas penghinaan itu malah membuat perempuan asing nan kasar di sana berpangku tangan dan menyunggingkan senyum miring, berlagak seolah-olah memenangkan perdebatan padahal sama sekali belum dimulai, mungkin mengira jika Jia tidak akan berani untuk melawan sebab masih bau kencur.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐫𝐨𝐩𝐨𝐬𝐚𝐥 | ✓Where stories live. Discover now