Prolog

53 21 25
                                    

Bulan. Gadis cantik yang baru saja berumur 16 tahun dan baru saja masuk kelas 2 SMA itu di paksa pindah sekolah oleh orang tuanya.

Bukan karena dia pembuat onar di sekolah lamanya. Melainkan karena pekerjaan ayahnya yang di tugaskan di kota lain. Ya benar, ayah bulan seorang TNI Angkatan Udara, yang memiliki pangkat seorang jendral.

Tentu saja seorang tentara dengan pangkat apapun harus siap di tugaskan dimana saja.

Ayah meminta ibu, Bulan, dan adiknya untuk ikut pindah di kota yang ditugaskan ayahnya. Ibu dan adik bulan sangat senang. Tapi lain halnya si Bulan yang tetap ingin tinggal di sini dan tidak mau pindah ke sekolah yang baru.

Alasannya cukup simple, Bulan termasuk orang yang susah beradaptasi dan kurang bersosialisasi. Membuatnya tidak memiliki seorang teman di sekolah maupun di lingkungan rumahnya.

Bukan karena mereka tidak mau tapi karena Bulan yang selalu bersikap dingin dan cuek. Membuat orang yang berbicara dengannya mendapatkan kesan horor.

Sekolah di sekolah lamanya membuat Bulan tertekan, di tambah lagi ia akan di pindahkan ke sekolah lain. Justru akan membuat Bulan semakin tertekan.

Oiya, tentang pindah ke sekolah baru Bulan menerimanya. Bukan karena rasa tulus dari hatinya melainkan karena terpaksa. Ayah mengancam Bulan, dengan dua pilihan.

Pilihan pertama ayah akan mengizinkan Bulan untuk tetap tinggal di sini, tapi ayah tidak akan mengurus kebutuhan uang sekolah, ataupun kehidupannya.

Pilihan kedua jika Bulan ikut bersama ayahnya. Ayah akan mengurus kebutuhan sekolahnya dan akan menambah uang jajan bulan sebesar 2 ribu.

Menurut bulan hanya orang bodoh yang akan memilih pilihan pertama.
Dan soal uang jajan yang akan di tambah itu terdengar gila, hanya 2 ribu.

Tapi Bulan tidak mempermasalahkan hal itu. Bulan juga tidak pernah jajan di kantin sekolahnya, karena kantin sekolah termasuk tempat teramai. Dan Bulan sangat benci hal itu. Mendengar apa yang di bicarakan mereka terasa omong kosong dan membosankan.

Di balik sifat bulan yang seperti itu. Bulan termasuk anak yang baik, dan ramah. Tidak jarang setiap pulang sekolah dia selalu menyempatkan waktu untuk pergi ke panti asuhan mengunjungi anak-anak yang ada di sana dan membawakan makanan dari uang jajannya.

Kehadiran bulan dan keluarganya di panti asuhan sangatlah di sambut baik. Seakan-akan pintu gerbang panti asuhan terbuka lebar untuk mereka. Sesekali bulan membantu petugas mengurus anak-anak dan mengajak adiknya untuk bermain bersama mereka. Bulan merasakan adanya perbedaan.

Semua yang di katakan anak-anak di sana terasa sangat berarti. Lain halnya mendengar obrolan di sekolah terdengar omong kosong.

Meninggalkan anak-anak di panti asuhan salah satu hal terberat untuk Bulan. Rasa bosan Bulan terasa hilang saat bersama mereka.

Sebaliknya anak-anak itu. Saat mereka mendengar bulan mereka akan pergi ke kota lain. Mereka terlihat sangat terpukul. Mereka memberikan hadiah kecil sebagai kenangan untuk Bulan, agar Bulan selalu mengingat mereka.

Bersambung.....

VOTE | COMMENT | FOLLOW

Surat Kabar Dari Senja Untuk Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang