7. Mad

814 97 68
                                    

“Meskipun aku bencinya, bukan berarti aku tak peduli padanya. Aku memilih alasan mengapa aku membencinya.”
Kwon Chaeyoung.

🧩

Taecyeon mengertak giginya. Anak kepada kakak lelakinya benar-benar menyusahkannya. Saat pagi, dia sedang meeting harus mendapat panggilan daripada sekolah mengatakan bahawa Joohee bertengkar menyebabkan siswa itu masuk ke rumah sakit.

Disinilah Taecyeon menatap wajah delapan putrinya, dia mencari sosok yang ia temui. Lantas, dimana gadis itu berada? Apa dia pengecut? Melakukan kekerasan di sekolah, dan pergi begitu saja.

Pintu utama terbuka, menampilkan sosok si bungsu dengan pakaian lusuhnya, juga wajahnya sedikit memar. Taecyeon langsung menariknya ke kamar dan mengabaikan teriakan dari delapan putrinya.

Brak!

Pintu dibanting keras. Mendorong tubuh Joohee di tembok dinding, menampar pipi mulus Joohee.

“Aku sudah katakan! Jangan berulah! Apa kau tak mengerti!”

Pria itu tanpa peduli Joohee menahan sakit, dia mengeluarkan tali pinggangnya, “Aku akan mengajarmu!”

Tanpa belas kasihan, Taecyeon memukul punggung Joohee hingga kemerahan. Joohee hanya mampu menahan air matanya, berkali-kali meminta Taecyeon berhenti.

Abeoji! Sadar, itu Joohee!

Taecyeon mengabaikan teriakan anak sulungnya, dia dengan lebih keras memukulnya. Joohee menggigit tangannya, agar tak mengeluarkan sembarangan bunyi.

Nafas Taecyeon terburu-buru, pundaknya naik turun. Pria itu menjatuhkan tali pinggangnya saat menyedari apa yang dia lakukan.

Segera dia keluar, melihat tatapan delapan putrinya, “Minggir.” Taecyeon mengunci pintu kamar Joohee.

Sedangkan delapan putrinya memintanya membukakan pintu. Mina memutarkan kenop pintu adiknya. Dia menangis, mengumpat dirinya tidak bisa melindungi adiknya.

Chaeyoung membeku di tempat. Mengertak giginya, wajahnya menunjukkan dia sedang kesal setengah mati. Hanya dia bisa membuli adiknya tiada yang lain.

Gadis bertubuh munggil berlari kearah keluar, meminta supirnya menghantarnya di rumah sakit. Sedangkan Dahyun menemani Mina, dirinya tak menyangka ayahnya akan menjadi begini.

Sementara kelima anak tertua itu menyusul sang ayah. Taecyeon membalik dengan kesal, “Ada apa dengan kalian?! Jangan membuatku semakin ingin memukulnya! Minggir, aku sudah telat!”

Taecyeon masuk dalam mobil. Nayeon memukul jendela mobil sambil terisak, “Abeoji! Kau benar-benar tega!” Namun Taecyeon berdecak dan mengabaikan kata anak tertuanya.

Jeongyeon mengelus punggung Nayeon memeluknya, “Eottoke? ” bisiknya menahan air matanya. Sedangkan Jihyo, menatap kosong ke mobil ayahnya yang pergi.

Dalam kamar Joohee, dia sedikit tersadar. Melihat bayangan di bawah pintu, dia tau itu Mina. Berkali-kali gadis itu memanggil namanya.

Joohee terduduk, tubuhnya lemas. Tak bisa berdiri. Kepalanya benar-benar sakit, seolah terhempas di dinding.

Uhuk! Uhuk! ” Joohee batuk. Secairan darah itu muncul lagi di lubang hidungnya, bahkan tangannya penuh dengan darah.

Weak ✔Where stories live. Discover now