22. Kehilangan

1.6K 116 1
                                    

Gue menarik napas dalam-dalam. Gue mencoba menelpon Daniel alias Dadang siapa tau tiket itu ada disana. Gue mencoba menunggu Daniel mengangkat panggilan itu, tapi sayangnya belum juga diangkat. Dengan memakai perasaan, gue kesana-kemari mencari tiket yang mungkin terjatuh. Gue yang menyerah, akhirnya gue memutuskan memasukkan telepon gue ke dalam saku kantong.

Sekarang gue berpikir keras. Mengandalkan keingatan gue tadi. Pagi tadi, gue sama Kirana ke lokasi konser naik bus. Mungkinkah jatuh disana? Gue menggeleng pelan, pas turun dari bus tiket itu masih ada di dalam kantong. Gue juga sempat memeriksa nya.

Gue kemudian berjalan menyusuri jalanan sebelumnya. Kawasan ini memang ramai, mungkin akibat dari orang yang ingin menonton showcase boyband papan atas kali ya jadi ramai begini. Gue menggaruk kepala gue yang berpikir keras saat ini.

"Kenapa sih kamu bisa ilang tiket?"gerutu gue sendirian.

Mata gue kemudian melihat ke bawah siapa tau tiketnya diinjek sama orang. Sayangnya gue nggak bisa melakukan itu. Kondisinya padat sekali dengan fans yang berjejer menunggu kedatangan idol terkenal itu. Gue cuman bisa menghelakan napas lelah.

Gue kemudian mengirimkan pesan chat ke Kirana.

Alfath : Tadi kita ke kafe dulu ngga sih Ki?

Alfath : Di halte bus ngga ada.

Alfath : Aku mau cari di sekitaran turunan jalan sana, Kira-kira jatuh disana nggak ya?

Alfath : Aku minta maaf, Ki.

Alfath : Aku akan menemukan tiket kamu yang hilang itu, daripada aku kehilangan kamu.

Tak juga ada balasan dari gadis itu. Gue cuman memandang hampa jalanan yang macet ini. Mau menyerah tapi nggak boleh. Daniel juga kemana sih, dia nggak diangkat.

Sekarang gue harus bagaimana?

Gue terduduk sejenak di trotoar bus. Mata gue memandang kosong. Pikiran gue mengingat-ingat tentang dimana kemungkinan tiket itu terjatuh. Gue cuman bisa pasrah sama Tuhan supaya mempertemukan gue dengan tiket yang terjatuh itu.

Nggak jauh dari sana kayak ada semacam bangunan mall gitu. Tapi itu bukan mall, dan dibangunan itu banyak orang berdiri di sekitarnya. Karena penasaran, kini gue pun menyebrangi jalan raya ini. Gue kesana mencari tau, mungkin aja gue bisa menemukan tiket atau membeli tiket baru disana mengganti tiket milik Kirana.

Ketika sampai disebrang jalan, disana kayak jual semacam album. Buktinya ada foto boyband kesukaan cewek gue yang terpajang dengan besarnya.

Gue pun masuk untuk melihat-lihat. Ada banyak album disini. Dan yang menarik perhatian gue adalah album dari boyband kesukaan Kirana, tiga versi album yang pengen banget dia beli. Gue kemudian berpikir sejenak. Sekalian jadiin hadiah ulang tahun aja kali ya?

Gue ambil album ini lalu bayar di kasir. Dengan menggunakan kartu paypal, semua bisa diandalkan ketika berada di luar negeri. Kirana pasti seneng dikasih beginian.

Alfath : Tunggu sebentar lagi, aku akan cari tiketnya dengan kekuatan super hehe.

Alfath : Nggak perlu baikan di Jakarta kalau sekarang kita bisa bercanda lagi.

Read

Dibaca sama Kirana tapi dia tidak balas. Yaudahlah, mungkin dia juga masih sebel sama sikap gue yang teledor ini.

Layar telepon genggam ini kemudian mengarahkan panggilan kepada Daniel, dengan adanya itu orang, gue jadi bisa menemukan tiket dengan cepat. Pasalnya dia jago dalam bahasa Korea.

OPPA!  [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang