Mission & Confession

10 1 0
                                    


Setsuna's perspective

Sudah hampir sebulan aku dan Raiden-san aktif sebagai self-partner.

Setelah Log-Out, aku mencari beberapa informasi mengenai Misi wajib mencari Soulmate di Vic melalui internet. Para player biasa menyebutnya "Misi 120".

Yang kutemukan hanyalah jika kita sudah dapat Misi wajib itu di Level 120, kita tidak boleh memberitahu resiko atau konsekuensinya kepada orang lain. Tapi aku menemukan jawaban dari salah seorang Player yang berhasil menuntaskan Misi itu.

Dan katanya.....

Peringatan. Ini SPOILER!
Kalian akan diberi batas waktu yang berbeda tiap player. Ada yang hanya 1 hari, 1 Minggu atau pekan, ada yang 1 bulan, dan ada juga yang 1 tahun.

Korban Misi 120 ini sejak bulan Maret sudah menumpuk disebabkan karena banyak yang memilih menyerah atau kelalaian. Jika kalian mencoba re-install atau menghapus data game ini, maka percuma saja karena Misinya akan tetap terus ada.

Alasan para player bertingkat Mashiaz Soulmate tidak memberitahu misi ini adalah agar jumlah pengunduh game Vic tetap banyak.

Dan konsekuensinya, jika kita melebihi batas waktu, Memakai skip mission, atau Menyerah, maka....


Secara otomatis, kalian mati di game, dan mati di dunia nyatanya juga.

______________________________________

"Yo, Setsuna! aku tidak sabar untuk quest Neyra yang berikutnya!"

Aku harus bagaimana?

Ini terlalu lengket menyangkut di kepalaku. Terus terbayang bagaimana jika aku juga akan mati di misi kali ini.

"Setsuna?" Panggilnya menepuk bahuku. Seketika aku terkejut.

"Wah! maaf. Aku malah hilang konsentrasi."

"Hmm? tidak seperti kau yang biasanya."

Ketahuan.

"Benarkah? padahal aku baik-baik saja... Ka-kalau begitu, di gedung yang ada tangga daruratnya itu. Quest nya berlanjut." Kataku megalihkan pembicaraan lalu menunjuk ke arah sebuah bangunan retak yang bagian atasnya ada jaring putus.

"Heeeh?? Kolosal??"

Ditambah lagi, entah mengapa sekarang setiap kali melihat Raiden-san memperhatikanku, konsentrasiku mulai buyar.

Apalagi jika dia bersama Neyra, aku merasa seperti kalau mereka jangan dibiarkan berdua.

Aneh. Benar-benar aneh. Apa mungkin hanya sesaat? tapi kalau tidak dites tidak akan terbukti.

Itu dia.

"Raiden-San?" panggilku mengetes.

"Setsuna... Barusan memaggilku?"

"Ya. Bisa diam sebentar disitu?"

"Ada apa?"




"!?!?!?!?"

Aku memeluknya sebagai ujicoba. Entah mengapa ada rasa hangat di dadaku. Tidak mau lepas.

Forever Soulmate [Setsuna Yuki x Male Reader]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum