"kalian kenal.. jeka?" ucap aluna mengangkat 2 alis nya.
ian dan angga pun tertawa terbahak bahak "hahaha!! jeka? ya jelas kita kenal lah! adik nya dirga tuh" jawab ian membuat aluna membulat kan mata nya tak percaya.
"hah!? bukan nya adik kak dirga nama nya rayen?"
"Arrayen D jeka, gitu aja gatau." cetus arrayen.
"dih mana gue tau juga kali" ucap aluna tak terima bahwa hanya dia yang tak tahu mengenai fakta ini.
aluna pun berjalan meninggalkan dirga, ian dan arrayen sambil berjalan menghentak hentakan kaki nya kesal dengan tangan nya yang tergengam.
tanpa di sadari aluna, arrayen sembari tadi mengikuti diri nya dari bekakang.
merasa seperti di ikuti aluna pun berbalik badan.
"kenapa!? pens ya lo" ucap aluna dengan tetap berjalan.
arrayen tidak menjawab, ia sibuk memposisikan sejajar badan nya dengan aluna dan berjalan di samping aluna seperti tidak terjadi apa apa.
"kenapa sih?"
arrayen menggeleng dan terus mengikuti langkah jalan aluna.
"kalo punya mulut itu jawab" aluna menatap sinis arrayen.
"kemana?" oh akhirnya arrayen bersuara. 'bisa ngomong dia?' batin aluna.
"mau ketoilet, mau ikut lo?"
arrayen menggeleng kan kepala nya 2 kali lalu berbalik badan, setelah tau aluna ingin ke toilet membuat diri nya berhenti mengikuti aluna dan memutuskan untuk putar balik badan.
"eh t-tunggu!" aluna menahan satu tangan arrayen agar jalan nya terhenti. melihat itu arrayen melirik aluna dan kembali berdiri tepat di sebelah aluna.
ia mengangkat 1 alis nya seperti mengisyaratkan bertanya 'ada apa?'
"uh.." aluna bimbang.
arrayen melirik tangan nya yang masih di tahan oleh aluna dan melirik aluna hingga membuat aluna menatap nya kebingungan lalu ia kembali melirik tangan nya dan membulatkan mata agar aluna segera melepaskan genggaman.
melihat itu aluna bergegas dengan cepat melepaskan tangan arrayen kemudian menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"ada apa?" tanya arrayen dengan ekspresi datar.
"ah itu! anu.."
membuat arrayen memyatukan kedua alis nya kebingungan dengan mata nya yang membulat.
"lo gak—papa? itu lo kayak nya lagi kacau ya tadi? gue justru malah buat lo d-di marahin bu dinar.." ucap aluna masih dengan menggaruk garuk tengkuk yang tak gatal.
"oh jadi lo merasa bersalah?" ujar arrayen mengangkat satu alis milik nya.
aluna memutar bola mata nya malas. ia segera meninggalkan arrayen dengan dua tangan nya yang menggepal kesal, ia pergi memasuki toilet cewek yang berada tak jauh dari tempat diri nya dan arrayen berbincang tadi.
YOU ARE READING
arrayen
Romancesiapa sangkah cowok cool dan di idamkan oleh banyak perempuan itu malah justru menjadi anak manja dan berperilaku seperti bocah 3 tahun di belakang banyak orang? ✦ since 12 july 2021 & sorry kalo bahasa nya masih berantakan 😖
rayen
Start from the beginning
