🦋PART 1 [BELAJAR JANGAN NYARI PACAR]🦋

101 6 0
                                    

*Tidak ada hari tanpa senyum. Tersenyum lah selagi bisa, dan tertawalah selagi mampu *

-Gladis-

Pagi ini, suasana SMA 3 Cempaka Sari, sudah diisi dengan siswa-siswinya. Mereka telah bertebaran dipekarangan taman sekolah. Mulai dari gerbang hingga depan kelas masing-masing. Berkumpul layaknya sedang ada pembagian sembako.

Mereka berdiri dengan santai, menunggu sebuah denting lonceng berbunyi. Sembari komat-kamit, membual kesana-kemari.

Bagi para sebagian siswa, hari senin merupakan hari yang paling menyebalkan. Sangat ingin dihilangkan dari peradaban dunia. Namun bagi pelajar disekolah ini, hari senin begitu ditunggu-tunggu.

Mengapa demikian?. Tidak seperti kebanyakan siswa disekolah lain?. Itu beralasan karena, hari senin ini. Mereka bisa mencuri pandang kepada para petugas upacara.

Apalagi bagi Gladis, hari senin merupakan hari yang istimewa. Dan salah satu petugas upacaranya, ialah incaran dari gadis ini. Dia selalu menyempatkan diri bangun pagi. Untuk setiap hari senin, dan menjadi orang pertama yang datang dikelasnya.

Gladis Alphaza ialah gadis periang, dengan sejuta akal untuk membuatmu tersenyum. Dia dikenal, dengan gadis yang begitu ceria. Senyumnya yang manis, selalu membuat orang sekitar ikut mengukir senyum disudut bibir mereka.

Penampilan yang hampir mendekati kata sempurna, membuatnya diidolakan pria seantero sekolah. Rambutnya panjang, dengan potongan ikal gantung. Tubuhnya yang tidak pendek, namun juga tidak terlalu tinggi. Menjadikannya wanita ideal, dan memancing rasa iri pada para perempuan lain.

Dia berdandan, dan mempunyai beberapa alat make-up utama menurutnya. Seperti lipgloss, maskara, bedak padat, dan blush on. Selebihnya dia tidak punya.

Karena bagi Gladis, ketidakpunyaan alat make-up, tidak berarti mengurangi kecantikannya. Bukan berarti dia memuja dirinya yang begitu molek. Namun, make-up hanya merupakan bahan pelengkap. Yang menjadi penunjang dan peran kedua dalam hidupnya.

Dia tidak sesempurna, seorang bintang model yang terkenal. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan teman sekelasnya. Dia bisa dilihat menjadi yang paling menonjol.

Seperti biasa, hari ini Gladis datang pagi. Ini merupakan rutinitas barunya. Semenjak si dia menjadi petugas upacara.

"Pagiii, pak apamm-" Gladis menyapa satpam didepan gerbang sekolah.

Begitulah panggilan Gladis kepada bapak penjaga sekolah. Itu merupakan plesetan, dari nama satpam itu sendiri.

"Pagii, neng Gendiss. Pagi mulu ya, sekarang." Balas pak Sueb.

Sama halnya seperti Gladis. Pak Sueb juga mempunyai, sebutan tersendiri untuk Gladis.

"Iyalah pak. Kan cowo saya, datengnya pagi." Bisik Gladis, memelankan suaranya agar tidak terdengar oleh siswa yang lewat.

Padahal satu sekolah pun, hampir sebagian sudah tau. Siapa pria yang sedang didekati oleh si badut sekolah. Caranya begitu membuktikan dan bahkan terkesan blak-blakkan. Dia bukan pembohong yang hebat.

"Ciaelahh, emang udah punya cowo neng?." Ujar pak Sueb dengan lagak tidak percaya.

"Punyaa donggg. Sayakan cantik, jadi banyak yang naksir." Imbuh Gladis menyombongkan diri. Namun tetap dengan senyum yang tak lepas.

Tidak dipungkiri Gladis memang seorang gadis yang cantik. Jadi mudah saja baginya, untuk mencari seorang pacar. Padahal, orang yang di maksud Gladis bukanlah pacar dalam artian sesungguhnya. Melainkan baru sebatas pendekatan saja.

Seharusnya juga itu disebut gebetan, namun Gladis berbeda. Sedangkan pak Sueb hanya mengangguk, mempercayai gadis cilik ini.

"Yaudah, pak. Gladis masuk dulu yaa."

Gladis melangkahkan kakinya, sembari melambaikan tangan tangannya.

"Iya, belajar neng. Jangan nyari cowo doangg." Sahut pak Sueb menyengir.

Mendengar itu, Gladis berbalik dan memberi hormat anak muda seperti biasanya. Sebagai tanda respon. Yaitu dengan menempelkan dua jari telunjuk dan tengah, ibu jari diluruskan. Sisanya dilipat kebawah.

Dia berjalan santai, melewati koridor sekolah. Banyak mata melirik dan menyapa Gladis. Gladis yang memang ramah, juga memberikan sapaannya.

°°°
©️

 𝕭𝖚𝖐𝖆 𝕸𝖆𝖙𝖆 𝕭𝖚𝖐𝖆 𝕳𝖆𝖙𝖎 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang