Cp 4 ▪️🍁

74 15 0
                                    

Wheein terbangun merasakan getaran di bawah bantalnya, melirik sedikit ke arah jam wekernya. Masih pukul lima pagi dan ponselnya berbunyi. Bukan alarm yang benar saja sudah ada jam weker kenapa harus memakai ponsel. Membebankan saja.

Meraih benda persegi itu, melihat si pemanggil 'Eonni Bae'. Merasa heran, tidak biasanya wanita itu menelponnya jika ada perlu pun Eonni Bae akan datang ke flat nya. Karna mereka tinggal di lingkungan yang sama.

Dengan malas Wheein menekan tombol hijau di layar, menariknya ke atas. Meletakkan ponsel itu di telinganya. Ia bergumam.

Hmm, ada apa eonni?”

“Turun sekarang, seorang pria datang untuk mencarimu”

Mata Wheein membelalak mendengar hal itu, pukul lima pagi dan seorang pria mencarinya. Ia tak pernah berhubungan dengan pria manapun kecuali itu Oppanya dan hal itu sudah ia hentikan sejak lama, dan teman-temannya Wheein punya teman pria tapi tidak pernah mengunjunginya pukul lima pagi atau mereka hanya bertemu saat memang sedang waktu berkumpul.

Ia bertanya sekali lagi pada Eonni Bae,  siapa tau wanita itu salah mendengar nama sebab ini masih sangat pagi.

“Eonni kau serius?”

“Ya! Katanya dia adalah orangtua dari siswa yang kau ajari. Entahlah, aku bingung. Mengganggu saja”

“Baiklah, aku akan segera turun”

Eonni Bae memang orang yang jujur. Gadis itu tidak mungkin berbohong dan mengganggu Wheein hanya karna bosan, usianya sudah sangat matang untuk melakukan hal seperti itu.

Tanpa basa-basi Wheein langsung turun memastikan siapa yang datang pukul lima pagi ke rumahnya dan terkejut saat dia tau siapa orangnya.

“Appa Yuri?”

















✿ ✿

















Wheein duduk di sofa ruang tamu milik Ny. Moon. Pemilik flat, dan Taehyung duduk di sebrangnya. Saling pandang dalam diam keduanya sama sekali tak saling mengeluarkan suara.

Taehyung tak tau pasti tujuannya datang ke flat Wheein terlalu pagi. Namun fikirannya kalut dalam permintaan sang anak yang cukup ngawur. Bagaimana ia bisa menikah dengan guru dari anaknya sendiri padahal mereka sama sekali tidak saling kenal.

Mungkin tujuannya untuk berkenalan tapi Taehyung tidak yakin Wheein bersedia. Sebab Taehyung itu seorang duda beranak satu, sulit bagi gadis seperti Wheein menerimanya.

“Maaf mengganggu pagi-pagi begini, ssaem” ujar Taehyung ragu.

Wheein terkesiap, memandang pria itu “Wheein, nama saya Jung Wheein. Sebutan ssaem hanya berlaku di sekolah. Itu sedikit menggangguku”

“Ah. Ya! Baiklah” ujarnya canggung “Sebenarnya aku malu untuk mengatakan ini, aku baru saja kembali dari luar kota. Dan pulang saat larut malam di pertengahan jalan aku berhenti dan ingat Yura bilang kau tinggal dekat sini. Jadi, aku ingin menumpang mandi dan tidur boleh?”

Wheein sedikit membelakakkan kedua matanya, terkejut namun tidak terlalu. Ia menatap Taehyung aneh, dan sedetik kemudian mengangguk.

“Baiklah, akan ku antar ke flat ku”

Taehyung tersenyum, berucap terimakasih dengan ramah. Dan mengikuti Wheein dari belakang.

Sebenarnya ia ragu dengan alasannya, tapi kelihatannya Wheein percaya dengan hal itu.

Sesampainya di flat milik Wheein, Taehyung langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia bohong soal pulang dari luar kota dan mampir sebentar padahal mereka sama sekali belum mengenal satu sama lain.

Tapi niatnya menjadikan Wheein istri sudah bulat, Yura menyukainya dan mungkin putrinya akan bahagia. Itu alasan utamanya. Dan hingga sampailah Taehyung di sini. Di flat sederhana milik Wheein.

Taehyung keluar dengan pakaian rumahannya, yang ia pinjam dari Wheein. Baru ketemu saja sudah membuat repot. Itu batin Wheein.

Tapi dia tidak boleh terlihat angkuh, walau sebenarnya dia tidak seperti itu.

Taehyung menatapnya yang duduk di atas sofa sambil memejamkan mata. Tersenyum merasa lucu.

“Nona Jung, kau bisa tidur di kamar. Aku akan tidur di sofa ini”

“Baiklah kalau begitu.” ujar Wheein menuju kamar. Dan kembali dengan selimut dan bantal “Jika butuh sesuatu semua ada di dapur”

“Baik. Terimakasih”

Wheein berlalu begitu saja tanpa menjawab perkataan Taehyung.

Ia membaringkan tubuhnya di atas sofa di depan televisi, sebenernya ia tidak bisa tidur di sofa. Tapi dia juga tidak mungkin tidur di kamar dia hanya menumpang. Dan Taehyung orang yang tau diri.

Meraih selimut dan bantal, melingkarkan selimut di tubuhnya ia sedikit tersenyum miris.

Wheein tidak semudah kelihatannya, ia berbeda dari gadis lain. Yang hanya karna Taehyung tersenyum mereka langsung terpana apalagi melihat mobil mewah miliknya gadis manapun akan mendekat padanya.

Tapi Wheein berbeda, ia cukup sulit untuk di taklukkan bahkan ketika ia tersenyum gadis itu hanya diam menatapnya aneh.

Lantas! Apakah Taehyung bisa menggapai Wheein. Menjadikannya ibu untuk Yura?

Entahlah, Tapi Taehyung akan mencobanya.[]

Love Man Kim | wheetae [HIATUS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora