Bab 3

8.9K 152 5
                                    

Peringatan ⚠️

Cerita ini hanya sekedar untuk memberikan sentilan bagi kita terutama para perempuan. Bagi yang belum menikah atau pun yang sudah menikah, MOHON UNTUK TIDAK DITIRU BAIK DI DUNIA MAYA ATAUPUN DUNIA NYATA.

Ambil sisi baiknya, buang yang negatifnya. Hanya ingin mengingatkan, jadilah wanita yang memiliki batasan diri. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari kesesatan dan penyesalan.

Selamat membaca 😘

[]

Sely masih tidak percaya dalam sehari hidupnya berubah. Pagi tadi dia masih meratap dan mengemis pada manager cafe untuk meminta tempat tinggal. Tetapi, malam ini, dia bisa makan enak tanpa memikirkan berapa uang yang perlu dia bayar. Juga tidur nyenyak dan bermimpi indah. Kamar yang begitu luas, membuatnya bisa menghirup oksigen dengan leluasa. Kasur yang empuk dan nyaman, membuat tubuhnya seakan tidur di atas awan. Pakaian yang dipinjamkan Zelin, membuatnya lebih percaya diri dan menawan. Padahal hanya piama tidur yang berbahan satin lembut.

"Beruntung sekali Zelin. Menikah dengan Kevin, membuat nya menjadi nampak seperti ratu. Harusnya aku yang ada diposisi Zelin." Sely berbalik ke kanan, lalu melihat lemari besar dari jati dengan ukiran yang bagus dan indah. Kamar tamu saja mewah seperti ini. Bagaimana kamar utama? Pikir Sely. Kamarnya mengalahkan kamar hotel. Untuk sesaat Sely berada di atas awan, hingga sampai akhirnya awan itu mendung karena ponselnya bergetar menandakan pesan masuk. Dan pesan tersebut menyampaikan jadwal kerjanya besok.

"Yah, sial sekali. Kenapa juga aku harus sesial ini." Sely menjawab pesan tersebut seadanya. Lalu, dia menguap dan tertidur.

Baru sebentar rasanya Sely memejamkan matanya. Namun, telinganya samar-samar mendengar suara rintihan dan desahan tertahan. Suara itu berasal dari luar kamarnya. Terpaksa Sely membuka matanya dan terduduk. Suara itu bukan mimpi, tetapi nyata. Sehingga membuat Sely penasaran dan berjalan pelan ke arah pintu. Dengan pelan sekali, Sely membuka kenop pintu. Seluruh ruangan sudah dimatikan lampunya. Tetapi suara itu semakin terdengar. Berjalan pelan tanpa menimbulkan suara langkah kaki, Tiba-tiba Sely mendadak mematung. Kala melihat sepasang suami istri sedang bersenggama di sofa ruang tengah dengan posisi membelakangi tanpa sehelai benang dan bahan menutupi tubuh mereka berdua.

Sely menelan ludah dengan susah payah, jantungnya berdebar, matanya sulit berkedip. Dia tahu harus pergi dari situ sebelum Zelin atau Kevin melihatnya. Namun, langkah kakinya seperti tertancap paku besar. Oh, kenapa aku harus melihatnya. Aku harus pergi. Hingga Sely mendengar suara Kevin mendesah tertahan karena sudah mencapai klimaks. Dan saat itu Sely langsung bersembunyi di tembok pembatas antara ruang tengah dan dapur.
Sambil memegangi dadanya yang berdebar cepat sekali.

"Sialan! Kenapa juga mereka harus melakukannya di sofa. Kan kamar mereka lebih nyaman." Sely menggerutu dengan suara sangat pelan. Lalu, telinganya mendengar percakapan suami istri yang sedang berbapakaian.

"Sayang, pakaian dalamnya gak usah dipakai." Suara Kevin begitu terdengar lelah.

Zelin menatap suaminya. "Lho, kenapa? mau lagi?"

Kevin tersenyum nakal pada istrinya. "Kita main di dapur yuk. Kan asisten rumah tangga udah pada pulang semua."

"Tapi kan ada Sely, kamu yang membawanya  kesini. Jangan lupakan itu." Zelin memakai piamanya tanpa memakai pakaian dalamnya.

Kevin menepuk keningnya. "Oh, aku lupa. Waduh, jadi kita pindah kamar aja nih?"

Zelin sebenarnya lelah, bahkan sangat lelah sekali kalau menuruti keinginan sang suami. Kevin sendiri bukan hyperseks. Hanya saja, Kevin seorang player. Di luar Kevin juga memiliki wanita yang sering bermain bersamanya. Namun, tetap Zelin sebagai prioritas utama, karena statusnya sebagai istri sah. Kevin sendiri bukan tipe cowok yang suka bergonta-ganti pasangan. Dia hanya akan memilih wanita yang menurut nya bisa mengikuti alurnya dan menuruti perintahnya. Kevin seorang yang dominan, diluar. Jika bersama Zelin, Kevin lah yang menuruti Zelin.

Wanita Simpanan! [End] ✔️Where stories live. Discover now