dua puluh tujuh

2K 316 70
                                    

Summer terbangun dan melihat Draco disampingnya yang sedang membaca buku tentang sihir untuk penyembuhan. Draco tersadar bahwa gadisnya telah bangun, ia buru buru menutupnya kemudian menaruh di nakas dan segera membantu Summer untuk merubah posisinya menjadi duduk.

"Sudah mendingan?"tanya Draco memastikan bahwa Summer bangun dengan keadaan yang lebih baik sebelumnya.

Summer mengangguk pelan, kemudian ia memegang pundaknya meremasnya karna sedikit pegal. "Kenapa?"Draco buru buru memijat pundak Summer, "Pegal? Sakit? Nyeri?"Tanya Draco terus menerus.

"Aku baik baik saja."jawab Summer.

Draco menghela nafas lega sambil menyenderkan punggungnya pada dinding. "Kau tau, aku takut setengah mati ketika mendengar teriakkan mu dari luar manor,"kata Draco.

"Aku sangat panik."sambungnya

"Ya, sampai akhirnya kau memberikan Horcruxnya pada wanita sinting itu."ujar Summer dengan pelan tetapi terdengar penuh kekesalan pada Draco.

"Hey, kau masih marah?"

Summer diam, dia tidak merespon pertanyaan Draco. Dia terlanjur kecewa dan kesal karna pria pirang ini dengan mudahnya memberikan Horcrux yang telah susah susah dia simpan itu pada Bellatrix.

"Oke, oke. Iya aku salah."

"Aku memang salah."

"Maafkan aku."

"Kau memang salah, kau tau itu. Tapi kenapa kau lakukan itu huh? Kau tidak tau perjuanganku untuk menjauhkan Horcrux sialan itu darinya?"Summer lebih kesal dari sebelumnya bahkan dia sedikit menyentak Draco. Bibir Draco terkatup rapat, dia tidak berani mengucapkan apapun. Dia akui bahwa dia memang salah, tapi pikirannya kalut. Dia tidak bisa berpikir jernih, dia pikir dengan memberikan Horcrux pada Bellatrix akan menyelesaikan segalanya.

Nyatanya, itu memperburuk keadaan.

"Maafkan aku. Aku mengaku salah."Kata Draco pelan sambil menundukkan kepalanya.

Summer menghela nafas kasar, kemudian ia mengusap wajahnya pelan. "Maaf aku membentakmu."kata Summer.

"Aku memang pantas untuk dihukum, Summer. Aku memang orang yang buruk."

"Jangan berkata seperti itu!"Summer menoleh ke arah Draco dengan cepat.

Mata mereka bertemu, tersirat penyesalan di mata Draco. Summer menggenggam tangan Draco dengan erat, "Kalau begitu, ayo kita selesaikan ini. Bantu aku dan yang lainnya."

"I'll always stand in your side. Together."kata Draco.

Plup

Kedua yang sedang asik menatap satu sama lain langsung menengok ke arah suara yang muncul di kamar Draco. Ternyata itu adalah House Elf keluarga Malfoy.

"Maaf, tuan bila punky mengganggu. Tapi makanannya sudah siap."Punky menaruh nampan ke nakas dengan ragu.

"Terima kasih."ujar Draco tanpa senyum sedikitpun.

Setelah Punky pergi, Draco menyuruh Summer untuk memakan makanannya sebelum meminum ramuan lagi agar penyembuhan luka dalamnya seratus persen sembuh.

"Kau harus makan."kata Draco.

Summer menurut, dia pun menghabiskan makanannya setelah itu ia kembali meminum ramuan yang rasanya benar benar menjijikan.

"Ramuan tadi akan memulihkan luka dalam terutama tulang mu yang menjadi sasaran dari crusiatus. Sekaligus membuat tubuhmu merasa lebih enteng."kata Draco.

"Aku akan memberikan sedikit sihir agar tubuhmu lebih rileks."Draco pun mengarahkan tongkat sihirnya pada tubuh Summer yang terbaring di atas kasur. Terlihat cahaya biru dan perak keluar dari tongkat dan memasuki tubuh Summer.

Afterlife ; Draco Malfoy x Reader [END]Where stories live. Discover now