dua puluh empat

2.2K 360 107
                                    

⚠️ TW ⚠️
15+
FULL WITH UWU CONTENT



Aku membuka mataku perlahan dan langsung disuguhi pemandangan Draco yang tertidur dengan damai. Aku tersenyum melihatnya yang tampak tenang. Perlahan tanganku bergerak untuk menyibak rambut pirangnya dan mengusap kepalanya. Ia perlahan mengulet karna merasa sentuhan tanganku. Aku berhenti mengusap kepalanya agar dia tidak terbangun, perlahan aku menyingkirkan tangannya yang masih memelukku, kemudian aku beranjak bangun dari kasurku.

Jam menunjukkan pukul enam sore, aku langsung beranjak bangun tapi, aku merasa tangan ku ditahan oleh Draco yang membuat ku menjadi duduk di pinggir kasur.

"Jangan pergi."Kata Draco dengan pelan.

"Aku mau mengecek keadaan dibawah."balas ku sambil menoleh ke arah belakangku. Matanya masih terpejam, lalu ia bergerak bangun lalu memelukku dari belakang.

Pundakku terasa berat ketika ia menaruh kepalanya disana, "Aku masih mengantuk."ia berbisik dan jaraknya sangat dekat dengan leher ku membuat deru nafasnya bisa ku rasakan dengan jelas membuat ku sedikit merinding.

"Tidurlah, aku tau kau tidak memiliki jam tidur yang normal."ujar ku.

"Temani."

"Aku sudah menemanimu dari tadi, 'kan?"balas ku

"Sebentar lagi, ya?"Ia membuka matanya dan menatapku dengan tatapan Puppy eyes. Oh, sungguh menggemaskan rasanya ingin ku bejek.

"Bagaimana aku bisa menolak mu, sedangkan wajahmu itu sungguh menggemaskan."Aku terkekeh sambil memutar tubuhku menjadi menghadapnya, kemudian aku mencubit kedua pipinya dengan pelan.

"Sakit!"Ia menepuk pelan tanganku.

"Habisnya lucu."Aku tertawa pelan melihat wajah bantalnya.

Dia mendengus kesal lalu mencoba untuk menggelitiki pinggangku. Berkali kali aku menghindar dan mencoba memukulnya tapi dia tidak berhenti mengerjaiku hingga tanpa sengaja aku malah terjatuh berbaring dan Draco diatasku dengan tangan yang bertumpu pada ranjang. Ia menatapku dengan senyum menyeringai seperti biasa.

"Apa?"tanyaku salah tingkah ketika dia terus terusan menatapku.

Ia perlahan mendekatkan wajahnya ke arah ku. Jantungku berdegup dengan kencang, tubuhku seketika menjadi panas karna perlakuan Draco saat ini yang benar-benar berhasil membuatku salah tingkah. Aku memejamkan mataku, tapi itu tidak terjadi.

"Geer banget."Ia berbisik di telinga ku kemudian tertawa.

Aku membuka matanya dan dia sudah menjauhkan wajahnya dariku. Aku pun bangkit dari tiduran dan menatapnya kesal. "Perlakuan mu tadi membuat orang salah paham! Kau tau itu?"Aku mendengus kesal.

"Lagian, pede banget."Draco masih tertawa lalu aku memukul lengannya.

"Aw! Sakit!"Ia meringis kesakitan sambil mengusap lengannya sendiri.

"Lebay lu najis."kataku.

"Ngomong apa sih? Bahasa alien ya?"cibir Draco sambil mengikuti perkataan ku tadi tanpa bersuara.

"Berisik ya!"Aku balas dengan jutek.

"Jangan ngambek, orang yang sering ngambek itu enggak disayang sama kekasihnya."Ia meledekku kemudian langsung memelukku.

"Makanya minta maaf dulu ke orang cantik."kata ku dengan cuek.

"Minta maaf pakai apa?"tanya Draco.

"Ya apa kek."

"Oke pakai ini saja."

Ia mencium pipi ku dan itu berhasil membuat sembruat merah muncul dipipiku. Aku bahkan seperti kepiting rebus saat ini. "Cie malu."Draco menoel noel pipiku sementara aku meliriknya sinis.

Afterlife ; Draco Malfoy x Reader [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt