Chapter 20: Memori Yang Hilang dan Perjanjian

54 4 0
                                    

FLASHBACK

"Apa maksudmu dengan itu Giotto?" Cozart berkata dengan serius. "Aku membiarkanmu meninggalkan Vongola dan memberikannya pada Ricardo, meskipun aku beranggapan bahwa Ricardo bukanlah orang yang tepat untuk posisi itu, dan sekarang kau berkata ini akan menjadi pertemuan terakhir Vongola? Walaupun kau hanya berkata Vongola, aku merasa kau memasukkan aku di dalamnya."

Giotto menghela nafas panjang. "Aku belum selesai, Cozart."

Cozart menutup mulutnya. Ia menatap sahabatnya itu dengan pandangan mata menusuk seraya melipat tangannya di dadanya.

"Seperti yang kalian semua tahu, kita berhasil menyegel lelaki itu, walaupun pada akhirnya kita tak berhasil mengetahui siapa di balik sosok itu." Giotto berkata. Seluruh hadirin mengangguk. "Ada kemungkinan, segel itu akan hancur dan Cloak-man akan bebas kembali. Untuk menghindari kerusakan, aku membuat kesepakatan dengan Checkerface, Sephira dan Vindice."

"Nufufu, kau melakukan sesuatu yang berbahaya, Giotto." Daemon berkata. Sebuah kilatan muncul di matanya.

Alaude membuka salah satu matanya. "Dan apa kesepakatan itu?"

Giotto menatap Guardiannya satu persatu dan berakhir di Cozart sebelum kembali mengambil nafas panjang.

"Reinkarnasi."

Asari tertegun seraya ia terduduk diam di dojo. Matanya menerawang jauh seraya ia mencoba mengingat-ingat sesuatu yang sangat penting.

"Aku melupakan sesuatu yang penting." Asari menghela nafas panjang seraya berdiri dari posisi duduknya. Ia mengambil peralatan kendo yang baru saja digunakannya dan berjalan menuju ke gudang tempat Tsuyoshi biasa menyimpan seluruh peralatan itu.

Ia terbatuk dengan keras ketika debu-debu berterbangan di sekelilingnya. Dengan pelan ia berjalan masuk sambi mengibas-kibaskan tangannya. Ia membuka lemari yang ada dan meletakkan seluruh peralatan kendo miliknya di dalamnya, di samping sebuah box tua yang memang sudah ada di sana sejak ia kecil. Gerakan Asari terhenti ketika ia melihat kotak itu.

Ia memandangnya selama beberapa saat, sesuatu di dirinya mengatakn bahwa ia harus membuka kotak itu karena ia akan menemukan sesuatu yang hilang. Ia kembali terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengambil kotak itu dan membuka isinya dengan penasaran.

Matanya terbelalak, dan mulutnya menganga. Kilasan-kilasan muncul di kepalanya ketika ia melihat benda yang ada di dalamnya.

"Tak mungkin."

Keadaan menjadi hening.

"Giotto." G berkata dengan serius. Ia langsung memahami apa yang dimaksudkan Giotto dengan satu kata yang diucapkannya. Ia adalah tangan kanan dan sahabat terbaiknya, bukan hanya untuk pajangan.

"Kau serius ingin melakukannya?" G bertanya. Giotto mengangguk.

"Aku sudah membuat kesepakatan dengan mereka untuk mereinkarnasi kita dengan kekuatan yang dimiliki oleh tri-ni-sette. Checkerface setuju untuk menggunakannya. Alasan karena kita tak bisa bertemu satu sama lain adalah aku ingin kalian menikmati waktu ini dan melakukan hal-hal yang ingin kalian lakukan dengan bebas, karena kita tak tahu bisa melakukannya lagi di masa depana pa tidak." Giotto berkata.

"Woa, tunggu sebentar, kau serius?" Cozart berkata sambil berdiri, membiarkan kursinya terjungkir ke belakang.

"Aku tak percaya reinkarnasi itu nyata." Daemon menggumam dengan serius.

The SkyWhere stories live. Discover now