EKA

158 14 0
                                    

.


.


.


11 Tahun Kemudian

ANGGUN POV

Namaku Anggun de Aletheia, aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Orangtua ku adalah orang yang sangat kaya dan juga sibuk tentunya. Aku dibesarkan dalam kehidupan yang bergelimang harta, tapi aku tidak perduli dengan semua itu. Aku dan kedua adikku tinggal dan diasuh oleh nenekku sewaktu aku kecil, saat berumur 7 tahun aku diambil oleh orang tuaku dan dipisahkan dari kedua adikku.

Setelah tinggal dengan mereka, aku dirawat oleh seorang pengasuh yang seperti iblis. Bukannya merawat ku, ia malah sibuk mengurus dirinya sendiri dan berteriak kepadaku. Tidak hanya itu, ia juga selalu memukul ku bia aku mengadu. Sedangkan kedua orangtua ku sendiri tidak perduli kepadaku. Mereka malah sibuk dengan urusan bisnis mereka, keliling dunia sana sini dengan kurun waktu yang lama. Bahkan untuk tinggal dirumah sehari pun tidak pernah mereka lakukan. Mereka tidak pernah meluangkan waktunya untukku. Palingan hanya memberi kartu kredit kepadaku untuk kebutuhanku. Selain itu, aku juga harus melakukan semua yang mereka inginkan. Harus belajar yang giat, harus mendapat peringkat 1 di semua bidang, harus menjadi yang terbaik di sekolah, ikut les masak, les melukis, les musik, les menari, les akting, les politik, modeling dan masih banyak lagi. Aku harus menjadi yang terbaik diantara semua yang terbaik. Jika aku membuat kesalahan sedikit pun maka papa akan mencambuk ku. Mama juga mengancam akan menelantarkan nenek dan kedua adikku. Aku terpaksa melakukan semua yang mereka mau. Aku muak dengan semua ini, sesak rasanya. aku selalu didesak untuk melakukan ini dan itu. Aku tidak bisa berbuat semau ku, dibatasi nggak boleh berbuat ini dan itu, nggak boleh makan semau ku, harus makan salad yang menurutku rasanya seperti rumput. Nggak boleh banyak makan, harus ikut yoga, jaga berat badan, kemana-mana harus diikuti bodyguard dll. Selain itu, aku juga tidak diperbolehkan untuk menemui atau bahkan menelfon nenek dan saudaraku. Aku sungguh muak. Rasanya aku tidak ingin dilahirkan saja ke dunia ini.

Sekarang aku telah lulus dari SMA dengan nilai tertinggi se-indonesia. Selain itu, aku juga sudah terjun ke dunia entertainment sejak aku berumur 14 tahun. Aku sudah terjun ke dunia modeling, akting, dan juga menyanyi. Tidak hanya itu, kedua orangtua ku mengharuskan aku mengikuti berbagai perlombaan yang sama sekali tidak aku minati. Aku haru mengikuti semua lomba itu dan mendapatkan juara. Huhh sungguh membosankan. Ditambah lagi,selama sekolah aku tidak pernah mempunyai teman. Aku selalu sendiri, karna aku tahu kalau mereka hanya mau memanfaatkanku. Selain itu, mereka juga nggak ada yang suka denganku. Bahkan banyak diantar mereka yang terang-terangan menyindi rdan membully ku. Aku tak ambil pusing, bukannya aku diam saja tapi hal-hal itutidak akan mengganggu ku karna papa bahkan mengirimkan bodyguard untuk mengawal ku di sekolah. Jadi, aku tidak perlu repot-repot juga. And itu juga alasan kenapa anak-anak sekolah takut untuk berteman denganku.

Kini usia ku sudah 18 tahun, aku masih harus melakukan semua yang diinginkan kedua orangtua ku. Itulah alasan menggapa aku sangat membenci mereka, tapi kini aku tidak lagi berurusan dengan nenek sihir itu. siapa lagi kalau bukan pengasuh jelmaan iblis itu, aku sendiri yang mengusirnya dari rumah. Itu semua dapat kulakukan dengan menggeluarkan sedikit akting ku, hasil dari les akting yang diberikan kepadaku. And dalam 1 hari dia berhasil aku usir dari rumah.

Sekarang aku bebas dari kekangan nenek sihir itu, tapi aku masih harus terbelenggu dengan semua perintah orangtua ku. Tapi kini aku bisa meminta waktu luang untuk menghabiskan isi kartu kredit yang mereka berikan padaku, itu salah satu bentuk pembalasan ku kepada mereka. Aku juga diam-diam mengawasi nenek dan kedua adikku dengan bantuan orang kepercayaan ku Kak Rasya. Ia adalah bodyguard yang dipilihkan ayah untukku saat aku mulai memasuki dunia entertaiment. Ia sangat baik kepadaku dan mengganggap ku sebagai adiknya. Selain itu, ada juga manegerku kak Ricky atau biasa aku panggil papa ricky. Dia juga salah satu orang pilihan papa yang baik padaku, walaupun ia diperintahkan untuk mengawasi semua kegiatan ku. Tapi, ia selalu membantu ku ketika aku ada masalah. ia juga suka memanjakan ku. berbeda dengan kak Rasya yang pendiam, ka ricky justru cerewet nya minta ampun. dan itu juga yang membuatku nyaman dengannya. Aku juga sering diam-diam menggunjungi nenek dan kedua saudaraku dengan bantuan mereka berdua.

DE ALETHEIA (Kembali)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt