16

1.7K 309 61
                                    

"Sopan kah begitu,shi-ni-chi-ro?"Yuta memberi penekanan saat menyebut nama pujaan hati adiknya itu.

Shinichiro mengusap kedua pipinya.Habis ditampar terbitlah tonjokan."Y-ya,aku tidak bermaksud apa-apa,hanya saja-"Mendadak keningnya disentil oleh Yuta.

"Urusai!Aku tidak menerima alasan apapun!"Yuta menarik kerah Shinichiro.

Sedangkan pemuda berkalung rantai itu mulai emosi."Hah?!Mau apa kau?Berantem?Ayo sini!"Shinichiro juga ikut menarik kerah kakaknya (name) itu.Terjadi lah adegan tarik menarik kerah di antara kedua pemuda itu.

"Mou!Onii-chan!Lepaskan tanganmu dari shinichiro-san!Kau menyakitinya!"(name) berusaha melepaskan tangan kakaknya yang menempel di kerah Shinichiro.

"Kenapa kau membelanya,(name)?Aku kakakmu loh!"Tangannya beralih ke bahu (name).

Namun gadis itu malah menepis tangan kakaknya."Tapi dia milikku!Jangan menyakitinya!"(name) memeluk Shinichiro dari samping,sedangkan pemuda itu merasakan hawa panas menjalar di pipinya.Milikmu ya...

"Ya benar sekali!Aku miliknya!Jadi jangan menyakitiku!"Shinichiro menenggelamkan kepalanya di dada (name),membuat sang kakak semakin iri.

"Kukira hubungan kita spesial,(name)."Yuta malah sok dramatis.

Sedangkan Shinichiro tersenyum kemenangan,kemudian mencibir pada Yuta.Aku menang! Seperti itulah kira-kira arti dari ekspresinya saat ini.

Yuta beranjak dari posisinya dan hendak pergi dari ruangan itu."Maa,terserah kalian saja.Aku ada urusan,jadi aku pergi dulu.Sore wa jaa."Sosok kakaknya (name) itu melenggang pergi.Dan kembali meninggalkan kedua insan itu.

"Hmmm,tapi benar loh.Kau sudah tumbuh sangat besar dari terakhir kali.Padahal baru ku tinggal 2 tahun.Apakah ada semacam trik?"Raut wajah Shinichiro terlihat kebingungan walau pandangannya tak lepas dari dada gadis itu.

"Shinichiro-san urusai! Hentai!"

Timeskip=>

Selang waktu satu minggu,(name) akhirnya sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.Namun gadis itu tak langsung pulang,melainkan pergi ke pemakaman bersama Shinichiro."Oh ayolah shinichiro-san!Kenapa jalanmu terlalu lambat?!"(name) mati-matian menarik tangan pemuda itu.

"Santai saja (name), makamnya tidak akan lari loh."Shinichiro berusaha mengimbangi langkah (name).

Sesampainya di depan makam Emma,(name) meletakkan sebuket bunga dan berdoa untuk Emma.Hal yang sama juga dilakukan oleh Shinichiro.

"Shinichiro-san,gomen.Aku tidak bisa melindunginya."(name) membungkuk  90° di hadapan Shinichiro.

Pemuda itu hanya menatap (name),tak berniat untuk menegakkan kembali tubuh gadis itu."Maa,itu bukan salahmu,aku tidak perlu memaafkan siapapun kali ini.Lagian aku juga salah,sebagai kakak yang tidak bisa melindungi adik sendiri."

(name) menegakkan badannya dan langsung menubruk figur pemuda itu."Shinichiro-san...,"

Shinichiro mengelus puncak kepala gadis itu."Sudahlah, jangan bersedih lagi.Nanti cantikmu hilang."Pria itu tersenyum.

"Urusai!"(name) menatap iris hitam Shinichiro.

"Kenapa?Mau melanjutkan yang waktu itu?"

"B-baka!Kita masih di tempat umum loh!"Rona merah kini menghiasi wajah gadis itu.

Shinichiro mendekatkan kepalanya ke telinga gadis itu."Hee,kalau di rumah nanti memangnya kau mau?"Pemuda itu berbisik tepat di telinga (name) menimbulkan rasa geli tersendiri di seluruh badannya.

"Bicara yang aneh lagi,biar kupukul!"

________

Yo!
Yuna disini!
Jangan lupa tinggalkan jejak yah!

-Yuna





Eternal Love (Shinichiro x Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang