one

1.1K 111 18
                                    

Shoyo adalah putra ketiga dari keluarga Aumera keluarga militer pertama dari negara X . Dibandingkan dengan ketiga saudaranya yang memiliki penampilan fisik maskulin, Shoyo terlihat sangat androgini.

Matanya yang besar dan bulat memancarkan cahaya yang membuat semua orang yang melihatnya merasa jika mereka melihat malaikat. Kulitnya yang seputih salju benar-benar membuatnya seperti keluar dari buku negeri dongeng. Rambut hitamnya yang halus dan lembut berkibar ketika ia berjalan. Biasanya orang-orang yang melihat Shoyo akan selalu mengatakan jika Shoyo sangat imut dan cantik.

Walau begitu penampilannya sangat berkebalikkan dengan sifatnya yang barbar dan tidak mau kalah.

Pagi ini langit telah menampakkan tanda-tanda jika matahari sudah mau terbit. Cahaya berpendar dari matahari sangat mirip warnanya dengan mata Shoyo.

"Yoshh....pergi kesekolah, aku tidak sabar untuk bertemu dengan teman-temanku"

Shoyo sudah siap untuk pergi kesekolah. Tahun ini Shoyo berada di tahun kedua SMA, dan saudaranya maksudnya adik laki-lakinya berada disekolah yang sama jadi Shoyo sedikit bersemangat.

Shoyo keluar dari kamarnya dan pergi masuk kekamar didepannya, ini adalah kamar adiknya Tobio.

"Oi Tobio, kau belum bangun? Ini sudah pagi. Ayo pergi kesekolah"

Tidak mendengar jawaban Shoyo asal masuk dengan sesuka hatinya. Dia melihat adiknya yang masih meringkuk di tempat tidurnya.

"Aneh sekali, tidak biasanya Tobio bangun jam segini"

Shoyo berlari dan melompat ketempat tidur Tobio tepat kearah Tobio yang masih berselimut dan tertidur dengan lelap.

Brukkkhhhh!!!

"argghh....."

"To~bi~o... Bangunn...ayolah bangun"
Shoyo memeluk Tobio yang sudah bangun karenanya.

"Shoyo...."
Shoyo sudah siap menerima teriakan tapi yang diterimanya malah adegan dimana Tobio menangis sambil memeluknya.

Shoyo bingung menghadapi Tobio yang menangis dia tidak pernah tahu jika manusia seperti Tobio ternyata bisa menangis. Seolah kesedihan Tobio mengalir dan dapat menjangkit. Shoyo juga ikut-ikutan menangis.

"Huaaa.....huhuhuhuhu............"

Tobio dan Shoyo menangis sambil bepelukan.

Tapi lama kelamaan tangisan Tobio memudar, dia telah sadar. Jika ini sama sekali bukan mimpi. Ini benar-benar Shoyo, bukan mayat yang berbicara ataupun sesuatu yang mirip Shoyo dan dia juga sepertinya tidak mati. Tapi kenapa? Tobio bertanya-tanya didalam hatinya meninggalksn Shoyo yang telah berhenti menangis juga, Shoyo juga menatap Tobio yang sedikit aneh hari ini.

"To bi o... kau kenapa?"
Shoyo pelan-pelan bertanya takut membuat adik satu-satunya menangis lagi.

"tanggal berapa hari ini?"
Tobio mengguncang bahu Shoyo.

"Hari Senin emmhh tanggal 12 bulan july kenapa?" Shoyo penasaran kenapa Tobio mengatakan ini dan kenapa Tobio tiba-tiba menangis.

" Oh iya hari ini juga hari pertama kamu masuk sekolahku kan? Ayo bersiaplah aku akan menunggumu dibawah. Aku mau membawa sepeda" niatnya tadi mau bertanya kepada Tobio kenapa dia menangis, tapi seolah tersadar dia sampai melupakan niatnya tadi.

Tobio menghela nafas, Shoyo sudah keluar dari kamarnya. Dia tidak siap ingin mengatakan alasan mengapa dia tiba-tiba menangis. Jujur saja dia shock ketika bangun dan semuanya tidak seperti yang dilaluinya sebelumnya.

Tobio mengitari kamarnya membuka jendela dan melihat tanggal, melihat kota yang hiruk pikuk sangat tenang dibandingkan penampakkan dimasa lalunya. Oh tidak sekarang akan terjadi di masa depan tepat setengah tahun lagi semuanya tidak akan tenang seperti ini lagi.

MIRAI NO HITOWhere stories live. Discover now