06. Morning Call

1K 206 105
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Rainbow Falling © RiuDarkBlue21

Warning: AU, OOC (cool Naruto), typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!

🥀🥀🥀

Naruto mengikat simpul dasinya, ia terlihat rapi di depan cermin di kamarnya. Blazernya juga terlihat santai karena tidak dikancingkan. Rambutnya dibiarkan begitu saja tanpa di sisir. Terserah, Naruto memang jarang menyisir rambutnya, tidak seperti Minato.

Ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas. Menekan tombol bagian sisi ponsel untuk menghidupkannya.

06:15.

Masih pagi, tetapi Naruto sudah rapi dan tinggal berangkat. Sarapan, Hanya satu hal itu yang belum Naruto lakukan.

Barongsai Girl👹 Calling.

Masih terdengar nada sambung dan berakhir dengan wanita operator yang menjawab. Naruto bingung, Hinata tidur atau mati suri? Gadis itu selalu tidak bisa dibangunkan.

Naruto berdecak, tiga kali menelpon. Namun, masih saja sama. Ia memutuskan berjalan keluar kamar dengan ponsel yang setia menempel di telinganya.

Naruto berbelok, ia menuju kamar Sara yang berada di sebelahnya, tanpa mengetuk pintu Naruto masuk. Pemuda itu tahu jika kakaknya belum bangun akibat begadang mengerjakan tugas, belum lagi ada jadwal kuliah siang. Tentu saja Sara memanfaatkan waktunya dengan baik.

Naruto duduk di ranjang Sara, ia masih menempel ponsel.

06:19.

Masih ada satu menit lagi, sepertinya Sara lupa sesuatu.

"Ck, apa?! Kau sangat menganggu ta-"

Sudah diangkat ternyata.

06:20.

Pas sekali.

Kriiingg!

Di seberang sana sontak Hinata melempar ponselnya pada ranjang hingga memantul.

Naruto sendiri tersenyum bangga, jam weeker Sara memang juara.
Seakan belum puas, Naruto tetap mendekatkan ponselnya pada jam yang bergerak-gerak girang. Menunggu pemiliknya menekan tombol atas agar berhenti.

Ekor mata Naruto melirik Sara, gadis itu tampak terusik.

"Sedang apa kau?!"

Kakaknya masih saja galak, padahal baru bangun.

"Membangunkan ayam." Naruto beranjak, ia menekan jamnya dan menepuk lengan Kakaknya. "Bangun, ada Yahiko-nii di bawah."

Sara melotot. "Hah? Serius?"

"Jika nee-san bermimpi."

Naruto langsung berlari, ia tidak siap terkena lemparan bantal.

.

.

.

Hinata melotot, ia menatap tangan kanan yang menjulur meminta bayaran. "Sasuke, bahkan uang jajanmu satu minggu uang jajanku."

"Aku mau beli sesuatu, cepat berikan."

"Tidak mau! Di depan ba-san saja katanya kau ikhlas mengantarku. Aku menyesal tidak ikut Itachi-nii." Saking kesalnya Hinata melempar tisu pada wajah Sasuke, membuat pemuda itu berdecak sebal dan melempar tisunya keluar jendela mobil.

Rainbow FallingUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum