Find a Way / 1

72.8K 1.7K 66
                                    

Kebodohan apa dalam diriku ini? Membiarkan gadis yang telah mengisi hatiku pergi dengan tiba-tiba.

Bukan hanya pergi meninggalkan kota Seoul, tapi meninggalkan dunia beserta isinya.

Rapuh. Kini perasaanku tidak bisa menahan rasa benci pada diriku sendiri. Rasanya aku ingin sekali membunuh jiwaku. Tapi tidak.

Sedih sekali mengingat tempat ini. Kota Seoul yang sedang dituruni hujan deras. Dan aku ingat sekali kejadian yang membuatku mati seketika. Kejadian yang membuat seluruh tubuhku kaku seperti tidak ada organ yang berfungsi.

ㅡㅡㅡㅡㅡ

"D.O-yah!"

Lelaki yang merasa namanya dipanggil ini segera menoleh mencari sumber suara. Matanya tertuju pada teman sekelasnya yang sangat dekat dengannya.

"Bagaimana valentine kemarin?" Ucapnya pada D.O.

"Ah," D.O segera menjauhkan diri dari temannya ini, karena ia sangat risih jika harus membahas gadisnya.

"D.O-yah! Kau pelit sekali"

"Kau tidak perlu tahu," D.O terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun pada temannya ini.

"Kenapa banyak sekali yang ingin tahu urusanku dengan Gayoung?"D.O berjalan melewati lorong sekolah dan ia terus memikirkan kejadian kemarin. Ia tersenyum kecil kemudian menggelengkan kepalanya.

Langkahnya terhenti, melihat seseorang yang sudah berjarak 1 meter di depannya. Ia melihat ke arah gadis itu, gadis yang tersenyum malu padanya. Wajah gadis ini memerah kemudian ia menundukkan kepalanya dan segera pergi.

Kemarin memang hal terindah yang pernah mereka berdua alami. Mungkin valentine mereka berbeda dengan orang lain diluar sana. Karena mereka hanya melukis bersama di ruang seni dan karena D.O memang murid yang pandai di bidang seni, sehingga gurunya meminjamkannya kunci ruang ruang seni.

Mereka berdua hanya menggunakan sebuah lilin dan menghangat bersama di dalam. Bahkan meleleh bersama. Bercanda tawa dan first kiss antara mereka berdua pun terjadi disana. Mungkin kalau mereka bertemu menjadi lebih canggung sekarang, tentu karena kejadian kemarin.

Namun entah wajah D.O tidak menandakan hal yang baik. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali berjalan.

-----

"Moon Gayoung"

Tepuk tangan meriah seluruh isi kelas tertuju pada gadis ini. Senyumnya merekah karena ia sedikit tidak percaya. Nilai terbaik di kelas 'lagi' mungkin ini sudah kesekian kali. Bukan ia tidak percaya ia mendapat nilai bagus, tapi tidak percaya ia mendapat nilai terbaik untuk kesekian kalinya.

"Kamsahamnida"

Gadis ini maju keke depan kelas dan mengambil kertas dari tangan guru yang sedari tadi merekahkan senyum padanya. Gadis ini membalas senyumannya dan membungkukkan badannya.

*pulang*

Kriing

"kau langsung pulang tidak? Ingin ke kantin dulu mungkin?"

Ucap seorang gadis pada Gayoung. Tentu gadis itu adalah teman sebangku Gayoung, Wendy.

"Tidak, aku ada bekal. Aku juga tidak lapar, kau saja, aku akan ke ruang seni setelah ini," Gayoung berdiri dan memasukkan bukunya pada tas.

"Baiklah, aku tidak ikut ya," Wendy menunjukkan wajahnya yang bermaksud 'aku malas ke ruang seni'.

"Ya ya ya, terserah kau saja," Gayoung segera menggantungkan tas nya di bahunya dan meninggalkan kelas yang mulai sepi ini.

Find a Way [exo fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang