04 - Tentang mereka yang berjuang

188 33 2
                                    

Part ini didedikasikan khusus untuk akang Nopal terganteng:))

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part ini didedikasikan khusus untuk akang Nopal terganteng:))


>>> • <<<

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua tak kan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti

Takkan Terganti - Marcel Siahaan

>>> • <<<







---- ephemeral ----

Pagi-pagi sekali Naufal telah berpakaian rapi dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam-putih perpaduan celana jeans hitam yang menambah kesan tampan pada dirinya. Menyisir rambut hitamnya, ia menatap dirinya di pantulan cermin.

Berjalan menuju kamar kost milik Ghaisan, lelaki itu tak mengetuk pintu terlebih dahulu. Saat membuka pintu, ia mendapati Ghaisan yang tengah makan kacang tanah seraya menonton kartun Frozen di ponselnya.

"Ghais, gue minta pomade lo ya?" ucap Naufal seraya mengambil benda berbentuk bulat itu. Ia mencoleknya sedikit, lalu mengulaskan pada rambutnya.

"Nggak modal, pisan!" ejek Ghaisan, lalu melempar cangkang kacang tanah itu ke arah Naufal yang masih menata rambut hitamnya.

"Eh, dapet kacang rebus dari mana ini?" tanya Naufal, kemudian mengambil satu biji kacang tanah rebus yang masih hangat.

"Di kasih istrinya Kang Atuy," balas Ghaisan masih fokus dengan kartun animasi kolerasi subtitle Indonesia itu.

"Baik bener, emang dia lagi panen?" tanyanya lagi. Niatnya sih, mau apelin Maudy Tsabita, tapi malah keenakan makan kacang rebus sambil nonton Frozen di sertai gibahan kecil dengan adik gadungannya.

"Kayaknya iya, soalnya gue liat kemaren sore banyak kacang tanah di jemur. Trus di patokin si Rembo punya Kang Nendi," kata Ghaisan diiringi tawaan kecil. Ia menjadi teringat kejadian kemarin sore, bagaimana sibuknya Kang Atuy mengusir ayam bangkok bernama Rembo itu dan juga antek-anteknya yang mengerubungi jemuran kacang tanah miliknya.

"Trus lo bantuin?" tanya Naufal seraya menyimpan cangkangnya ke dalam kantong plastik hitam supaya nanti gampang di buang.

"Iya, makanya gue di kasih." Ghaisan meneguk susu kotak rasa cokelatnya, kemudian memutar video baru yang kali ini menampilkan berbagai tutorial masak berbahan dasar cokelat.

Kamu dan segala kenangan
Menyatu dalam waktu yang berjalan
Dan aku kini sendirian
Menatap dirimu hanya bayangan

Pintu terbuka menampilkan Karen yang terlihat seperti belum mandi. Laki-laki itu hanya memakai kaos dalam serta kolor hitam. Ia memasuki kamar kost Ghaisan seraya bersenandung menyanyikan lagu yang tak lain adalah favoritnya. Entah favorit atau bukan, yang jelas Karen sering sekali menyanyikan lagu itu. Bahkan sering di ledek seperti-lagu kebangsaan Karendy- kalau kata Ghaisan.

Ephemeral | Park JisungWhere stories live. Discover now