Little truth

2.3K 138 19
                                    

"We know each other pretty long.In my student days.Before I even get to talk to Haris."Iman tertawa kecil,cuba menerangkan mengapa Livio kelihatan selesa dengannya.

Bella terdiam.

Iman menyebut nama Lay dengan spontan.Dia tahu dia sepatutnya cuba untuk beriak bersahaja di hadapan Iman iaitu isteri kepada Lay apabila sesuatu melibatkan Lay disebut.Namun,dia masih sahaja pengecut.

Dia berasa sedikit bersalah untuk bersemuka dengan Iman yang kini sedang memandangnya.Iman perasan perubahan riak wajah Bella.Dia menggigit bibir.Dia sudah dapat mengagak saat sebegini akan tiba,baik Bella atau dia yang memulakannya.

"You know Lay,right?"Iman tersenyum segaris.

Bella memandang tepat ke arah anak mata Iman.Suatu aura kelembutan daripada pandangan itu membuatkan Bella berasa yakin untuk bersuara.

"He told you?"Soal Bella semula.Senyuman kelat menghiasi wajahnya.Iman tiba-tiba tertawa kecil yang membuatkan Bella bingung.

"You know..Lay,he will never tell me something unless I'm asking."Ujar Iman membuatkan Bella turut tertawa. "He's pretty quiet,huh?"Bella menyoal.Iman tersengih.

"You're his girlfriend or something,am I right?"Soalan Iman yang tidak berselindung itu membuatkan Bella menepuk sedikit meja. "I'm not shocked you can endure living with him when you're this straightforward?"Bella cuba mengusik Iman.Iman tertawa lagi.

"I'm his former girlfriend.An-ex.Are you okay with that?"Bella menggigit bibir,risau dengan reaksi Iman.Isteri mana sahaja yang suka apabila mengetahui tentang hubungan suaminya yang terdahulu.
Namun,Bella melihat Iman masih tersenyum manis.

"It's all in the past.Why should I bother?Plus,I like you."Iman mengenyit matanya kepada Bella.Bella tersenyum senang mendengarnya.Seolah-olah sebuah beban yang berat telah terlepas daripada terus menghantui jiwanya.

"Ahh,what a plot twist.How can I befriend my ex's wife?"Bella cuba mengusik lagi sebelum wajahnya berubah serius.Iman sedikit hairan melihat perubahan mendadak itu.

"I want to tell you something but promise me you won't get angry."Kata Bella membuatkan Iman mengangkat tangannya ala-ala bersumpah.

"You know...My ex,he's really a jerk."Bella mengetap bibirnya.Iman membuat reaksi terkejut sambil tangannya pantas menutup kedua telinga Hud yang berada di ribanya.Hud cuba menepis tidak suka mommynya menyentuhnya di situ.Bella menahan tawanya melihat itu.

"When you're in a relationship,it's pretty normal to call each other BUT how come he not even calling at least once?He don't even introduce me to his friend.He don't even ask me for a date.Not even once!And when we were together,he was quite all the time!Argh,I don't even know what I'm looking in him!"Bella menaikkan anak matanya di atas.Dia memerhati ke arah Iman yang sedang menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.

"You're not covering Hud's ears anymore?"Soal Bella,sarkastik.Iman tidak memberi respon namun masih memandang ke arahnya dengan wajah yang terkejut.Awal tadi,mungkin Iman sengaja memimikkan wajahnya namun kali ini Bella tidak pasti.

"Oh,my?It was that's hard?Macam mana dia sampai hati buat perempuan macam tu!"Dahi Iman berkerut.Wajahnya jelas serius.

"Hey,he's your husband that we're talking about."Bella mencuit bahu Iman yang masih berkerut.Cuba mengembalikan Iman ke realiti.

"Ah...No wonder.."Iman tiba-tiba menganggukkan kepalanya berkali-kali seolah-olah dia baru mendapat ilham.Seram pula Bella melihatnya.

"I..Also have a very hard time to push him to talk!In our early marriage days...Can you imagine,suami awak,tak bagitahu dia pergi outstation untuk 3 hari!When,I asked him about that,he told me he informed me with the note pinned on the fridge!'Suara Iman berubah sedikit tinggi.Jemarinya mengetuk meja di hadapan mereka.Rasa tidak puas hati jelas tergambar di wajahnya apabila hal itu diingatinya semula.

Can I love you,cousin?Where stories live. Discover now