01

38 7 14
                                    

Jan lupa vote dan komen✨

Happy reading...


🍉🍉🍉

Kemeja putih di gulung hingga siku, rok hitam di bawah lutut, dengan rambut di gerai, menambah kesan kecantikan kia.

Semua pasang mata yang berada di toko buku itu, terpukau dengan paras cantik yang kia miliki. Mereka yang memiliki istri juga, berbondong bondong mengantarkan anaknya membeli buku, hanya sekedar untuk menggoda kia.

"Kamu yang bisa mengusir hantu kan, bisakah kamu mengusir hantu genit di rumah saya, boleh saya minta nomor hp kamu" pria berusia sekitar tiga puluh tahun itu mencoba meminta nomor hp kia, dengan embel embel pengusiran hantu.

"Sepertinya anda hantu genitnya pak" jawab kia sambil melayani pelanggan.

"Kamu bisa saja cantik, jangan panggil pak, saya masih muda dan gagah" ucap pria itu sambil menaik turunkan alisnya.

"Mas, pulang!!" Seru seorang wanita  dengan tubuh sedikit gemuk, dan menjewer telinga pria yang menggoda  kia tadi. Kia hanya geleng geleng kepala.

Kia meneruskan pekerjaannya dengan semangat, ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya, Sakya vanilla trisya adalah anak yatim piatu yang di titipkan di panti asuhan, teman teman sebayanya dulu sudah banyak yang di adopsi.

Sedangkan dia tidak ada yang mau, sifatnya yang temperamental dan pemarah, dan sisi spesial yang kia miliki, menjadi pengadopsi tidak mau mengadopsinya.

Flessbck on.

"Tante, Tante"

"Iya gadis cantik" dua pasutri yang hendak masuk kedalam ruang Bu panti,  terhenti kan langkahnya oleh kia gadis kecil yang sangat cantik.

"Tante, anak Tante kasian, dia nangis ingin di gendong" ucap kia polos.

"Saya tidak punya anak"

"Tapi dia nangis di deket kaki Tante, dia ingin Tante gendong"

"Hai nama kamu siapa"

"Kayanya dia gila deh mas" ucap sang istri kepada suaminya.

"Iya kayaknya"

"Tante, om, Jesy nangis terus kasian" ucap kia kecil.

"Kamu jangan Ngada Ngada, anak saya sudah meninggal!" Sang istri pun menangis, mengigat mendiang anaknya yang berumur tiga tahun yang meninggal karena kecelakaan.

Ibu panti yang mendengar keributan dari luar pun menghampirinya.

"Ada apa ini?"

"Anak aneh ini, menyebutkan nama anak kami yang sudah meninggal, ada di sini"

"Maaf pak, Bu, kia ini memang bisa melihat arwah dan hantu, seperti hal hal mistis lainnya"

"Saya tidak percaya, ayo kita pulang saja" suami mengajak istrinya yang sedang menangis. sesenggukan.

"Ibu, kia memang melihat Jesy sedang menangis, kia nggak bohong"

"Iya kia, ibu percaya, sekarang kamu maen lagi aja ya"

"Iya Bu" kia kecil berpikir, kenapa dia suka sekali di anggap berbohong oleh orang orang.

Flessbck off.

"Mba, saya beli yang ini saja"

"Eehh, iyah Bu" kia terlonjak kaget, ia melamun sejak tadi.

"Ini, jangan melamun nanti kemasukan" yang ada ketika hatu ingin memasuki tubuh kia, harus berpikir berulang ulang.

"Baik Bu, terimakasih"

Jika anak indigo pendiam dan misterius, berbeda dengan kia, ia pemarah, ramah dan baik, dan jangan lupa ia gadis ceria. Saat sedang membereskan buku buku, seorang pria dengan anak kecil perempuan memasuki toko, dengan di ikuti banyak mahluk tak kasat mata.

Pria itu sangat tampan dan anak kecil yang sangat cantik, anehnya pria itu tidak merasa terganggu dengan para hatu wanita melayang layang.

"Masnya tampan banget"

"Kalo gue masih hidup udah di guna guna deh"

"Dia memiliki ABS, ahh sangat seksi"

"Wajahnya sangat putih dan bersih"

"Ahh aku ingin memilikinya"

Seperti itu lah ocehan wanita wanita melayang itu, sambil berlomba lomba menyentuhnya, ya memang tebus sii. Wkwk

Kia menata buku buku yang baru datang tadi pagi, anak kecil tadi menghampiri kia dengan membawa buku cerita.

"Kakak cantik, aku mau beli buku ini"

"Baiklah ayo kita ke kasir" kia sambil tersenyum kepada gadis kecil itu.

"Kakak sebentar, aku mau panggilin Abang aku dulu, dia suka lama kalo milih buku"

"Baiklah cantik" kia baru pertama kali, melihat dua kakak beradik itu membeli buku disin. Sedang asik melamun ia di kagetkan dengan suara bisikan seseorang.

"Kia, dia tampan sekali"

"Apa kau mau menjadi kelompok mereka yang melayang mengikutinya"

"Ahh, kalo aku bisa aku ingin, tapi aku harus tetap disini" ucap gadis dengan rambut di ikat memakai pita merah.

"Itu sudah menjadi nasibmu, makanya kalo jadi hatu harus gaul sedikit, sekali kali keluar lah jalan jalan jangan terus disini"

"Aku tidak bisa kia, aku harus menunggu orang tuaku, barang kali mereka kesini lagi" ucap gadis itu dengan lesu, dia adalah arwah penasaran yang ingin sekali bertemu kedua orangtuanya, panggil saja Vivi.

🍉

Jangan jadi silent reader yaa, vote dan komen kalian itu berharga❤️

Salam sayang author 🤗

beauty indigoWhere stories live. Discover now