+before twelve days

979 88 1
                                        

•(+)BonchapHappy readingSorry for typo•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(+)Bonchap
Happy reading
Sorry for typo

" Kenapa dokter bawa saya ketaman? "

Dokter lee malah tersenyum tipis lalu duduk di bangku taman dan menepuk kursi sebelahnya yang masih kosong, agar jaemin duduk di sebelahnya

Jaemin yang mengerti lantas duduk di samping dokter lee. Entah apa yang ingin dilakukan oleh dokter lee yang saat selesai memeriksanya malah menatapnya sendu lalu meminta jaemin untuk mengikutinya

" Ada ap-"

" Dua belas hari lagi "

" Saya tahu ini hanya perkiraan semata, namun memang tidak ada jalan lain selain kamu mengikuti pengobatan, seperti kemoterapi dan pengobatan lainnya"

Dokter lee menghela napasnya sebentar lalu mengelus rambut jaemin lembut

" Tapi saya tidak mau... " Cicit jaemin

" Dokter tau... Ayah dulu juga melakukannya tapi tetap mati bukan? " Ujar Jaemin selanjutnya yang mampu membuat dokter lee bungkam

" Aku tau dokter, aku tau ayah memilih pindah ke kanada untuk apa "

" Untuk pengobatannya bukan? "

" Tidak semuanya akan gagal jaemin, setidaknya kamu juga berusaha sebagaimana ayahmu dulu "

" Berapa persentasenya? "

" Jika dokter bisa memberikan setidaknya lima puluh persen dari seratus kemungkinan saya sembuh dengan segala macam pengobatan, dokter boleh melakukannya " Final jaemin

Dokter lee menggeleng pelan, dan jaemin tersenyum tipis

Dokter lee cukup tahu, dan ia tidak mau memberi banyak harapan pada jaemin jika memang omongannya tidak bisa di pegang, ia juga tidak bisa berjanji jika jaemin akan sembuh total, sebab itu akan membuat ke kecewa pada jaemin dan juga dirinya sendiri jika ia mengingkari janji tersebut.

" Melihat dari stadiumnya, harapan hidupnya bahkan kurang dari lima puluh persen " Lirih dokter lee, iya karna itu, karna memang ia tidak memiliki banyak harapan apalagi jika harus memberi banyak harapan.

" See, itu tidak berguna bukan ?"

" Kamu persis dengan ayahmu. ternyata sifat keras kepalanya menurun pada mu "

" Iya karena aku adalah putranya " Seru jaemin

" Tidak ada yang bilang kamu bukan putranya " Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal

introvert •jeno & jaemin Where stories live. Discover now