chapter 6.

1.5K 166 0
                                        

•Sorry for typoHappy reading•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sorry for typo
Happy reading

Sudah terhitung dua hari sejak kejadian dimana jeno menemukan barang yang sama dengan barang miliknya di kamar jaemin

Sudah terhitung dua hari mereka tidak saling sapa bahkan mereka semakin menjauh walaupun mereka akan tetap ada disatu tempat yang sama yaitu 'rumah'

Jaemin tidak menjauhi jeno namun jeno lah yang kini perlahan menjauhi jaemin, namun sayang jaemin sama sekali tidak menyadari hal itu karena ia sendiri pun selama dua hari itu mengurung diri di kamar

Iya mengurung diri, namun jaemin tetap mengikuti kegiatan belajar tidak membolos sekolah hanya saja sepulang sekolah jaemin akan kembali mengurung dirinya di kamar

Kini dirinya tengah terdiam merenung, kegiatan yang akhir akhir ini sering jaemin lakukan

Merenungi sesuatu hal yang dua hari terakhir ini selalu mengganggu pikirannya ah bahkan itu sudah mengganggu kesehariannya, hingga membuatnya lebih sering merenung dan melamun

Jaemin menelungkupkan kepalanya di kedua tangannya dimeja belajar

Dirinya benar benar di rundung kebingungan, dan tidak tahu harus melakukan apa, jaemin bahkan sama sekali tidak ada niatan untuk bercerita pada siapapun

Jaemin mendongakan kepalanya kembali, tangannya kembali meraih sebuah surat yang menjadi sumber dari semuanya

" Sialan... Hiks... SIALAN! " teriak jaemin beriringan dengan isak tangisnya dan melemparkan kertas surat tersebut

Berakhirlah ia menangis tersedu sedu, sampai dadanya kembali sesak karena menangis

Jaemin pun mencoba untuk berhenti menangis agar dadanya tidak kembali sesak apalagi sampai batuk hebat, jaemin tidak mau itu terjadi karena itu benar benar menyakitkan

Setelah berhasil berhenti menangis, jaemin kembali terdiam menatap deretan buku buku yang tertata rapin di meja belajarnya

Jaemin meraih salah satu buku yang tersimpan rapih diantara deretan buku miliknya, dan menatapi buku tersebut

Ternyata buku itu bukanlah salah satu buku pelajaran ataupun novel, melainkan sebuah buku diary

Buku diary tersebut adalah salah satu peninggalan sang ayah, jaemin ingat saat ayahnya memberikan buku tersebut dan jaemin malah menolaknya dengan alasan ia bukan anak perempuan yang akan menulis diary

Namun ayahnya malah memaksanya dan memintanya untuk menjaga buku tersebut, ayahnya tidak masalah jika nantinya buku itu tidak jaemin isi.

Jaemin tersenyum kecil kala mengingat kejadian tersebut, ia sedikit malu ketika mengingat dirinya sempat merengek dan ngambek karena tidak mau mempunyai buku diary dan tidak mau para temannya tahu jika dirinya mempunyai sebuah buku diary

introvert •jeno & jaemin Where stories live. Discover now