Tangan ku gatel pengen pub:)
Sorry for typo's
-
-
-
Setelah sampai di garasi, jaemin pun mengeluarkan mobil sport berwarna putih, sepertinya mobil itu keluaran terbaru.
"Ini mobil mu jaem?" Tanya pria yang lebih mungil
"Iya injunie, ini hadiah pernikahan dari orang tua ku" jawabnya. "Ayo naik, apalagi yang kau lihat?" Lanjutnya.
"Ah, iya" ucap nya, ia pun menaiki mobil berwarna putih itu, mendudukkan bokongnya di kursi samping kemudi, yang mengemudi tentu saja jaemin. Tapi sebelum itu ia kesusahan memasang seatbelt, ia menggerutu, bibirnya maju satu senti, alis yang di tekukkan, serta tangan mungil nya yang masih sibuk bergelut dengan seatbelt.
Jaemin terkekeh di buat nya. "Astaga injunie, sini aku bantu" ucapnya sambil memasangkan seatbelt ke pria mungil yang saat ini sedang menahan napas nya, karena jarak mereka tidak bisa di bilang tidak dekat saat ini.
Setelah memasangkan seatbelt, jaemin mendongakkan kepalanya untuk melihat renjun yang saat ini juga sedang memandang dirinya. Setelah puas memandangi satu sama lain, jaemin menurunkan arah pandang nya tepat di bibir si mungil.
Renjun yang menyadarinya langsung mengalihkan pandangannya ke mana pun asal tidak melihat jaemin. Jaemin dengan tanpa sadar mengecup pipi gembil renjun.
Cup
Yang di kecup tentu saja terkejut, ia mengalihkan kembali pandangan nya ke arah lelaki yang baru saja mengecup pipi gembil nya itu seakan minta penjelasan.
Jaemin menyadari itu, ia tersadar. "M-maafkan aku" ucapnya "a-aku tt-idak sadar tadi" lanjutnya.
"Tak apa" balasnya, padahal ia sendiri sudah sangat kesal karena jaemin lancang, ia sendiri tak tau kenapa ia kesal, antara kesal dan malu. Padahal mereka sama-sama pihak bawah bukan?. "Sampai kapan kau mau memandangi ku, jalankan saja mobil nya" lanjutnya.
Jaemin mengangguk dan mulai menjalan mobil mewah itu. Dan selama perjalanan hanya di isi keheningan, jaemin yang sibuk menyetir, dan renjun yang sibuk menendangi luar jendela. Suasana amat teramat canggung.
Jaemin menghela nafas pelan "kenapa jadi canggung begini" gumamnya.
"Kau mau kemana injunie?" Tanyanya memecah keheningan.
"Terserah kau saja" jawabnya tapi tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.
Jaemin menghela nafas nya lagi, "Ya, aku bertanya kepada mu, kau mau kemana?"
"Terserah kau saja jaem, yang mengajakkan kan dirimu" Jawabnya, sama seperti tadi, ia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari luar jendela.
Jaemin geram, tentu saja ia geram, ia merasa seperti di abaikan oleh si mungil. "Apakah jalanan lebih menarik injunie?"
"Apa maksud mu jaem?" Tanya renjun yang akhirnya mengalihkan pandangannya dari luar jendela.
Jaemin sendiri tak tau kenapa ia begitu kesal telah di abaikan oleh si mungil renjun.
Jaemin menepikan mobilnya, "Kau mengabaikan ku sejak kejadian tadi? Kau kenapa huh?" Tanya nya sambil memandang renjun tajam.
"Kau yang kenapa jaem, kenapa kau marah padaku?" Balasnya sambil memandang jaemin takut.
Jaemin yang mengerti akan Pandangan tersebut langsung memeluk renjun erat, renjun tidak memberontak dan tidak juga membalas pelukan itu. Ia menggumamkan kata maaf.
"Maaf kan aku karena sudah lancang mencium mu tadi" ucapnya sambil masih terus memeluk lelaki mungil itu.
"T-tak apa jaem, aku, a-aku hanya malu tadi, untuk sekedar memandang mu saja aku malu" cicitnya.
Jaemin melepas pelukan itu dan memegang kedua bahu pria mungil itu sambil tersenyum jahil.
"Hey, kita kan sama-sama pihak bawah, kenapa kau malu hm?" Jahilnya sambil mencolek dagu renjun.
Renjun menepis tangan jaemin yang jahil mencolek dagunya, ia menatap jaemin kesal yang jatuhnya malah imut, jaemin sendiri gemas di buatnya.
"Aigoo renjunie, kau ini lucu sekali" ucap jaemin sambil mencubit pipi renjun gemas, yang sukses membuat renjun tambah kesal.
"Aku bukan badut" balasnya.
"Astaga renjun, bukan itu maksudku, kau ini manis sekali, ingin rasanya aku memakan mu"
"Aku bukan makanan"
"Aishh, aku gemas padamu, kenapa kau jadi istri Jeno sih, kenapa tidak jadi istri ku saja" kata jaemin yang sukses membuat renjun terdiam dan memandang lelaki itu aneh.
Jaemin tersenyum lebar, "kita ke taman saja jja" ucapnya sambil menjalankan mobil sport nya itu. Renjun hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, kata-kata jaemin tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya.
TBC
______________________________________
Hai💚, makasih banyak buat yang udah baca sama voment♡, aku seneng banget, voment kalian itu buat aku jadi semangat lanjutin ceritanya, Lanjut ga nih? Lanjutin aja mwuehe.
See you♡.
Janlup voment yaw♡
YOU ARE READING
Change(?) •|Jaemren✓
FantasyAkan kah jaemin yg notabe nya istri kedua jeno tetap pada posisinya sebagai seorang submissive setelah melihat istri pertama jeno? ⚠️BxB ⚠️Jaemren ⚠️Jaemin Dom ⚠️Renjun Sub Jangan salah lapak!
