Nana [9] : Baby boy, Jeno Junior

15.3K 1.5K 278
                                    

Jeno berada di luar unit gawat darurat bersama Renjun. Mereka menunggu Jaemin di luar karena Jaemin sedang ditangani, kemungkinan terjadi sesuatu dengan rahimnya sehingga terpaksa mereka harus melakukan operasi untuk mengeluarkan bayinya. Dokter belum menjelaskan lebih lanjut mengapa ini semua bisa terjadi, dokter hanya bilang kepada Jeno dan Renjun untuk menunggu di luar.

Tak lama kemudian Chenle dan Jisung datang bersama manajer. Nafas mereka memburu karena sempat dikejar-kejar oleh awak media ketika berada di halaman parkir. Untungnya petugas keamanan rumah sakit serta beberapa orang yang dikirim perusahaan bisa mengatasi mereka.

Detik itu juga seorang perawat atau suster keluar dari ruang gawat darurat. Masih memakai pakaian khusus operasi lengkap dengan pelindung kepala dan masker. Hal itu mampu membuat Jeno berdiri dari duduknya.

"Siapa yang bersangkutan dengan Tuan Na Jaemin di sini?" Tanya perawat.

Jeno mengangkat tangan kanannya, "A-aku, namaku Lee Jeno." Ujarnya gugup.

"Baik, Tuan Lee Jeno. Silahkan masuk untuk mendampingi Tuan Na."

"Jangan gegabah, Jeno-ya." Ujar Renjun sambil mengusap punggung Jeno. Jeno meneguk ludahnya kasar lalu ia segera masuk ke dalam dengan kedua tangan bergetar. Dirinya harus mendampingi Jaemin yang berbaring tak berdaya di atas brankar.

Akhirnya Jeno menemui Jaemin. Pemuda kelahiran bulan Agustus itu berbaring dengan kedua kelopak mata yang sayu. Satu dokter perempuan dan dua perawat lainnya sedang berjuang untuk melakukan operasi pada tubuh Jaemin, mereka melakukannya dengan tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal karena harus mengambil bayi yang bahkan belum berusia genap 8 bulan dari rahim ibunya.

"Jaemin-ah," bisik Jeno lalu meraih tangan kanan Jaemin. Ia mengenggamnya erat dan sedikit mengintip ke balik pembatas antara bagian dada hingga ke bawah. Jeno menghela nafas panjang melihatnya, sial itu benar-benar menyakitkan. "Aku di sini, Jaemin-ah."

"Jeno-ya...." Lirih Jaemin nyaris tidak terdengar. Jaemin meremas tangan Jeno erat-erat, ia memang tidak merasakan sakit karena tubuhnya sudah dibius total.

"Sebentar lagi bayi kita akan lahir, Jaemin-ah." Jeno mencoba mengulas senyum meskipun hatinya sakit melihat Jaemin yang tampak sangat pucat.

Dan Jeno memberikan kecupan di kening Jaemin lalu bibirnya juga. Entahlah mengapa ia melakukan hal ini kepada sahabatnya sendiri. Hanya saja... sosok lain di dalam dirinya muncul karena sebentar lagi ia akan memiliki anak di usia mudanya.

"Wah, anak laki-laki!" Ujar dokter dengan nada senang kemudian menunjukkan bayi mungik itu ke hadapan orang tuanya.

"Ah..." ujar Jeno tidak percaya. Kedua matanya berkaca-kaca seiring dengan tangisan bayi laki-laki yang sangat nyaring. Bayi laki-laki berlumur darah itu menangis kencang tetapi ketika Jeno menyentuh kaki bergetarnya tangisan itu mendadak berhenti.

"Silahkan potong tali pusarnya, Tuan Lee Jeno. Mari saya bantu."

"Ah, baik."




.
.
.
.
.
.






¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Nana | JenoJaemin✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora