29. Call Me a Casualty [19.06.2021]

4.5K 832 320
                                    

🏴 Chenle Zimmervoct.

Kita dibuat bertanya-tanya, apakah kita merupakan puncak peradaban tertinggi umat manusia?

Kita dibuat bertanya-tanya, apakah kita merupakan puncak peradaban tertinggi umat manusia?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

.

.

Mereka dimangsa. Dimata para predator manusia tidak lebih dari seonggok daging yang mengundang hasrat untuk disantap.

Setiap makhluk menangkap penciuman yang berbeda, anyir bagi manusia itu sendiri namun manis bagi pemangsanya.

Darah tercecer, daging ditelan dan tulang dilemparkan.

Makan atau dimakan.

Hukum dunia sekarang ini jauh lebih mudah dimengerti karena sisa umat manusia hanya memiliki satu tujuan, yaitu bertahan hidup.

Bagi mereka yang tidak terpilih menjadi penguasa.

Akabra terkontaminasi, tidak menjadi tempat yang aman lagi bagi manusia berdagang. Pada akhirnya mereka para VIP pun ikut dimangsa. Uang tidak selamanya dapat menyelamatkan mereka.

Para tream melihat kengerian itu sekali lagi. Dimana C-Subject secara membabi buta memangsa manusia. Cakar mereka tidak ragu untuk merobek, atau menarik lengan seseorang hingga lepas kemudian baru dimangsa.

Sebagian lebih menyukai merobek perut dan memakan jeroannya. Sebagian lagi lebih senang meneteskan darah dari kepala yang mereka penggal.

Alih-alih menjadi pusat perdagangan terbesar di Sadenzar yang tersisa di dunia yang diambang kiamat ini, Akabra sekarang ini lebih bisa disebut sebagai lahan pembantaian.

Bukannya menjual kebutuhan pangan manusia, malahan kini menjadi meja hidangan santapan bagi para ghoul.

Senjata mereka kalah cepat akan brutalnya kcepatan sang monster. Bersembunyi pun percuma, karena tenpa melihat pun mereka tetap akan menemukanmu.

Mereka makhluk buta yang dikaruniai takdir yang besar.

Takdir yang menempatkan mereka di puncak kejayaan makhluk hidup.

Manusia sendiri yang telah memberikan singgasananya.

Elevator telah tiba di atas, satu per satu tream mulai keluar dari sana menaiki tangga menuju ke permukaan.

Pemimpin perkemahan mereka masih terlalu lemah sehingga hanya dapat terbaring di tandu buatan yang kini diangkat oleh Hendery dan Renjun. Bisa saja Hendery menjatuhkannya dan membuat tubuh terbelahnya terpisah lagi menjadi dua.

Sayangnya situasi sekarang ini tidak memungkinkan bagi tream untuk berseteru.

Jeno memimpin di depan dengan Nana masih di punggungnya. Mengintip ke atas dari celah menutup jalan keluar untuk memastikan keadaan. Masih terlalu banyak ghoul yang berlarian menuju Akabra. Terlalu banyak manusia, terlalu tajam baunya.

BLINDZER - NOMIN [✅]Where stories live. Discover now