KEHADIRAN

97 3 0
                                    

Aku terdiam di dalam kamar yang cukup luas ini, sambil menatap dua mobil hotwheels di atas meja belajarku hadiah ayah. Tapi dengan jelas aku juga mendengar obrolan dua manusia yang aku sayangi sedang berteriak, nada tinggi ayahku dan suara isak tangis ibuku bercampur. Kaki kecilku memberanikan diri untuk menginjak lantai kayu rumah, membuka pintu dengan perlahan dan mengintip di celah balkon dalam rumahku.

Aku tidak begitu paham apa yang mereka bicarakan, tapi yang aku lihat ayah membawa koper besar dan Tante Sarah yang sering bermain denganku ada dibelakang ayah sambil membawa koper ayah.

"Jimmy bakal hidup dengan aku!" Teriak ayahku sambil menendang badan ibuku yang ada di bawah kakinya dan terpental ke ujung meja tamu.

Ayah naik tangga yang tidak tinggi dan terkejut menyadari aku sudah melihat kejadian dari atas sini, Ayahku berlutut, raut wajahnya berubah hangat.

"Jimmyy, ikut Ayah yuk. Kita main ke rumah yang lebih bagus, mau nggak?"

"Sama Ibu?" tanyaku.

"Iya sama tante Sarah, Jimmy suka kan main sama tante Sarah?"

Aku menengok ke ujung pintu, tante Sarah juga melihatku. Ibu dengan darah di ujung bibirnya, Lebam di muka, kaki, dan lengan langsung menarik tanganku. Membawaku ke belakang Ibu. Saat itu Ibu tidak terlihat cantik.

"Nggak, Jimmy punya aku. Kalau kamu mau pergi, pergi aja dengan perempuan itu!" bentak Ibu sambil mendorong tubuh Ayah menjauh dariku.

"Kamu nggak akan bisa ngerawat Jimmy!"

"Sampai mati, aku nggak akan pernah ikhlas perempuan itu mengambil Jimmy, cukup kamu yang diambil dengan perempuan itu!"

Tangan ayah mendorong Ibu ke bawah, dan Ayah langsung menggendongku. Namun seketika aku menangis melihat Ibu jatuh dari atas. Aku memberontak ingin turun. Aku ingin menolong Ibu, aku juga tidak ingin meninggalkan Ibu sendirian. Aku tidak ingin diambil oleh tante Sarah.

JIMMYWhere stories live. Discover now