part 14

898 114 6
                                    


Kini rose dan jennie sudah sudah sampai di apartemennya rose,mereka belum pernah bicara sepatah katapun semenjak tadi mereka pergi dari pesta pernikahan mereka.

Jennie melihat sekeliling apartement rose,ia tidak tau jika apartement rose sesederhana ini,ia pikir rose mempunyai apartemen yang besar dan mewah.

"J ini koper mu aku taro di sofa dulu aja ya sayang" kata rose sambil meletakkan koper jennie di sofa kamarnya,ia lihat jennie yang masih memperhatikan sekeliling kamarnya.

"Kenapa sayang??" tanya rose

"apa kau akan mengajakku untuk tinggal disini selamanya?"

",kita hanya sementara saja kok disini,rumah yang aku katakan itu lagi dalam renovasi,jadi belum bisa di tempati,gak papa kan jika kita disini dulu?"

Jennie hanya diam lalu ia duduk di atas ranjangnya rose tanpa menjawab pertanyaan rose,entah kenapa ia masih kesal dengan rose yang terus memperhatikan lia tadi di acara pernikahan mereka.

"Kamu mau mandi dulu?" tanya rose namun jennie tetap diam.rose menghela napasnya melihat wajah dingin jennie lalu ia duduk di samping jennie.
"aku minta maaf karna membawamu ke apartemenku bukan ke rumah impianmu,tapi aku janji setelah rumah itu selesai kita akan langsung pindah kesana"lanjut rose lagi,tapi jennie tetap tidak meresponnya.

"kamu kenapa sih J,ngomong dong jangan diam aja"

Jennie tidak menghiraukan perkataan rose,ia malah mengambil hpnya yang ada di dalam tasnya.

"Memang ya anak haram tidak akan pernah merasa bersalah atas apa yang sudah ia lakukan" kata jennie sambil memainkan ponselnya,ia jelas mau menyindir rose,ia masih kesal sama rose.

"apa maksudmu J?" tanya rose lembut mencoba menahan emosinya.
"siapa yang kamu maksud?" tanya rose lagi.

"pikirin saja sendiri,sudah anak hasil di luar nikah,sok sok an jadi playgirl lagi" rose menarik napasnya dalam dalam guna meredam emosinya,belum ada loh satu orang pun yang tau jika ia anak haram bahkan yang mengatakannya pun baru jennie.

"Sudahlah J,,,jika kamu tidak mau mandi,ayo kita tidur saja,ini sudah larut" kata rose menahan emosinya.

"kamu pikir anak haram sepertimu cocok buat jadi playgirl?hah?" tanya jennie,rose memejamkan matanya rapat rapat lalu ia melihat jennie.

"apa maksudmu berkata seperti itu? Dari tadi aku sudah berusaha mengabaikan kata kata mu tapi kamu malah terus mengungkitnya,sebenarnya apa mau mu?" tanya rose dengan suaranya yang mulai meninggi dan wajahnya yang memerah menahan emosi.

"aku juga tau jika aku anak haram tanpa perlu kamu ingatkan lagi,tapi apa sopan berkata seperti itu pada suami sendiri? Dan soal lia,aku sudah tidak menyukainya lagi jika aku masih menyukainya untuk apa aku menikahimu?"kata rose ia menarik napasnya dalam dalam agar tidak terlalu emosi.

"dan satu lagi,,,sorry,,,but I'm not playgirl" kata rose,lalu ia keluar dari kamarnya,ia tidak mau berlama lama di dalam bersama jennie,bisa bisa ia lepas kendali dan memarahi jennie habis habisan.

"apa yang kau lakukan jennie bodoh??" gumam jennie pada dirinya sendiri,ia tidak bermaksud untuk menyindir rose kata kata itu hanya datang begitu saja karna ia selalu teringat dengan cara rose melihat lia tadi di acara pernikahan mereka.

.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 02:15 malam tapi jennie sama sekali belum bisa tidur padahal badannya sangat terasa lelah,jennie terus mencoba memejamkan matanya mencoba untul tidur tapi percuma ia tetap tidak bisa tidur,ia kepikiran sama rose yang belum balik lagi ke kamar setelah perdebatan mereka tadi.

Akhirnya setelah bergulat dengan pikirannya jennie memutuskan untuk keluar dari kamar dan mencari keberadaan rose.
Jennie menyalakan lampu ruang tamu dan ia kaget ketika melihat rose yang di tidur meringkuk di atas sofa.
Pasti dia lagi kedinginan deh.

Jennie berjalan mendekat ke arah rose,ia berjongkok di hadapan rose yang sedang terlelap.

"Hubby??" panggil jennie sambil membenarkan rambut rose yang menutupi sebagian wajahnya.

"egghhh" erang rose yang merasa terganggu dengan tingkah jennie.

"kita ke kamar yuk disini dingin" kata jennie setelah rose membuka matanya dan mencoba menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke matanya,lalu ia melihat ke arah jennie yang berjongkok di hadapannya.

"kita ke kamar yuk" kata jennie lagi,lalu rose tersenyum melihat jennie,sepertinya ia sudah melupakan perdebatan mereka yang tadi.

"sini" kata rose menggeser tubuhnya agar jennie tiduran di sampingnya.

"kita ke kamar saja hubby,disini sempit gak ada selimut lagi" rose tersenyum lalu ia menarik jennie agar tiduran di sampingnya dan menjadikan sebelah tangannya sebagai bantalan untuk jennie.

"aku bisa jadi selimut untukmu,jadi tidak perlu kawatir jika kamu akan kedinginan tidur disini" jennie mengernyitkan keningnya mendengat perkataan rose,sedangkan rose ia hanya tersenyum melihat wajah jennie yang kebingungan dengan perkataannya.

Rose membenarkan rambut jennie lalu ia mencium bibir istrinya,tidak seperti biasanya kali ini rose mencium jennie dengan tidak sabaran,rose sangat ganas sampai sampai jennie kewalahan untuk membalas ciuman rose.

Rose segera menaiki tubuh jennie,menindihnya agar ia bisa lebih leluasa untuk mencicipi tubuh istrinya yang selama ini sudah ia impikan.

Ciuman rose turun ke leher jennie,menciumnya dengan tidak sabaran.

"jangan tinggalin bekas hubby" kata jennie sambil berusaha menahan desahannya,tapi rose ya rose,ia akan melakukan apapun yang ia inginkan tidak perduli jika jennie sudah melarangnya.

Rose mrncium,menghisap bahkan menggigit leher jennie hingga tanda keunguan sangat jelas terlihat di area leher jennie.

Rose mengangkat kepalanya melihat jennie yang terengah engah di bawahnya,kemudian sebuah senyum tengil muncul di bibir rose melihat jennie yang seperti ngos ngos an karna ulahnya.

"baru segitu saja kamu udah kecapean" ledek rose sambil tersenyum,jennie tentu tidak terima dengan perkataan rose,ia segera menarik tengkuk rose agar kembali berperang ciuman dengannya mencari siapa sebenarnya good kisser di antara mereka berdua,jennie kah atau rose??







Tbc.....



Cieeeer gantung😅
Jangan sangean ini masih pagi ntar malam aja😂😂😂😂😂

Kasian gw yang jomblo

I'm Not playgirlΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα