part 4

770 121 2
                                    

Sudah satu jam jennie menunggu rose di tempat pemotretannya,tapi yang di tunggu tidak pernah datang.membuat jennie kesal.

"kalau gak niat buat jemput harusnya tadi gak usah bilang kalau mau jemput" gerutu jennie yang mulai bosan karna menunggu kedatangan rose.

"jennie unnie" jennie menoleh ketika ia mendengar suara rose yang memanggilnya,lalu ia membuang wajahnya ke arah lain,tidak memperdulikan kehadiran rose.

Rose masuk ke ruangan khusus untuk jennie,lalu ia memeluknya dari belakang,jennie hanya diam karena ia masih kesal sama rose yang telat menjemputnya.
"maaf,,,tadi aku ada urusan bentar makanya terlambat" kata rose namun jennie masih diam.
"maafin aku ya wifey" kata rose lalu ia mencium leher jennie,menghembuskan napasnya agar jennie berhenti untuk mengabaikannya.

"lepas" kata jennie lalu ia mengambil tasnya yang ada di meja rias,dan berjalan keluar meninggalkan rose yang hanya diam memperhatikannya.

.
.

Lisa dan jisoo juga lagi di perjalanan pulang ke dorm,mereka baru datang dari jalan jalan seharian ini,hanya mereka berdua,tidak ada yang lain.posisinya sekarang jisoo yang lagi bersandar di bahu lisa,mereka lagi ada di dalam mobil,perjalanan pulang ke dorm.

"baby??" panggil lisa

"kenapa?"

"menurutmu hubungan chaeng sama jennie unni itu hanya sebatas teman atau lebih?" tanya lisa,jisoo melihat bingung ke arah lisa yang tiba tiba menanyakan tentang rose dan jennie.

"emang kenapa?"

"tidak ada,,,hanya saja,,,aku ngerasanya mereka itu seperti sepasang kekasih"

"tapi mereka bukan kekasih kan??" lisa mengangguk menjawab pertanyaan jisoo.
"kita lihat saja mereka akan bagaimana kedepannya,,,,dan apa kamu tidak lihat?" tanya jisoo lalu ia terdiam memikirkan kembali bagaimana pertemuan mereka dengan itzy kemarin.

"lihat apa??" bingung lisa karna jisoo yang menggantungkan ucapannya.

"coba deh kamu ingat ingat kembali,kemarin pas itzy datang ke dorm kita"

"trus??" lisa masih belum ngerti

"kamu gak ingat pas rose dan lia berjabat tangan dan mereka saling menatap cukup lama,,,hanya pada lia saja rose begitu sama yang lainnya tidak,,,dan lia juga cuma sama rose dia begitu sama kita nggak" lisa tampak terdiam menjerna perkataan jisoo.lalu ia mengangguk mengerti,benar juga apa yang di katakan jisoo,jika hanya pada rose saja dia yang begitu sama mereka tidak sama sekali.

"jadi menurutmu apa mereka,,,,??"

"yap,,,sepertinya mereka saling menyukai" potong jisoo.

"oh,,,tidak,,,,jangan sampai itu terjadi" kata lisa yang mengingat tentang jennie yang sangat bucin sama rose

"kenapa? Apa salahnya jika mereka juga pacaran? Mereka sama sama masih jomblo" lisa menggeleng mendengar kata kata jisoo.

"jika rose dan lia sampai pacaran,,,jennie unni bakalan hancur,,,unni lupa jika jennie unni sangat mencintai rose,si manusia tidak peka itu" jisoo mengangguk anggukkan kepalanya.

"jadi gimana dong? Apa kita jauhin lia dan rose saja?" usul jisoo,lisa tampak berpikir dengan ide jisoo.

"nanti saja kita pikirkan soal itu" kata lisa lalu jisoo mengangguk

.
.

"gimana kencannya?" tanya ryujin yang berdiri di depan pintu mereka sejak sejam yang lalu hanya untuk menunggu kedatangan lia,sang pujaan hati.lia tersenyum melihat ryujin.lalu ia mengangguk sambil tersenyum,membuat ryujin kecewa dengan jawaban lia.

"tapi kami tidak berkencan,kami hanya makan" kata lia dengan senyuman yang perlahan luntur.

"apa unni sangat menyukainya??"

"tentu saja,,aku berharap dia akan segera mengajakku berkencan dan menjadikanku kekasihnya satu satunya" kata lia semangat,seperti apasih orang yang lagi di incar lia unni?pikir ryujin.

"dia seperti apa sampai unni begitu menyukainya,,jangan bilang jika masih kerenan aku daripada dia" kata ryujin sedikit menyombongkan diri pada lia,membuat lia mendengus kesal melihat ryujin yang selalu begitu.
"kenapa diam?apa benar jika masih keren an ryujin?" lanjut ryujin.lia tampak mengetuk etukkan jarinya pada dagunya sambil melihat ryujin dari atas sampai bawah,lalu ia membayangkan kembali gimana rose.

Lia tersenyum sangat lebar hingga matanya nyaris tertutup.

"kenapa??" tanya ryujin

" kalian hampir sama,,,hanya beda tinggi saja" kata lia lalu ia masuk ke dalam dorm meninggalkan ryujin yang terdiam karna memikirkan perkataan lia.

"hampir sama denganku?,,,siapa??" bingung ryujin,lalu ia masuk ke dorm mengejar lia.

"lia unni,,,siapa di antara kami yang paling tinggi??" tanya ryujin ketika mereka sudah di ruang tamu.

"tinggian orang yang di maksud lia unnilah,,,cuma ryujin unni saja yang pendek di dunia ini" kata yuna lalu sedetik kemudian yuna berlari ke kamarnya karna ia yakin sebentar lagi ryujin akan mengamuk.

"yakkkk,,,,,dasar bocah" teriak ryujin pada yuna,,sedangkan yuna hanya tertawa di kamarnya mendengar teriakan ryujin..

"jangan suka berteriak di malam hari,nanti kamu tambah pendek" kata yeji menepuk nepuk pundak ryujin,ryujin menatap yeji tak percaya,sedangkan yeji hanya tersenyum sambil berjalan ke kamarnya.

"yak,,,,yeji unni sama saja dengan bayi itu" kesal ryujin,lalu ia melihat ke arah chaeryoung yang baru keluar kamar,chaeryoung melihat heran ryujin yang tampak kesal.

"apa??mau ngatain aku pendek juga??"

"huh??" bingung chaeryoung yang tidak tau apa apa.

"lihat saja,,aku akan minum susu agar tinggiku melebihi tinggimu chaeryoung sialan" kata ryujin,lalu ia berjalan ke kamarnya.

" apa ryujin sudah gila?" batin chaeryoung yang tidak mengerti sama sekali dengan apa yang di maksud ryujin.namun ia tidak menghiraukannya dan malah melanjutkan tujuan utamanya yaitu mengambil minum ke dapur.

.
.

"kamu ngapain sih masih ngikutin aku sampai kesini?" kesal jennie,karna rose yang terus mengikutinya,bahkan ia mau mandi pun rose tetap mengikutinya.

"maafin aku"

"aku udah maafin,pergilah,aku mau mandi" kata jennie,namun rose menggeleng,ia tidak percaya jika jennie sudah memaafkannya,karna jennie masi dingin gitu.

Jennie mau pergi ke kamar mandi,namun tangannya di tarik sama rose,hingga jennie bersandar di tembok dan rose segera menghimpit tubuh jennie agar tidak pergi kemana mana.

"apaan sih rosie??lepas gak??" kata jennie berusaha lepas dari rose.

"tidak,,sebelum kamu benar benar me maafkanku" kata rose lalu ia mengecup leher jennie,entahlah,,ia sangat menyukai leher jennie.

"rosie,,,aku sudah nemaafkanmu"

"benaran??"

"iya,,,lepas,,aku akan mandi"

"mandi bersama??"

Tak

"yak ,,,kenapa kau memukulku??" kata rose kesal sambil mengusap keningnya yang di pukul jennie.

"dasar mesum" kata jennie lalu ia mendorong rose,jennie segera masuk ke kamar mandinya dan menguncinya agar rose tidak masuk,jaga jaga saja.

"yak,,jennie unni,aku hanya mesum padamu" teriak rose,lalu ia berjalan ke arah ranjangnya jennie dan merebahkan tubuhnya yang terasa lelah.
Ia akan tidur di kamar jennie,sangat malas rasanya untuk tidur sendirian,karna sudah terbiasa tidur dengan jennie.




Tbc..

I'm Not playgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang