Asal mula gangguan

1.4K 67 0
                                    

Sore itu angin berhembus lembut, menerpa beberapa anak rambut berwarna merah pastel. Sang empu nya memejamkan mata menikmati sapuan halus dari alam. Mozi namanya, seseorang dengan rambut merah, berperawakan tinggi, penggemar roti isi, sedang berdiri di halaman belakang sebuah minimarket yang dikenal dengan nama 'Kong Wen Market'. Masih menggunakan seragam khas pelayan toko, ia menatap ke arah langit yang mulai gelap. Tepukan pada pundak mengalihkan segenap atensi nya pada seseorang.

"Jadi kan lo masakin meat noodles dirumah gua?", tanya seorang berambut hitam.

"Iya iya, ntar gua bilang sama Kong Wen dulu buat ijin pulang", Mozi masuk kembali ke dalam toko, dan tidak lama dia keluar dengan baju biasa miliknya.

"Yohoo~ meat noodles, aku datang!", seseorang berambut pirang berteriak sambil melompat-lompat di sebelah Mozi.

"Brian, diem, lo malu-maluin", ujar si rambut kuning kecoklatan dengan wajah datarnya.

"Lo kaya orang gila pinggir jembatan, ngakak", si rambut hitam menanggapi.

"Lo semua kalo berulah, gua pulang", kesal Mozi, karena memang saat ini mereka jadi pusat perhatian.

"Tidak, jangan pulang Mozi mama, aku ingin meat noodles~", yang bernama Brian menangis di lengan Mozi.

"WOI LEPASIN, ITU INGUS LO KEMANA MANA", Mozi mendorongnya.

"Udah, Mozi mama ayo pulang~", si rambut hitam mendorong pelan Mozi untuk berjalan.

" Mama mama apaan, shithead!", Mozi menggeram marah dan menjitak si rambut hitam.

Ketiga orang itu hanya tertawa mendengar ucapan Mozi, lalu mereka lanjut jalan menuju rumah si rambut hitam. Begitulah keseharian Mozi yang diganggu para anak bebek. Lebih menyiksa daripada nangkep lalat, karena dia bertemu ketiga orang itu. Biarlah mereka menggila sesaat, asal jangan jadi orang gila beneran, mungkin gapapa.

[✓] Nano-nano 19 daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang