10. Kamu Seperti Aku

4 0 0
                                    


Dalam sebuah apartemen kecil ini kau rela berbagi bersamaku. Berbagi tempat untuk bernaung. Setelah teman mu menyerahkan aku karena keterbatasan dana dalam merawat aku sebagai kucing ras yang butuh banyak perawatan, kau senang sekali. Kau jaga buluku agar tetap bersih dan sehat. Tak jarang kau sisihkan uang gaji mu untuk membawa ku kesalon.

Terkadang makananmu jauh lebih murah dari pada sekaleng makanan ku. Tapi kau tetap tersenyum.
Kucium aroma makanan mu seperti aroma rumput saja, tidak ada bau amis sama sekali.

Apa kau juga suka mencium rumput seperti aku?

Kamu seperti aku rupannya!

Sebuah pot kecil dipojok ruangan kau pelihara khusus untuk ku cium dan sedikit ku kunyah.. Bentuknya panjang seperti rumput di bawah sana dekat parkiran mobil mu.

Kamu seperti aku! ketika kutemukan sebotol susu diatas meja. Sekarang kita berbagi minuman juga!

Kemana minuman berwarna hitam yang selalu kau minum tiap pagi?

Baunya enak tapi tak selera untuk mencoba. Seperti pasir! Pernah minuman itu mengigit hidungku sampai panas!

Kenapa malah kamu suka minumam menggigit itu? Panas! Lidah kita bisa sakit loh!.

Kamu seperti aku! aku senang semakin lama kau semakin menyerupaiku.

Apakah mungkin kamu mau jadi seperti aku? Tapi ini tidak perlu, cukup aku yang mengotori bantal dengan buluku, kau tak usah.

Jangan kotori bantal dengan rambut mu yang rontok. Nanti kamu tidur dimana kalau semua bantal dan sofa kotor dengan rambut dan buluku?

Kita harus pilih salah satu.

Kamu seperti aku lagi! Ternyata kau sayang sekali padaku. Sekarang waktumu lebih banyak dirumah dari pada keluyuran ga tentu.

Kadang setiap malam Minggu kamu pulang pagi bersama teman-temanmu. Sekarang kamu lebih memilih duduk didepan tv sambil menelus bulu halusku.

Kita banyak menghabiskan waktu dirumah. Bermalas malasan dan bergulung dalam selimut.

Kamu seperti aku ! Biasanya kamu marah kalo aku melakukan hal itu.

Dengan berkacak pinggang kamu teriak sambil membawa sapu untuk menakut nakutiku agar turun dari kasur karena aku membawa makananku keatas kasur.

Tapi apa sekarang kamu juga melakukannya dikala aku sudah terbiasa makan ditempat makan yang kau telah sediakan.

Kamu makan diatas kasur sambil berbaring.

Kadang untuk minum pun kamu tetap di kasur. Sebegitu ingin kamu seperti ku? Tapi kita kan berbeda. Kamu manusia dan aku cuma kucing.

Ga seharusnya kamu ingin seperti aku.
Malahan aku ingin seperti mu. Selalu mandi tiap hari agar badan ku harus selalu seperti habis dari salon.

Dan bisa menyisir buluku sendiri ga usah di jilat terus.
Capek!
Dan berganti warna bulu seperti kamu berganti warna rambut.

Aku juga ingin sepertimu yang memasak makanan agar lebih menusuk hidung.

Menjadikan ikan lebih enak dari pada hanya di rebus atau keluar dari kaleng.
Aku juga suka susu mu yangberwarna coklat. Setiapku minta sedikit kau selalu marah.

Kata mu kucing tidak boleh makan coklat.

Padahal aku cuma minum sedikit.

Aku juga ingin kasur sebesar kasur mu.
Tidak kecil seperti miliki.
Tapi aku bersyukur dengan kasurku sekarang.

30 Hari Menulis CerpenWhere stories live. Discover now