☠️ T E R O R ☠️

21 1 0
                                        

☠️ T • E • R • O • R ☠️
By Naverschecaniah

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto

Genre: Horor, Dark Romance, Fantasy, Thriller, Mystery

Rated : R/18+

Cast:
Hinata Hyuga
Sasuke Uchiha

DILARANG COPY PASTE, SEBAGIAN ATAU KESELURUHAN DARI CERITA INI!

KARYA INI MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA.

☠️☠️☠️

Hujan baru saja reda, meninggalkan bau tanah basah yang menempel di udara. Langit masih muram, seakan menahan sesuatu yang tak ingin diturunkan. Hinata berdiri di depan jendela kamar kosnya, menatap jalan sempit yang mulai sepi.

Sejak tiga malam terakhir, ia selalu merasa ada yang mengawasinya. Awalnya hanya sekilas-bayangan hitam yang melintas di kaca, suara ketukan samar di pintu saat tengah malam, atau bunyi langkah berat di lorong. Ia mencoba menenangkan diri dengan logika: mungkin hanya penghuni lain yang pulang larut.

Namun malam itu berbeda.

Jam menunjukkan pukul 01.12 ketika suara ketukan kembali terdengar. Kali ini, bukan dari pintu, melainkan dari balik jendela. Jendela kamarnya berada di lantai dua-mustahil ada orang yang bisa mengetuk dari luar. Hinata menegang. Perlahan ia menoleh, berharap hanya ilusi telinga.

Tapi tidak. Ada telapak tangan pucat menempel di kaca, jari-jari panjangnya merayap turun, meninggalkan bekas basah.

Hinata mundur, tubuhnya gemetar. Ia mencoba meraih ponsel di meja, namun layar tiba-tiba padam meski baterainya penuh. Listrik pun mati, menyisakan kegelapan pekat. Hanya suara napasnya sendiri yang terdengar.

Saat itulah, suara berbisik muncul di telinganya, sangat dekat, seakan berasal dari dalam kamar.

"Aku sudah di dalam."

Jantung Hinata hampir berhenti. Ia tak berani menoleh. Perlahan, dari ujung matanya, ia melihat bayangan hitam berdiri di sudut ruangan, lebih tinggi dari manusia biasa, dengan mata merah menyala.

Ketukan di jendela kini berubah menjadi ketukan di pintu. Keras. Berulang. Menggema.

Dan suara itu kembali berbisik-kali ini dari arah pintu, "Buka, atau aku yang masuk."

💀☠️💀

Hidup Hinata selalu sederhana, begitu sederhana hingga ia sering merasa dirinya hanya sebutir debu di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah berhenti. Ia lahir dari keluarga biasa, menempuh pendidikan biasa, dan kini bekerja paruh waktu sambil melanjutkan kuliah. Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang tidak pernah bisa dijelaskan: rasa asing yang tumbuh bersama dirinya sejak kecil.

Seakan dunia yang ia pijak bukan benar-benar miliknya.

Di antara teman-temannya, Hinata dikenal lugu. Polos, kata mereka. Ia sering salah menafsirkan candaan, mudah percaya, dan jarang sekali berpikir buruk tentang orang lain. Tetapi yang tak banyak orang tahu, dari keluguan itu tumbuh keberanian yang aneh. Ia tidak pernah benar-benar takut pada kegelapan, tak gentar melewati lorong sepi tengah malam, bahkan pernah menolong anak kecil yang dikejar anjing liar tanpa memikirkan keselamatan dirinya.

"Kadang, keberanian datang dari ketidaktahuan," kata gurunya suatu ketika. Hinata hanya tersenyum kala itu, tapi dalam hatinya ia tahu-keberanian bukan karena ia bodoh, melainkan karena ia merasa selalu ada yang menjaga.

C • E • R • P • E • NWhere stories live. Discover now