1.4.3 - Like the Night • Loves the Moon

25 3 0
                                        

I LOVE YOU
Like the Night • Loves the Moon
by Naverschecaniah

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto

Rated : R/15+

Genre:
Romance, Drama, Slice of Life

Pair:
SasuFemNaru

DILARANG COPY PASTE, SEBAGIAN ATAU KESELURUHAN DARI CERITA INI!

KARYA INI MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA.

🍀🍀🍀

I LOVE YOU
Like The Night • Loves The Moon

Tokyo di musim semi selalu ramai. Jalanan dipenuhi suara sepeda, langkah kaki terburu, juga hiruk-pikuk percakapan yang berbaur dengan deru kereta bawah tanah yang tak pernah berhenti. Namun bagi Naruto Uzumaki, semua itu hanya seperti gema jauh. Hiruk-pikuk kota terasa samar setiap kali ia berjalan di samping Sasuke Uchiha.

Langkah mereka sering menyusuri jalan yang sama sepulang sekolah. Sasuke biasanya berjalan dengan tenang, tangan dimasukkan ke dalam saku, pandangan lurus ke depan. Sedangkan Naruto, dengan rambut pirangnya yang ditiup angin musim semi, selalu berusaha mengisi keheningan dengan tawa atau cerita-cerita ringan.

"Aku lihat toko baru buka di ujung jalan itu," kata Naruto, menunjuk ke arah kafe mungil dengan lampu gantung yang berayun pelan. "Katanya mereka punya parfait matcha terenak di Shinjuku."

Sasuke menoleh sekilas. "Kamu yang bilang enak, atau kamu dengar dari orang lain?"

Naruto mendengus pelan, lalu tertawa. "Aku belum coba, tapi... aku mau coba kalau sama kamu."

Sasuke hanya mendengarkan. Jawaban itu tidak pernah ia berikan, tapi matanya, sekilas, melunak.

Bagi banyak orang, persahabatan mereka terlihat biasa. Dua anak SMA yang selalu bersama, saling melengkapi. Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang lebih dalam, yang rapuh dan sulit terungkap.

Naruto mencintai Sasuke. Dan Sasuke mencintai Naruto.

Tapi keduanya terlalu takut untuk mengungkapkan.

Naruto tahu betul bagaimana rasanya kehilangan. Ia takut jika kata-kata yang keluar dari bibirnya justru menjadi pisau yang merobek persahabatan mereka. Baginya, Sasuke adalah cahaya yang tak bisa digantikan-ia lebih memilih tetap berjalan di sampingnya dalam diam, daripada berisiko kehilangannya selamanya.

Seperti malam yang hanya bisa mengagumi bulan dari kejauhan, Naruto merasa cukup dengan keberadaan Sasuke di sisinya. Meski hatinya kadang perih, ia selalu berbisik dalam hati: Selama aku bisa menatapmu, itu sudah cukup.

Di sisi lain, Sasuke menyadari betapa Naruto adalah satu-satunya warna dalam hari-harinya yang monoton. Ia pendiam, dingin, dan jarang membuka diri. Tapi Naruto menembus semua dinding itu tanpa ia sadari.

Suatu sore, di bawah pohon sakura di halaman sekolah, Naruto berlari kecil menghampirinya. Kelopak-kelopak merah muda beterbangan, sebagian menempel di rambut pirang Naruto.

"Lihat, Sasuke," katanya sambil membuka telapak tangan, menampakkan kelopak sakura yang jatuh di sana. "Indah, kan? Rasanya seperti punya rahasia kecil dari langit."

C • E • R • P • E • NWhere stories live. Discover now