Part 5

8.1K 156 14
                                    

seharian Irfan memainkan borgol tersebut tak lama kemudian pak Agus datang menghampiri Irfan dan mulai menggoda Irfan.

"Pak Agus..." sapa Irfan
"Iya fan, dipegangin terus tu borgol"
"iya pak, baru kali ini megang borgol haha"
"ha beneran kamu baru pertama kali pegang?"
"Iya pak selama ini cuman liat aja di pinggang polisi atau gak satpam"
"Kasian banget si kamu ini sini mana borgolnya"

Diambilnya borgol dari tangan Irfan serta kuncinya 

"Sini tangan kamu"
"Eh mau ngapain pak?" Tanya Irfan
"Daripada dipegangin mulu mending dipakein sini biar tau"

Tanpa menunggu respon dari Irfan, pak Agus langsung memborgol tangan Irfan 

"Nah kan gini jadi tau" Seru pak Agus
"Iya pak hehe"
"Bisa lepas gak kamu? tapi koncinya saya pegang biar kayak sulap" tanya pak Agus
"Wah gak gitu dong pak saya bukan pesulap ini haha" 
"Hadeh... gimana si masa gak bisa sini mana tak bukain"

Irfan pun mengulurkan tangannya sebagai isyarat ingin dilepaskan

"Kalo saya lepas sekarang tar sore kamu jangan pulang dulu ya" 
"Emang kenapa pak?" Tanya Irfan
"Kamu gak kemana-mana kan minggu ini? gak ada rencana kan?"
"Enggak ada si pak"
"Oke sampai bertemu nanti"

pak Agus meninggalkan Irfan dengan borgol yang sudah terlepas dari tangannya.

"apa ini artinya gw bakal mulai pelatihan mulai hari ini?" batin Irfan

Irfan pun menajlani kegiatannya sehari-hari dengan biasanya sambil memikirkan apa yang akan terjadi nanti. jarum jam menunjukkan waktu di angka 2:30, waktu setelah makan siang yang seringkali membawa rasa kantuk. seusai permainan kecil bersama dengan pak Agus tadi, Irfan pun penasaran apakah ia bisa melepaskan borgol tersebut? dibuka HP nya membuka youtube dan mencari teknik lepas diri dari borgol. selama 15 menit ia nonton lalu ia mencoba untuk mempraktekkan cara melepas borgol tanpa kunci.  dipasangkan botgol tersebut ke pergelangan tangannya lalu mengambil sebuah video untuk menunjukkan kehebatannya dalam melepas borgol itu dari tangannya. 

ini hasil videonya, (Ilustrasi) "https://www.youtube.com/watch?v=RZqQgbX_cRI"

dengan lihai Irfan berhasil membuka borgol tersebut, mengundang perhatian dari anggota lainnya terutama pak Agus.

Melihat jam sudah sore pergantian shift pun dimulai, namun kecuali irfan dia tidak pulang kerumah hari ini disaat ia ingin mengganti baju pak Agus datang dan melarang Irfan untuk berganti baju. 

"Fan udah gak perlu ganti baju"
"Tapi bau pak abis keringetan juga kena matahari"
"Udah gapapa"

dibawanya Irfan ke dalam ruangan pak Agus disana pak Agus mulai memberitahu bahwa Irfan akan menjalani pelatihan selama 3 hari. sebagai junior Irfan akan diposisikan sebagai tahanan negara.

"Oke Irfan kamu tinggal tanda tangan disini, kamu akan mulai pelatihan selama 3 hari di lapas ini, sebelumnya ada pertanyaan?"
"Nanti saya akan diajarkan apa saja pak Agus dalam pelatihan ini?"
"Dalam pelatihan ini kamu akan diajarkan cara memperoses tahanan yang baru masuk sampai menangani tahanan dengan status berbahaya"
"Tapi dalam posisi sebagai Tahanan?"
"Iya betull itu Fan, sebelum menjadi penahan kamu harus tau apa jadinya menjadi sebuah tahanan, sehingga dapat mengetahui apa yang harus dilakukan disaat saat seperti itu"
"Apakah saya hanya mengikuti atau saya harus ada perlawanan?"
"Lebih baik Fan kalo kamu mencoba jadi tahanan patuh dan melakukan pemberontakan jadi kamu akan tau cara penindakannya"
"Baik Pak"

Irfan menanda tangani surat tersebut yang diberikan padanya dan seketika pak Agus berkata. 

"Irfan, mulai saat ini kamu adalah tahanan negara, tercatat dari surat penyerahan diri yang anda tandatangani" Seru pak Agus dengan lantang

seketika 5 petugas lapas dengan atribut seperti densus88 memasuki ruangan pak Agus dan menarik Irfan dari bangku

"Saudara Irfan dengan ini anda kami tahan sebagai tahanan negara dan dianggap sebagai tahanan berbahaya"

Dengan kasar tangan Irfan ditelikung kebelakang dan diborgol dengan ketat

"ARRGH..." Seru Irfan

tangan salah satu petugas itu memgang bahu Irfan dengan melewati lengannya yang diborgol membuat Irfan menungging. digilirnya Irfan ke dalam sel masih lengkap dengan seragamnya

"DIAM DISITU" teriak salah satu petugas

Irfan yang shock akan perlakuan ketat seperti ini duduk terdiam saja dalam sel yang dingin. tak lama kemudian ia mendengar bunyi rantai mendekatinya terlihat beberapa borgol dan rantai dibawa kedalam sel Irfan. 3 orang petugas tersebut dengan cekatan memasangkan rantai di pinggangnya Irfan, terdapat sebuah borgol di kiri kanan pinggangnya yang menempel dari rantai tersebut, dilepasnya borgol yang menahan tangan Irfan di punggungnya lalu lengan Irfan mulai dipasangkan borgol yang berada di kanan kiri pinggangnya, dilanjuti dengan pergelangannya yang diborgol kedepan menempel dengan rantai yang ada di pinggang.  karena borgol yang cukup kencang Irfan sempat berteriak untuk meminta dilepaskan

"AARGHH LEPASIN SAKIT" Teriak Irfan

"DIAM KAMU" Teriak petugas. dengan sigap datang dua petugas lainnya kedalam sel, sembari yang tiga tadi lanjut memasangkan borgol di kaki Irfan yang menyatu dengan rantai di pinggangnya, kedua petugas tersebut berbagi tugas, yang satu memegang kepala Irfan, yang satu lagi melakban mulut Irfan dengan lakban PVC berlapis lapis sampai Irfan tidak bisa berkata apa-apa lagi. setelah semua selesai, kepala Irfan ditutup menggunakan buff. diakhiri dengan ke lima petugas tersebut melakban jari Irfan menjadi satu dan mengatur posisinya menjadi tiduran di ranjang sel tersebut. 

semua kegiatan dan rintihan mengakibatkan Irfan banjir akan peluh keringat, bajunya pun basah dan bau badannya menyeruak di dalam sel tersebut.

dalam batin Irfan ia merasakan panik.

"Anjing keras juga, gw bakal berapa lama didalem sini dalam posisi begini"

Tak lama kemudian Irfan pun tertidur dalam posisi terborgol ketat

SipirWhere stories live. Discover now