Bab 2 (Berbohong)

89 11 1
                                    

#Sophia

Malam ini aku sengaja menggunakan gaun seksi untuk menyambut kedatangan pria yang ku cintai,siapa lagi jika bukan suamiku, tadi sore aku memutuskan pergi ke "Beautiful shop" kemudian memotong rambut ku menjadi pendek sebahu dengan disertai poni, brown light, menjadi pilihan ku,untung saja kulit ku berwarna putih susu sehingga cocok memakai warna rambut apapun.
Setelah melihat hasilnya,aku semakin tak menyesal setidaknya sekarang aku tampak lebih muda beberapa tahun dari usia ku sebenarnya.

Anggara pasti akan terkejut tapi dia akan suka,aku ingat pertama kami bertemu beberapa tahun lalu.
Saat itu aku berambut pendek seperti Yuni Shara tempo dulu, hanya saja rambut ku saat itu berwarna hitam.
Aku menggunakan pakaian ala girl band Korea,saat itu aku memang sangat menyukai Korea style singer,tak heran banyak pria yang tertarik dan mengajak kencan,tapi setelah menikah aku tak lagi berpenampilan seperti itu,  aku pasti akan dijadikan bahan gosip oleh orang lain,terutama teman dan rekan bisnis suamiku jika masih tetap berpenampilan seperti itu.
Hidup ini sudah pusing jadi aku tak mau membuat diriku semakin stres.
Setelah berpacaran selama dua tahun lebih dan menikah selama tiga tahun,aku tak lagi berambut pendek, tidak tahu kenapa aku lebih suka rambut panjang curly.
Tapi hari ini,aku memutuskan untuk memangkas mahkota ku, anggap itu seperti buang sial.

Suara mobil Anggara menyadarkan aku dari lamunan, suamiku pulang tepat waktu seperti biasa.
Tak lama setelah suara mesin mobil Anggara mati,pintu terbuka ,muncullah sosok yang aku tunggu-tunggu, wajahnya tampak kelelahan.
Namun itu berubah saat melihat ku, dia tersenyum, ekspresi terkejutnya begitu melihat penampilan baru istri nya.
Seperti prediksiku ,dia akan terkejut tapi pasti suka,kami saling melepaskan kerinduan ,berpelukan kemudian berciuman penuh gairah.
Kamu saling bertukar saliva saat berciuman, mengakhiri ciuman kami setelah merasa puas.

" Istriku makin cantik aja, padahal baru seminggu nggak ketemu."

Salah satu hal paling aku suka dari suamiku adalah dia bukan tipe orang banyak bertanya atau suka melakukan interogasi, kecuali di saat tertentu.
Bukan karena cuek tapi menurutnya tidak semua hal harus dipermasalahkan atau di bahas.
Karena itu selama kami bersama, jarang terjadi bertengkar hebat,jika terjadi adu argumen atau cekcok, sesegera mungkin untuk memperbaiki permasalahan.

"Mendadak aku merasa bosan sama model rambut aku,jadi dipotong deh,kamu ganti baju dulu terus kita dinner,habis itu."
Aku dengan sikap manja memberikan keterangan walaupun tak ditanya, melepaskan satu per satu kancing kemeja suami ku.

Sengaja memasang ekspresi menggoda,aku paling suka saat melihatnya tergoda oleh ku hehehe.
Kedua tangan kekarnya, memegang bokong ku, meremasnya, kemudian menghisap kuat leherku sehingga meninggalkan sebuah tanda di sana.

Nada bicara Anggara berubah lembut, perlahan-lahan bibir nya mendekat ke telinga ku. "Aku maunya makan kamu, Sayang."

Reaksiku mendengar ucapan nakalnya adalah tersenyum , meskipun pernikahan kamu sudah berjalan tiga tahun tapi masih terasa manis, setidaknya meskipun kami belum punya buah hati tapi rumah tangga kami tetap baik-baik saja.

Bahkan Anggara tak pernah menuntut atau mempersalahkan itu, kecuali kedua mertuaku.

"Tapi habis makan malam, kamu kan bisa makan aku." Dengan sikap manja,aku menyadarkan kepala ku pada dada bidang Anggara, melingkarkan kedua tangan ku dipanggangnya.

Mendengar itu Anggara malah menarik daguku,Kami kembali berciuman, Anggara menggendong aku ala bridal, melangkah masuk ke dalam kamar tercinta kami.
Sebagai istri baik dan sangat mencintai suamiku,aku hanya pasrah.

Lust and Desire (Trapped By You)Where stories live. Discover now