TRBF_20

1.7K 152 1
                                    

Sudah dua hari ini Agnes selalu mendatangi Boun ke kantor dan membuat Prem terbakar api cemburu. Namun dia percaya bahwa Boun pasti memilihnya dan tidak mungkin bertunangan dengan Agnes.

"Lu nyium bau sesuatu gak?" Tanya Jack berbisik kepada Prem membuatnya refleks menghirup dan mencium bau yang Jack tanyakan.

"Enggak, kenapa emang?" Tanya Prem kembali.

"Bau kebakar" ujar Jack membuat Prem mengernyitkan kening dan melihat sekelilingnya karena takut jika ada sesuatu yang benar-benar terbakar seperti yang dikatakan Jack.

"Apa yang kebakar?" Tanya Prem penasaran.

"Hati lo" jawab Jack kemudian tertawa terbahak bahak melihat perubahan wajah Prem yang kesal lalu memukul lengan Jack dengan keras membuat Jack kesakitan.

"Kenapa kamu ketawa?" Tanya Clara yang melewati meja kerja Jack.

"Ngetawain yang lagi cemburu" jawab Jack terang-terangan sambil menunjuk Prem dan menunjuk Agnes yang sedang berada di ruangan Boun.

Prem kembali memukul lengan Jack dan berbisik memarahinya supaya tidak terdengar oleh Clara dan juga karyawan lainnya.

"Jadi, kamu cemburu?" Tanya Clara kepada Prem membuat dia kaget karena dia fikir mereka akan dimarahi oleh Clara.

"Oh e-enggak, saya gak cemburu" jawab Prem gugup sambil tertawa kecil.

"Tadinya saya mau bantuin kamu biar Boun gak sama Agnes terus tapi kamu bilang gak cemburu jadi yaudah saya pergi dulu" jelas Clara menggoda Prem.

Jack menyenggol tangan Prem agar menyuruh Clara membantunya supaya Boun tidak selalu bersama Agnes.

"T-tunggu dulu Bu" tahan Prem karena desakan Jack yang kemudian ia turuti.

"Kalo ibu mau bantu saya, saya gak keberatan kok" ujar Prem sedikit tidak enak.

"Nah gitu dong, jangan malu-malu" ujar Clara tersenyum kemudian melangkah pergi ke ruangan Boun.

Agnes langsung diam ketika Clara masuk dan mendekati Boun.

"Pacar lo kepanasan" bisik Clara sambil memandang Agnes tepat di telinga Boun.

"Lo tunggu disini jangan ikutin gw" titah Boun sambil menunjuk Agnes.

Clara tersenyum jahil melihat wajah Agnes yang memperlihatkan wajah yang tidak suka kepadanya. Lalu Clara mengikuti Boun keluar dari ruangan.

"Ayo ikut gw" ucap Boun sambil menarik tangan Prem keluar dari kantor dan membawanya ke kafe yang berada tak jauh dari kantor.

Prem hanya diam sambil meminum minuman yang Boun belikan untuknya. Dia marah sebab Agnes selalu bersama Boun sedangkan dia tidak selalu bersama walaupun sudah menjadi sepasang kekasih.

Boun memperhatikan wajah cemberut Prem yang menurutnya lucu. Dia tidak hentinya tersenyum manis memandang semestanya tanpa berkedip.

"Prem" panggil Boun dengan volume yang hanya bisa didengar oleh Prem namun balasan Prem hanya diam tanpa menjawab panggilan Boun.

"Beliin lagi, gw kepanasan" ujar Prem dengan menekankan kata sebab kesal sampai minumannya habis tak tersisa.

Prem melihat minuman Boun yang masih ada setengahnya kemudian dia langsung merebutnya dari tangan Boun kemudian meminumnya sampai habis membuat Boun kaget melihat tingkah laku Prem yang sedang merajuk.

"Astaga Prem" ucap Boun setelah minumannya habis oleh Prem kemudian dia pergi membelikan lagi untuk Prem dan juga dirinya.

"Dari kemarin panas terus makanya gw pengen yang dingin" ucap Prem setelah Boun kembali membawa dua minuman.

"Hati gw kepanasan liat lo sama Agnes berduaan, apa-apaan coba. Nih ya di kantor tu orang kerja bukan berduaan kurang kerjaan amat tu cewek" gerutu Prem disela meminum minumannya tanpa menatap Boun.

"Jadi ceritanya cemburu?" Tanya Boun menggoda membuat Prem hanya memutar bola matanya.

"Yaudah besok, lo kerjanya di ruangan gw tanpa ada penolakan. Gimana?" Usul Boun sambil tersenyum ramah.

"Terserah" ucap Prem kemudian beranjak dari duduknya dan membawa minuman bersamanya untuk kembali ke kantor.

Boun menggelengkan kepalanya kemudian berlari menyusul Prem yang tidak jauh dari pandangannya.

"Bilang aja mau" ucap Boun kembali menggoda Prem sambil berjalan di sampingnya.

"Gw gak bilang mau" timpal Prem menentang.

"Hati lo gak bisa boong Prem, Lo mau kan? Iya kan? Kan?" Tanya Boun kembali.

"Boun apaan si, ngeselin banget jadi orang" ujar Prem kemudian berlari memasuki kantor sambil tersenyum bahagia.


•••

The Real Boyfriend | BounPrem [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang