Back To School

3.4K 380 11
                                    

◦•●◉✿ Happy Reading ✿◉●•◦

'author POV'

"tidak pah, saya tidak mau! Tolong jangan paksa saya!" ucap Renjun tegas, membuat aktifitas makan malam di meja besar yang hanya diisi empat orang itu berhenti sejenak. Pasalnya hanya Renjun yang berani meneriaki papah nya seperti itu.

"Kamu mau hidup seperti ini terus Huang Renjun?"

"Apa papah memang berniat menjual anaknya sendiri?"

"HUANG RENJUN!"

Suasana meja makan menjadi lebih panas saat keduanya saling bersahutan.

"Jun Sayang..." bujuk Mamahnya pelan. Mencoba meredam emosi anak semata wayangnya itu.

"Mah, kalau mamah hanya ingin membela keputusan papah, lebih baik mamah diam!"

"Huang Renjun, jangan keterlaluan!" Tuan Huang tampak geram, namun Renjun justru meletakan peralatan makannya.

"Terima kasih untuk makan malamnya." ujarnya dingin, lalu pergi dari meja makan.

"Dasar anak keras kepala!" Sang kepala keluarga mendengus kesal melihat kelakuan anak laki-laki semata wayangnya itu. Ia hanya bisa memijit keningnya yang terasa pening.

Jisung, keponakan dari keluarga Huang, yang menyaksikan perdebatan tadi berinisiatif menghampiri pamannya, memijit bahunya mencoba untuk menenangkan.

"Beri Renjun hyung waktu Paman, mungkin masih banyak yang harus ia kerjakan dari pada.... menikah?" ujar Jisung ragu. Berusaha tak menyinggung perasaan paman yang menjadi walinya saat ini.

"Kamu mau kakakmu itu jadi perjaka tua yang menyebalkan terus?" sungutnya jengkel, Jisung hanya terkekeh mendengar penuturan pamannya itu.

Ia akui memang, Renjun itu sangat amat dingin dan anti sosial, dengannya pun Renjun jarang berbicara, atau sekedar untuk menyapa.

Aktifitas Renjun sendiri hanya ke kantor dan ke kamar, makan pun lebih sering diantarkan kekamarnya. Renjun benar-benar sosok yang introvert, lebih tepatnya tak ingin di usik, meski dalam pelajaran ia selalu menjadi juara dulunya.

Tak khayal ia bisa sukses mengembangkan perusahaan milik papahnya.

"Apa karena aku terlalu memanjakannya?" Nyonya Huang pun ikut berbicara, mengingat Renjun benar-benar berubah sikap semenjak beranjak remaja. Ia menjadi kaku dan sangat dingin, bahkan tersenyum pun jarang. 

"Tidak Bi, Bibi sudah membesarkannya dengan sangat baik. Renjun hyung karirnya sukses berkat didikan Bibi juga." Jisung  berusaha menyemangati sosok yang menjadi pengganti ibu baginya. Meremat bahunya perlahan, menyalurkan energi positif pada nyonya Huang.

Ya, meski ia pun mengakui kalau sikap Renjun cukup keterlaluan sesungguhnya.

"Kamu bahkan lebih manis, daripada dia yang anak kandungku sendiri." Jisung kembali terkekeh, dan memeluk nyonya Huang dari belakang.

"Bibi juga selalu memperlakukan Jisung seperti anak kandung Bibi sendiri." Nyonya Huang tersenyum mendengar penuturan Jisung. Setidaknya sosok Jisung benar-benar paling bisa menenangkannya.

Secret Mission [JaemRen]√Where stories live. Discover now