" Hentikan, nanti semakin sakit! " Seru haechan seraya menggengam tangan jaemin agar berhenti memukuli dadanya.

" Hhhhaahhh... Sa-sakit " Jaemin merintih kesakitan dengan tangan yang kembali meremat kuat dadanya

" UHUK.. UHUK... "

Haechan, renjun, dan jisung menatap jaemin iba, namun mereka juga tak tahu harus melakukan apa.

Tak lama kemudian jaemin beranjak dari kursinya dengan tangan menutupi mulutnya, haechan dan renjun menyusul jaemin sedangkan jisung di suruh renjun untuk tetap disitu agar nanti dapat memberi kabar padanya dan menyampaikannya pada jeno dengan mudah.

Jaemin berlari ke kamar mandi dengan tubuh yang sempoyongan, kepalanya berdenyut pusing

Sampai di kamar mandi jaemin membasuh telapak tangannya yang sudah dipenuhi bercak darah.

Tubuh jaemin merosot hingga berjongkok, ia memegangi kepalanya sambil menunduk dan tak lama kemudian ia kembali batuk berdarah

entah harus melakukan apa jaemin hanya bisa pasrah jika saja memang hari ini adalah hari terakhirnya.

Jaemin menitihkan air matanya, sungguh ia tak tahan dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya, penyakitnya benar benar menyiksanya, bahkan hanya untuk bernafas saja rasanya sulit.

Hingga akhirnya jaemin tak sadarkan diri karena tak mampu lagi menahan semua rasa sakitnya.

Sedangkan di luar ada haechan dan renjun yang tengah mundar mandir di depan bilik kamar mandi dengan rasa Khawatir, karena jaemin tak kunjung keluar.

" DIMANA JAEMIN ?! " Teriak jeno yang baru saja datang bersama jisung, mark, dan chenle

Usai pertandingan jeno, mark dan chenle menghampiri jisung yang hanya duduk sendirian tadi lalu jisung memberi tahu jika haechan, dan renjun menyusul jaemin ke kamar mandi.

" Di- didalam " Jawab haechan seraya menunjuk bilik kamar mandi yang ada di depan mereka

" Jaemin Kamu di dalam? kamu baik baik saja kan, tolong jawab! " Teriak jeno namun tak ada jawaban apapun

" Dobrak! " Seru chenle

Jeno mengangguk lalu ia pun mulai nerancang ancang akan mendobrak pintu kamar mandi

BRAK!

pintu terbuka lebar, bersamaan dengan jeno yang membelalakan matanya terkejut melihat keadaan jaemin, tergeletak di kamar mandi dengan bercak darah di lantai kamar mandi.

Haechan, mark, dan renjun saling bertatapan, walaupun mereka sudah jauh lebih tahu tapi mereka tetap terkejut.

Jeno menghampiri jaemin dan berjongkok di depan jaemin.

Jeno mengecek denyut nadi di tangan jaemin, ia bernafas lega kala masih ada, namun nafasnya tak beraturan, terlihat jelas jika memang jaemin sesak nafas.

" Bagaimana? " Tanya mark

" Hanya pingsan, tt-tapi kenapa bisa seperti ini? " Tanya jeno yang mempu membuat semuanya terdiam, dapat jeno simpulkan jika mereka tahu sesuatu namun jeno tak tahu apa itu.

" Se-sebaiknya kita bawa dia kerumah sakit! " Ucap haechan yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

Jeno menghiraukan sejenak pertanyaan yang masih belum terjawab itu, dan segera mengangkat tubuh jaemin.

Hai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hai

Maaf ya kemaleman, aku lagi sibuk
╥﹏╥
Tapi aku sempetin bentar buat up, walaupun belum sempet aku periksa ulang, maaf kalau ada typo ya.

Jangan lupa VOTE SAMA KOMEN! Ayok ramein ya!
See you

introvert •jeno & jaemin Where stories live. Discover now