19. palace court

Começar do início
                                    

"Kuserahkan hiburan persidangan ini padamu." Yang dimaksud dengan hiburan adalah jalan dari seluruh persidangan ini. Mengingat Lucas telah menyiapkan beberapa hal sendiri untuk hari ini, selina tidak perlu ikut campur dengan jalannya sidang lady Vera.

Dirinya percaya bahwa pemikiran dan pengaturan lucas pasti tidak akan jauh berbeda dengan pemikirannya.

Layaknya seorang anak kecil yang berdebar saat membuka hadiah, perasaan selina sekarang terasa seperti itu.

Sekarang sidang sudah dimulai.

Para bangsawan yang berada disana terdiam. Ruangan itu menjadi sunyi. Hanya bunyi gesekan kertas hakim istana yang terdengar diseluruh ruangan itu.

Entah kenapa rasa tegang menyapu seluruh ruangan sidang. Yang menanggapi sidang itu dengan santai hanya ada 2 orang. Orang itu tidak lain adalah selina dan lucas.

Mata mereka meliuk keseluruh ruangan untuk mengamati keadaan disekitar mereka. Ketika lady Vera memasuki ruangan itu, seisi ruangan kembali menjadi riuh.

"Oh, aku turut prihatin dengan nasib lady Vera. Bagaimana seorang lady yang dibesarkan dengan mewah itu dapat bertahan hidup di penjara istana?" Suara seorang bangsawan wanita terdengar jelas ditelinga selina. Jelas maksud dari perkataan itu bukanlah simpati, perkataan itu hanyalah ejekan yang dikatakan secara tidak langsung.

Selina menutup mulutnya dengan telapak tangannya, sambil berpura-pura berdehem.

"Jelas tidak mudah hidup ditempat lembab penuh suara rantai besi seperti itu." Mendengar gumaman kecil selina, lucas memutar kepalanya sambil melihat
Selina dengan tatapan bingung.

Kemudian dia mendekatkan kepalanya untuk berbicara dengan suara kecil.

"Kau mengatakannya seolah-olah kau pernah berada ditempat itu."

Selina menyeringai kecil sambil memberikan pandangan yang misterius kepada lucas.

Memang benar dia pernah dikurung ditempat itu, dirinya juga pernah berada di ruangan ini. Tentu saja bukan sebagai penonton ataupun pengamat, melainkan sebagai tersangka yang akan dijatuhi hukuman mati.

Di kehidupannya yang lalu, arden dengan wajah sombongnya duduk bersama wanita simpanannya di kursi penonton.

Ketika selina digiring di meja tersangka, arden maju kedepan meja pengadilan dengan wajah yang penuh kemarahan, seakan-akan selina adalah wanita terkutuk.

"Selina, wanita ini telah melakukan hal tidak senonoh! Saya Duke arden Linux raphael bersaksi sebagai suaminya. Saya telah melihat sendiri duchess berada diatas tempat tidur bersama lelaki lain!"

Kemudian, beberapa orang lelaki bangsawan maju kedepan meja hakim untuk memberikan saksinya.

Mereka adalah lelaki bangsawan yang pernah dilayani oleh selina.

Melihat wajah para lelaki itu membuat selina mual, wajah yang menjijikan. Jika saja selina tidak dikurung di dalam kamar bersama mereka, selina pasti akan kabur dan berlari dengan sekuat tenaga untuk meninggalkan kediaman raphael.

Rasa sakit masih terasa ditubuh selina. Tubuh yang diperkosa dengan paksa oleh mereka.

"Kami dirayu oleh Duchess! "

"Benar, Duchess mengunakan kekuasaanya untuk mengancam kedudukan kami. "

Seorang lelaki tua yang berbadan bulat mulai berteriak kepada selina dengan mengebu-gebu.

"Saya masih menderita trauma jika mengingat semua itu. Duchess mengancam saya yang hanya bangsawan kelas rendah ini untuk memuaskan hasratnya."

The villainess partner in crimeOnde histórias criam vida. Descubra agora