Chapter 1

20 6 8
                                    


Ting!


" Remember, your target is just him and the reward "

" Okay okay I got it "


Suara orang - orang yang mulai berdatangan memecah keheningan di perempuan itu. Ia kemudian menjawab cepat orang yang menelponnya itu dan menutup ponsel pintarnya dan memasukkannya ke saku.Orang - Orang mulai ramai saat beberapa orang penting mulai memasuki wilayah gedung itu.

" Yang benar saja itu mereka! tak mungkin "

" Waa dia cantik sekali dengan gaun merah itu, andaikan itu aku "

" Jangan menghayal, wajar saja karena mereka orang - orang level atas mereka memakai baju yang harganya fantastis dan juga mereka sangat dihormati disini  "

Perempuan itu turut mengikuti kemana perginya rombolan itu, sampai akhirnya ia bertatap mata dengan seorang pria yang letaknya tak jauh darinya. Mata merahnya menyala terang dan juga tatapannya yang begitu intens. Saking terhipnotisnya ia sampai tak sengaja menyenggol seseorang di dekatnya.


Duk!


" Aah..maafkan aku, apa kau baik - baik saja nona ? "

Ia kemudian membantu orang itu berdiri dan kemudian membereskan baju dari perempuan itu dengan hati hati. Jika dilihat lihat dari pakaiannya, ia termasuk dalam rombongan itu tapi bisa saja ia hanya numpang lewat. 

" Aku tak apa, apa kau baik - baik saja ? aah tak usah dirapihkan ini hanya pakaian biasa kok " 

Tampak raut wajah malu di wajar perempuan itu, iapun hanya menyembunyikan mukanya di belakang telapak tangannya. Perempuan itu akhirnya membuka telapak tangannya kembali dan menepuk telapak tangan dari perempuan di hadapannya itu. 

" Ah maaf, bagaimana kalau kita ke tempat yang tidak terlalu ramai ? mungkin kau akan merasa lega "

Ia menarik tangan perempuan tersebut ke arah ruangan yang agak sepi dan memutuskan untuk memperkenalkan dirinya kepada kawan baru yang ia temui di gedung mewah ini. Tentu perempuan di hadapannya agak bingung dengan perilakunya namun ia hanya tertawa canggung.

" Begini.. mungkin kau tak tau siapa aku dan mengapa aku membawamu ke ruangan yang lebih sepi, look this might be weird but why don't we introduce ourselves ? I mean we can be friends right ? "

Raut wajah perempuan itu hanya bingung dan akhirnya memutuskan mengikuti kemauan perempuan di hadapannya. 

" Namaku Nave, namamu siapa ? "

" Rai, nama yang bagus ngomong - ngomong "

" Bukan apa apa ^^ "


●~●~●~●~●~●~●~●~


Nave tersenyum lebar sedangkan Rai hanya menatap rekannya dengan senyuman tipis. Langit ruang makan itu semakin penuh, mungkin sebentar lagi acara sambutan dari pembawa acara dan acara puncak akan dimulai.

Rai mengusulkan Nave untuk mencari tempat duduk kosong untuk mereka berdua selagi ia akan mengambil makanan kecil untuk mereka berdua, setelah bertukar senyuman dua perempuan itu saling pergi ke arah yang berbeda.

GunshotsWhere stories live. Discover now